Laman

Rabu, 18 Juli 2012

Kadindik Kota Malang Himbau Pungutan Uang SBPP Segera Dikembalikan Ke Wali Murid

Terkait pungutan uang Sumbangan Biaya Pengembangan Pendidikan (SBPP) yang dilakukan oleh Kepala SDN Bunulrejo 2 kota Malang, Sigit Priyono beberapa waktu lalu sebesar Rp 2.150.000 kepada tiap siswa sebanyak 100 siswa yang mendaftar di sekolah tersebut, maka Kepala Dinas Pendidikan kota Malang, Sri Wahyuningtyas mengintruksikan agar dikembalikan kepada para wali murid.Hal itulah yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas), Dinas Pendidikan kota Malang, S. Atika W kepada awak media saat ditemui diruang kerjanya, Kamis lalu, saat menirukan ucapan yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan. "Itu yang disampaikan bu Yuyun (sapaan akrabnya) yang saya tahu. Tindakan Kepala Sekolah itu memang salah dan sudah diakuinya serta dia sudah minta maaf saat menemui bu Yuyun tiga hari yang lalu," ujarnya.Sebagaimana diketahui, bahwa SDN Bunulrejo 2 itu menerima siswa baru tahun ini sebanyak 100 siswa, sehingga total uang SBPP sebesar Rp. 215.000.000. Dan Sidik sempat menyatakan jika itu sesuai dengan rencana kerja sekolah serta sudah berdasarkan persetujuan dari para wali murid, karena sekolah tersebut saat ini juga sedang menambah satu ruang kelas. Selain itu, dari uang itu juga akan digunakan sebagai penambah fasilitas sekolah seperti kamera CCTV, LCD dan lain-lain.Lebih lanjut, Atika mengatakan jika Kepala Dinas Pendidikan agar uang itu secepatnya dikembalikan dan jika sudah diharapkan segera menemui bu Yuyun. "Bu Yuyun menyampaikan jika tidak ada alasan apapun untuk tidak mengembalikan uang itu, meskipun pak Sidik sudah meminta maaf kepadanya," sambungnya.Saat ditanya apakah nantinya Sidik akan mendapat sangsi keras dari kepala dinas pendidikan, Atika mengaku masih belum tahu secara pasti. "Hal itu kewenangan dari Yuyun, apakah akan diberi sangsi atau tidak. Kalaupun nantinya diberi sangsi, kami juga tidak tahu sangsi tersebut nantinya seperti apa. Sepenuhnya merupakan kewenangan Kepala Dinas," imbuhnya.Sementara itu, Sidik Priyono saat dihubungi via ponselnya mengaku jika besok akan mengumpulkan para wali murid dan mengembalikan uang tersebut. Sidik juga mengaku jika sebagian wali murid sudah menerima pengembalian uang itu. Sedangkan terkait kelas yang masih dalam tahap pembangunan, karena sudah menerima 100 siswa, sedangkan kuota untuk 2 kelas seharusnya 70 anak, maka Sidik berencana akan menggunakan musola sebagai ruang kelas untuk sementara waktu sambil menunggu selesainya pembangunan kelas tersebut.Sedangkan alasan kuat sekolah tersebut menerima 100 siswa baru tahun ini, menurut Atika, dikarenakan untuk menampung siswa yang ada disekitar sekolah tersebut. "Banyak warga yang ingin menyekolahkan putra-putrinya di sekolah tersebut, dan pihak sekolah tidak bisa melarangnya. Akhirnya jumlah yang diterima melebihi kuota," tukasnya. (zis) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar