Laman

Jumat, 28 September 2012

Satlantas Polresta Malang Komit Tingkatkan Pelayanan


Malang-Media Rakyat

Para pengguna kendaraan bermotor di kota Malang rata-rata tingkat kedisiplinannya sudah menunjukkan ketaatan yang baik. Begitu juga dengan angka kecelakaan lalu lintas dari waktu ke waktu semakin dapat diminimalisir. Hal ini merupakan tren positif yang harus dan akan dijaga terus secara konsisten.Pernyataan itulah yang disampaikan oleh Kasatlantas Polresta Malang, AKP Erwin Aras Genda, SH.,SIK, Senin (24/9). Erwin menambahkan, bahwa tingkat kecelakaan yang hingga memakan korban meninggal dunia pun semakin sedikit jumlahnya, dan pihaknya akan selalu mengantisipasi terjadinya kecelakan yang bisa terjadi dengan memberikan himbauan kepada masyarakat.Minimnya angka kecelakaan dan korban meninggal tersebut, terang Erwin, dikarenakan di kota Malang banyak jalan-jalan perkotaan, dimana kecepatan kendaraanpun masih pada tingkat standart. "Kami akan selalu menghimbau masyarakat/ para pengendara kendaraan untuk selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan memperhatikan keselamatan saat berkendara," paparnya.Himbauan lain yang juga penting dan dapat meminimalisir tingkat kecelakaan di jalan, lanjutnya, yaitu pengendara hendaknya tidak menerima/menelpon saat berkendara, gunakan sabuk pengaman, nyalakan lampu disiang hari, pakai lampu leting ketika akan belok serta jangan memacu kendaraan terlalu kencang.Tanggal 2 September lalu Satlantas berusia 57 tahun. Dan ketika ditanya capaian atau program Satlanas Polresta Malang di 57 tahun ini, Erwin mengaku akan terus meningkatkan pelayanan serta meminimalisir tingkat kecelakaan lalu lintas.Untuk diketahui, bahwa pada hari Minggu kemarin Satlantas mengadakan acara pemberian dorprize kepada pengunjung car free day di jalan Ijen. Acara tersebut dimeriahkan oleh penyanyi dangdut ibukota, Cintya Sari, presenter kocak Lady Rose serta duta lalu lintas Polresta Malang. Pada hari itu juga dibuka gerai pelayan SIM dan perpanjangan STNK. (mudi/zis)





Rabu, 26 September 2012

KMPP Minta Ranperda Pendidikan Di Revisi


Malang-Media Rakyat

Menjaga agar pendidikan di Kota Malang bisa dinikmati semua kalangan Koalisi Masyarakat Peduli Pendidikan (KMPP) tidak pernah lelah berjuang. Diantaranya dengan mengusulkan lima masalah pendidikan yang krusial untuk dimasukkan ke dalam Ranperda tentang pendidikan ke DPRD Kota Malang, Rabu .Untuk memastikan aspirasinya ditanggapi KMPP Kota Malang menyerahkan langsung apa yang inginkan ke DPRD Kota Malang. Didampingi beberapa anggota masyarakat yang mengeluhkan mahalnya biaya sekolah, mereka mendatangi Gedung Dewan.Koordinator aksi, Didit Sholeh mengungkapkan lima layanan adalah biaya pendidikan, pelayanan pendidikan, mekanisme komplain, partisipasi masyarakat, dan masalah pendidikan inklusi. Dimana biaya biaya pendidikan, seharusnya 20 persen dari anggaran yang ada harus menjadi biaya langsung. "Pemkot harus memiliki standar jelas terhadap layanan pendidikan, minimal standart pelayanan mulai siswa masuk sampai dengan lulus harus jelas," jelas .Didit menambahkan, harus juga diperjelas adalah masalah mekanisme komplain jika ada pelayanan pendidikan yang mengecewakan. Selama ini masih banyak .masyarakat yang belum mengetahui dimana dia harus mengadu masalah pendidikan.
Ia menambahkan, jika mekanisme komplain ini ditetapkan, minimal warga mengetahui dimana dan apa yang harus ia lakukan dengan kebijakan pemerintah. Selama ini posko yang dibuka oleh Dinas Pendidikan dinilai KMPP  kurang mendukung dan kurang bersifat proaktif kepada KMPP juga berharap Pemerintah memperhatikan masalah sekolah inklusi. Sebab, ada beberapa sekolah inklusi di Kota Malang ini, tidak maksimal. Terutama dalam pemenuhan sarana dan prasarana. (zis)



Pemkab Malang Jadi Pilot Project EMAS-USAID


Malang, Media Rakyat
 Dengan berbagai program dan kegiatan yang telah di laksanakan sebagai implementasi komitment Pemerintah Kabupaten Malang dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), Pemkab Malang menjadi satu dari dua kabupaten selain Sidoarjo yang dipilih United States Agency For International Development (USAID) sebagai pilot Project program Expanding Maternal and Neonatal Survival atau disingkat EMAS. Sebagai awal dari kerjasama antara USAID dan Pemkab Malang hari ini, Rabu Bupati Malang, H. Rendra Kresna baru saja melakukan penandatangan kerjasama (MoU) dengan pihak USAID yang diwakili oleh Chief of Party (COP)  Anne Hyre. Menurut Anne, dipilihnya Kabupaten Malang dan Sidoarjo karena dua kabupaten ini dinilai memiliki populsi yang padat dan AKI yang tinggi. Meski begitu, Kabupaten Malang dan Sidoarjo dinilai memiliki komitment dan usaha yang konsisten dalam menurunkan AKI dan AKB yang disertai dengan peningkatan fasilitas kesehatan ibu dan bayi. “Kabupaten Malang dan Sidoarjo dipilih karena memang sudah cukup bagus, karena sudah ada fasilitas. Sehingga dengan sedikit bantuan, sudah siap untuk membimbing dikabupaten lain. Jadi kalau ada penambahan kabupaten di Jawa Timur, ada harapan Program Emas akan bekerja di tujuh Kabupaten diharapkan pada saatnya nanti Kabupaten Malang dan Sidoarjo dapat membimbing yang lain,” ungkap Anne yang cukup fasih berbahasa Indonesia ini.Lebih lanjut, dia mengatakan Fokus dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan emergensi, untuk, ibu hamil, ibu bersalin dan bayi baru lahir di tingkat puskesmas dan tingkat Rumah Sakit. Kemudian juga untuk memperkuat proses atau sistem rujukan diantara puskesmas dengan rumah sakit. Supaya kalau ada ibu atau bayi lahir yang perlu pertolongan cepat dia segera bisa dapat pelayanan di rumah sakit.”Bisa dibilang ini merupakan kelanjutan program yang sebelumnya. “ Jika program yang terdahulu mungkin lebih fokus pada akses, program di masyarakat seperti Desa Siaga, Kecamatan Sayang Ibu, KIBLA supaya keluarga merasa lebih siap kalau terjadi komplikasi mereka bisa ke fasilitas. Tapi kalau sekarang lebih fokus di tingkat fasilitas (puskesmas dan rumah sakit). Karena saat ini sudah banyak yang mau melahirkan ditingkat fasilitas,”tambahnya.Bung Rendra menyambut baik program ini, dirinya bahkan berterima kasih dan memberikan apresiasi yang positif dengan dipilihnya Kabupaten Malang sebagai pilot project program ini. “Semoga dengan kerjasama ini akan semakin mendukung kelancaran pelaksanaan program EMAS ini sebagai upaya meningkatkan kontribusi Kabupaten Malang dalam menurunkan AKI dan AKB secara nasional demi percepatan pencapaian MDGs. Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan dan cinderamata diantaranya adalah bantuan troli emergensi lengkap material dan neonatal dari Bupati Malang kepada puskesmas, bantuan buku panduan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, pelatihan Ponek/Phoned dari kementrian kesehatan yang di wakili oleh Kabin Yankes Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur kepada Bupati Malang, bantuan manequein “Neo Natalie” dari Emas-USAID kepada empat Rumah sakit yaitu RSUD kanjuruhan Kepanjen, RS Balai Keselamatan, Turen, RS Mitra Delima dan RS Islam Gondanglegi, dan bantuan komputer yang berfungsi sebagai server ICT dari EMAS-USAID kepada Dinas Kesehatan Kab. Malang sebagai koordinator pelaksana program EMAS-USAID. Kegiatan yang digelar di Pendopo Agung Kabupaten Malang ini juga dimeriahkan dengan pagelaran sendra tari dari Sanggar seni Sumarah Purbo yang mengangkat judul “Dumadining Titah”. (mudi/zis

Ribuan Masyarakat Berpartisipasi Bina Desa Kalipare


Malang,Media Rakyat
 Berbagai upaya dijalankan Pemerintah Kabupaten Malang dalam rangka mempercepat dan mensukseskan program pembangunan di wilayahnya. Salah satunya, melalui kegiatan Bhakti Sosial Menata Desa (Bina Desa) yang dilakukan Bupati Malang, H Rendra Kresna di Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare, 17-18 September. Dalam Bina Desa tersebut, Rendra menekankan pentingnya menangkap aspirasi masyarakat agar program pembangunan Pemkab. Malang khususnya pembangunan di wilayah Desa Sukowilangun dapat berjalan dengan sukses dan lancar. Kebetulan, kegiatan tersebut digelar bersamaan dengan kegiatan warga untuk memperingati datangnya Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-XIX. ‘’Kebetulan saja, Bina Desa kali ini dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Harganas, sehingga untuk memeriahkannya memerlukan lapangan yang cukup besar. Sebab, panitia mendatangkan keluarga-keluarga binaan PLKB dari desa-desa se Kalipare, sekitar 12.000 orang berkumpul bersama,” terang Bupati Rendra Kresna. Sukowilangun sendiri merupakan sebuah desa yang terbagi menjadi empat Dusun yakni, Kampung Baru, Tawang, Kopral, Sukorejo atau biasa di sebut Rekesan. Wilayah Sukowilangun sebelah utara berbatasan langsung dengan Bendungan Sutami dari aliran Sungai Brantas, sehingga masyarakat Sukowilangun sebagian besar adalah nelayan dengan potensi berbudi daya ikan Keramba. Tak ketinggalan, warga setempat juga banyak yang menjadi petani.  Rendra mengaku, Sukowilangun merupakan salah satu desa yang masuk dalam Inpres Desa Tertinggal (IDT). Pihaknya pun mempunyai kebijakan memajukan daerah, dengan berbasisnya petani dan sedikit diantaranya berbudidaya ikan Keramba yang perlu disupport demi meningkatkan dan mengembangkan potensi daerah setempat. Selain itu, desa ini juga penyumbang tenaga kerja wanita (TKW) di Kabupaten Malang.  ‘’Untuk potensi pertanian, warga Sukowilangun bekerja bersama Perhutani. Sedangkan, untuk nelayan terutama usaha ikan Keramba, kita maunya juga dibina dengan baik. Sebab, dari pihak pengelola bendungan Sutami, itu tidak care dengan budidaya masyarakat, karena dinilai justru menyebabkan pendangkalan bendungan,” terang Rendra. Seperti kita ketahui, kegiatan Bina Desa kali ini merupakan kali ke 8 setelah sebelumnya telah dilaksanakan di beberapa Kecamatan di wilayah Kabupaten Malang. Sama dengan bina desa yang lain, dalam kesempatan tersebut dilakukan pelayanan kepada masyarakat oleh masing-masing SKPD. Seperti halnya Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang membentuk Pokja bina Keluarga TKI dan Bina Keluarga TKI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dengan program Pena Sekolahnya ( pemberian materi kebencanaan gempa dan tanah longsor, Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi yang memberikan pelayanan mobil perpustakaan keliling, Kantor Perumahan dengan klinik rumah sehatnya, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang membuka pendaftaran pencari kerja serta pelatihan pembuatan tahu magnesium, Badan Lingkungan Hidup yang menjual 10 ton gula murah (Rp.10.000,00/kg), Dinas Kesehatan yang memberikan pelayanan pengobatan gratis, posyandu balita dan posyandu lansia, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang memberikan pelayyanan akta kelahiran daan KTP gratis, DPPKA yang memberikan pelayanan pembayaran PBB, Bagian Perekonomian yang mendistribusikan raskin, pupuk bersubsidi, dan LPG 3kg (HET) tingkat toko/pengecer dan masyarakat. Serta masih banyak lagi berbagai pelayanan yang diberikan oleh SKPD yang ada di Pemkab Malang. Selain itu, diberikan pula berbagai bantuan Bupati malang kepada masyarakat (*data terlampir).Di awal kegiatan, dilangsungkan pertandingan persahabatan sepak bola antara perangkat desa se-Kecamatan Kalipare melawan Kepala SKPD yang dimenangkan oleh tim Kepala SKPD 1 : 2. Kemudian acara dilanjutkan dengan dialog Bupati bersama rakyat serta hiburan dimalam harinya, dan diditutup dengan kegiatan api unggun oleh kader KB se-Kabupaten Malang. (mudi/zis).


Sabtu, 22 September 2012

Sosialisasi UU KIP Resmi dibuka


Malang Media Rakyat
 Keterbukaan Informasi Publik belaku umum untuk seluruh Rakyat Indonesia dan hak tersebut juga telah dijamin oleh UUD 1945. Pagi ini (19/9), Bupati H. Rendra Kresna membuka secara resmi sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Malang di Ruang Anusapati. Acara ini diikuti oleh seluruh pejabat yang ada dilingkungan Pemerintha Kabupaten Malang. Bupati Rendra mengatakan, keterbukaan informasi publik tentang kepemerintahan saat ini sudah menjadi wujud keterbukaan di era reformasi ini dan itu telah menjadi hak rakyat Indonesia. “Setiap Badan Publik wajib memberikan informasi yang luas kepada masyarakat,” kata Bung Rendra.Dalam UUD 1945, tertulis Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pibadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”. Landasan ini menjadi lebih operasional dengan hadirnya UU NO 14 tahun2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, PP No. 61 Tahun 2010 sebagai Pelaksana atas UU tersebut serta Permendagri No. 35 Tahun 2010 sebagai pedoman pelaksana dilingkungan Pemerintah Daerah.Dari sosialisai ini disebutkan, seluruh regulasi tersebut dibuat  dengan tujuan menjamin masyarakat untuk memperoleh informasi, mengingat pada masa yang lalu sangat sulit bagi masyarakat memperoleh informasi baik dari Badan Publik atau lembaga yang lain yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat. “Prinsip-prinsip yang penting dari jaminan memperoleh informasi public antara masa lalu dan sekarang dalam subtansi UU KIP ini adalah, bahwa pada saat ini seluruh informasi dijamin telah dibuka secara luas dan hanya sedikit yang ditutup, sementara itu pada waktu yang lalu informasi public itu  cenderung lebih banyak yang ditutup dan sedikit yang dibuka dan dapat diakses oleh masyarakat,” kata Joko Tetuko, Ketua Komisi Informasi Jatim saat memberi materi.Selain itu, Agus Dwi Duana Muhanan Sekretaris PPIB Pemprov. Jatim menambahkan, didalam undang-undang ini masyarakat juga dijamin untuk memperoleh informasi dengan prosedurn peserta mekanisme pelayanan yang maksimal, misalnya dilingkup pemerintah daerah. Pemerintah daerah wajib untuk membentuk satu lembaga yang disebut PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi). (zis)

Polresta Malang: "Hati-Hati Dalam Transaksi Online"


Malang Media Rakyat

Saat berbagai aktivitas hampir tidak lepas dari kemajuan teknologi atau yang lebih akrab dengan sebutan online. Namun, berhati-hatilah jika tidak ingin tertipu saat bertransaksi secara online, karena tidak sedikit kasus penipuan yang disebabkan karena transaksi online ini. Jangan terpengaruh dengan tawaran harga murah atau diskon tinggi. Terkait dengan hal tersebut, nasib sial tertipu transaksi secara online ini dialami oleh Sumaryono (37 tahun), warga jalan Sudimoro Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang yang berprofesi sebagai pedagang kemoceng via online. Pria ini kehilangan uang sebesar Rp 73 juta saat bertransaksi secara online dengan calon pembelinya.Runtutan kejadian atau kronologisnya yaitu, korban saat itu ditelpon oleh seseorang yang mengaku tertarik untuk membeli kemoceng setelah melihat di internet. Ketertarikan itu kemudian direspon baik oleh korban yang sudah membayangkan keuntungan dari barang dagangannya.Akhirnya, korban meminta penipu yang mengaku calon pembeli untuk mentransfer sejumlah uang. Korban pun segera ke ATM terdekat untuk mengecek apakah uang sudah dikirim atau belum. Karena uang belum masuk, korban memberitahu kepada tersangka.Saat di ATM itulah malah pedagang yang dipandu dan justru mentransfer uangnya ke pelaku yang menyamar calon pembeli, demikian yang disampaikan oleh Kabag Humas Polres Malang Kota, AKP Dwiko Gunawan, Rabu (19/9). "Jadi,Korban tanpa disadari mentransfer uangnya pada pelaku yang berdalih ingin membeli kemoceng," jelasnya.Dwiko menambahkan, bahwa korban baru menyadari beberapa saat kemudian jika ia sudah tertipu saat telpon pelaku sudah tidak bisa dihubungi lagi, dan saat ini kami masih menyelidiki kasus ini. "semoga dalam waktu dekat kita dapat mengungkap kasus ini dan tersangka dapat tertangkap," terang Dwiko.Dwiko juga menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat bertransaksi secara online. Baik itu saat berjualan, membeli, atau juga hal lainnya. Pasalnya, penipuan dengan modus online ini mulai meningkat dalam kurun waktu terakhir ini. "Lebih baik hati-hati, jangan mudah percaya meski barang bisa dilihat. Banyak sekali laporan penipuan dengan modus online yang masuk ke kami," pungkas Dwiko. (zis/mudi)



Jumat, 21 September 2012

Silaturohmi & Temu Kangen Komonitas Kenangan Lawang Lama



Lawang-Media Rakyat
Sosok pengusaha Sukses yang di lawang Kabupaten malang ini, H Siswanto patut  diapreasikan yang tinggi karena kecintaan terhadap kepada masyarakat dan budaya sangat besar sudah  membutikan.H.Siswanto suka ber amal kepada orang- orang yang tidak mampu dan orang yang layak menerima.H. Siswanto ini  yang pangilannya akrab di kenal Pak Sis ini Sudah lama senang membagi bagikan sembako .Keinginannya bebagi bagi rezeki pada orang orang yang tidak mampu sangat peduli sekali.Dan waktu lebaran dia senang membagi bagi rezeki bagi yang tidak mampu  juga ada yang tiap bulan.Dan kamis 20-9-12 mengadakan Acara silaturahmi dan temu kangen mantan pejabat Kecamatan Lawang yang bertempat di pendopo Kecamatan Lawang berlangsung cukup hikmat , apalagi di kemas dengan Komunitas Tembang Kenangan yang di bawakan oleh artis ibu kota Dewi YulAcara tersebut di hadiri oleh Muspika,Tokoh agama, dan mantan para pejabat Kecamatan Lawang .Silaturahmi dan temu kangen inidi sponsori tunggal oleh pengusaha sukses H,Siswanto,yang rencananya juga akan mengoperasikan salah satu warga Kecamatan Lawang yang terkena tumor.Dan sebelumnya H.Siswanto ini juga pernah mengadakan bedah rumah di wilayah Singosari dan Ketindan.Silaturahmi dan temu kangen ini tujuannya hanya untuk mempererat tali silaturahmi antar mantan pejabat Kecamatan Lawang dan tidak ada unsur politik.Dalam sambutannya H.Siswanto mengatakan bahwa acara ini hanya untuk menjalin silaturahmi saja mengenang masa lalu dan bercerita bersama-sama.Mantan alumni 79 SMA Negeri Lawang ini juga sering mengadakan kegiatanyang bersifat sosial.Dalam acara tersebut tampak beberapa mantan pejabat saling berangkulan,para tamu undangan juga dihipnotis oleh artis tembang kenangan Dewi Yul dengan lagu yang bertajuk reliji,dan yang paling maenghebohkan lagi artis Dewi Yul menyempatkan untuk turun ke meja-meja para tamu undangan untuk berpose bareng dengan para undangan.setelah tembang kengan selesai masih ada hadiah doorprise untuk para tamu undangan dan hadiah utamanya adalah jalan –jalan ke baliu.acrai silaturahmi dan temu kangen ini murni di biayai oleh H.Siswanto pengusaha sukses yang berdomisili di ketindan kecamatan lawang…(mudi / zis)

Kamis, 20 September 2012

Eddy Rumpoko Akhirnya Bisa Mengikuti Pilwali


Batu Media Rakyat
Walikota Batu Eddy Rumpoko akhirnya bisa mengikuti pilwali kedua kalinya tahun 2012 ini. Itu dimungkinkan setelah hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya mengabulkan gugatan DPC PDIP Batu (partai pengusung cawali Eddy Rumpoko) atas KPU Batu, Kamis (20/9/2012).Dalam amar putusannya hakim tunggal Esau Ngefak menolak seluruh eksepsi dari tergugat (KPU) dan mengabulkan sebagian gugatan penggugat (PDIP). Materi gugatan yang tidak diterima yakni mengenai permintaan penggugat untuk menunda proses pilwali Batu.Hakim juga membatalkan obyek sengketa berupa obyek sengketa (keputusan KPU nomor 270/188/KPU Kota-014.329951/VIII/2012 tanggal 7 Agustus 2012 tentang Hasil Penelitian Ulang Surat Pencalonan beserta lampirannya pemilukada Kota Batu tahun 2012. Serta surat keputusan berita acara nomor 270/75/BA/VIII/2012 tanggal 7 Agustus 2012 tentang Penetapan Pasangan Calon yang memenuhi syarat sebagai peserta pemilukada dan wakil kepala daerah kota Batu tahun 2012. Serta memerintahkan KPU untuk cabut keputusan dua putusan tersebut dan memerintahkan KPU untuk menerbitkan surat keputusan yang menetapkan pasangan Eddy Rumpoko-Punjul Santoso sebagai calon yang memenuhi syarat kepala daerah dan wakil kepala daerah kota Batu sesuai aturan perundang-undangan.(Nara sumber surya)…(zis/mudi)

Penerima Bidikmisi di Unima Miliki IPK Tinggi


Manado –Media Rakyat
Menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Sulawesi Utara tidak pernah dibayangkan oleh Winda Senduk, anak seorang petani. Ditambah lagi kondisi kesehatan ibunya yang menderita stroke. Namun mahasiswi semester III Fakultas Ekonomi di Universitas Negeri Manado (Unima) ini yakin, dengan beasiswa Bidikmisi yang diterimanya, peluang mencapai cita-citanya untuk menjadi seorang guru dapat terbuka lebar.Winda merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ia bertekad kuat untuk meraih cita-cita dan membahagiakan orangtuanya. Orangtua Winda tinggal di salah satu desa di kabupaten lain, yang jaraknya cukup jauh dari Unima. Dua kakak Winda hanya bersekolah sampai SMK, lalu mereka langsung mencari pekerjaan.  Tapi Winda berhasil masuk perguruan tinggi negeri, bahkan meraih prestasi akademik yang bagus dengan memperoleh IPK 3,8.  Tidak jauh berbeda dengan Winda, Singgih, anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan   petani dan ibu rumah tangga, yang juga menerima Bidikmisi. Keluarga Singgih merupakan pendatang di Manado yang berasal dari Purwokerto, Jawa Tengah. Ia bertekad ingin mewujudkan cita-citanya menjadi seorang guru, sama seperti yang Winda cita-citakan.Singgih kini duduk di semester I Fakultas Teknik Mesin Universitas Negeri Manado.  Ia berharap segera dapat menyelesaikan studinya untuk membahagiakan kedua orangtuanya. Ia juga ingin membuat orang tuanya bisa naik haji dengan jerih payahnya sendiri. Karena baginya, kedatangannya jauh-jauh dari Jawa Tengah harus bisa berhasil meraih cita-cita dan mewujudkan impiannya.Satu lagi mahasiswa penerima Bidikmisi di Unima adalah Gabriela Ranto, yang akrab dipanggil Geby. Saat ini ia duduk di semester V Fakultas Teknik Jurusan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Geby merupakan anak tunggal di keluarganya. Dengan tekad yang kuat dan bulat dia ingin membahagiakan kedua orangtuanya yang bekerja sebagai petani.  Orang tuanya tinggal di Desa Kumelembuai di Minahasa Selatan, jauh dari Unima. Semangatnya dalam meraih cita-cita  dan mendapatkan penilaian yang baik berhasil dibuktikannya dengan meraih IPK 3,6. Winda, Singgih, dan Geby, merupakan contoh mahasiswa penerima Bidikmisi yang semangat meraih cita-citanya. (JS)

Selasa, 18 September 2012

Masyarakat Kota Malang Dihimbau Peduli Sungai Brantas


Malang Media Rakyat

Dalam 10 tahun terakhir, kepedulian masyarakat terhadap sungai Brantas cenderung menurun. Hal tersebut akan berakibat pada perubahan iklim di negeri ini, jika kejadian itu dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan berbagai masalah bagi kehidupan manusia, seperti halnya banjir, tanah longsor, wabah penyakit serta yang terparah sampai pemanasan global.Demikian yang disampaikan oleh Wakil Walikota Malang, Drs. Bambang Priyo Utomo, BSc saat membuka lokakarya integrasi aksi adaptasi perubahan iklim dalam pengelolaan sumber daya air sungai Brantas, di Hotel Savana yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI, Jumat (14/9). Menurutnya, saat berbagai bencana itu terjadi, maka akan sangat berakibat dan merugikan masyarakat.Dengan diadakannya lokakarya yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup ini serta dengan menghadirkan berbagai tenaga ahli-ahli tersebut, lanjut Bambang, dapat mengantisipasi dan juga mencegah terjadinya berbagai bencana yang bisa terjadi diatas tadi, lebih-lebih lagi adanya global warming. Dalam kontek ini, pasalnya, pemerintah RI berkomitmen dan termasuk negara terdepan di level Internasional yang menyerukan antisipasi global warming.Sementara itu, Asisten Deputi Adaptasi perubahan iklim, Kementerian Lingkungan Hidup RI, Ir. Emma Rachmawaty, M.Sc mengatakan bahwa Tarakan, Sumatera Selatan dan Malangraya menjadi pilot project program integrasi aksi adaptasi perubahan iklim dalam pengelolaan sumber daya air ini. Untuk Malang raya (kota Malang, kota Batu, kabupaten Malang) kajian difokuskan pada sumber daya air sungai Brantas, karena hulu sungainya ada di kota Batu.Saat dikonfirmasi tentang penurunan kepedulian warga Malangraya terhadap sungai Brantas, ternyata hal tersebut hampir sama dan terjadi di daerah lain. "Itu akan menjadi tantangan bagi kami, terutama bagi tiga pemerintahan yang ada di Malang raya. Kita harus mencari solusi kenapa hal itu bisa terjadi, sehingga nantinya diperoleh jalan keluarnya," jelas perempuan berjilbab itu saat ditemui di sela-sela loka karya. (azis)





30 Tahun Lagi Kota Malang Berpotensi "Tenggelam"


Malang-Media Rakyat

Dalam 25 tahun terakhir suhu udara mengalami kenaikan hingga 0,69 derajat celcius. Meskipun angka itu masih tergolong kecil, akan mengakibatkan berbagai bencana seperti pada sektor air, sektor kesehatan dan sektor pertanian. Konkritnya, akan terjadi kekeringan, penurunan hasil pertanian serta berbagai wabah penyakit.Itulah yang disampaikan oleh Asisten Deputi Adaptasi Prubahan Iklim dari Kementerian Lingkungan Hidup RI, Ir, Emma Rachmawaty, M.Sc dalam acara lokakarya integrasi aksi adaptasi perubahan iklim dalam pengelolaan sumber daya air sungai Brantas. Gelaran tersebut dihelat pada hari ini, Jum'at di ruang cendana, Hotel Savana, jalan Jaksa Agung Suprapto kota Malang.Dampak lain yang sangat menkhawatirkan, khususnya bagi Malangraya (kota Malang, kota Batu, kabupaten Malang) jika perubahan iklim tersebut tidak diantisipasi dengan baik, ujar perempuan berjilbab itu, pada 30 tahun mendatang Malang akan tenggelam. Hal itu bisa terjadi jika air laut mengalami kenaikan yang tinggi serta dikarenakan hulu sungai Berantas ada di kota Batu.Oleh sebab itulah, lanjut Emma, Pemerintah pusat dan daerah harus bisa bersinergi untuk mengantisipasi atau mencegah terjadinya berbagai musibah yang dimungkinkan bisa terjadi tersebut. "Dalam kontek ini, untuk mengatasinya, akan ada alokasi anggaran dari APBD, APBN dan bantuan/kerjasama dengan Australia serta Jerman," sambungnya.Langkah konkrit yang harus dilakukan pemerintah dan pihak terkait lainnya, terang dia, yaitu dengan mengatur sistem irigasi, pengelolaan sampah dengan baik dan benar, membuat sumur-sumur resapan di beberapa tempat yang diperlukan, menambah ruang terbuka hijau dan sebagainya. "Beberpa langkah tersebut harus masuk dalam rencana kerja pemerintah daerah dan harus terlaksana dengan menggunakan skala prioritas," himbaunya.Lokakarya ini diikuti oleh para pejabat perwakilan dari tiga pemerintahan yang ad di Malangraya. Dan untuk membahas atau berdiskusi berbagai permasalahan seputar lingkungan hidup ini, pihak kementerian mengajak beberapa tenaga ahli yang meliputi tenaga ahli dibidang pertanian, kesehatan, sumberdaya air, pesisir dan kelautan, proeksi muka air laut, proyeksi iklim dan temperatur serta ahli kebijakan.Dengan adanya tenaga beberapa tenaga ahli tersebut, lanjut Emma, tiap daerah di Malangraya akan ditemukan atau dipetakan wilayah mana saja yang rawan terjadi berbagai bencana. "Dari data dan analisis inilah nantinya akan diambil tindakan-tindakan konkrit guna penyelamatan dan atau langkah antisipatif maupun preventif," tukasnya. (mudi/zis)



MODALKAN KETRAMPILAN PERPUSTAKAAN GANESHA RAIH PERINGKAT 2 PROPINSI JAWA TIMUR


MALANG-Media Rakyat
Perpustakan “Ganesha” kembali menunjukkan prestasi gemilang dan sukses meraih juara 2 tingkat propinsi dengan nilai 334 setelah mengalahkan perpustakaan dari wilayah blitar dengan nilai 304 dan juara 1 di raih oleh perpustakaan kelurahan ngagel Surabaya dengan nilai  336. Perpustakaan ganesha  yang di bentuk oleh kelompok pokja 2 di bawah binaan Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumen(BPAD) Kabupaten Malang mampu  mewakili Kabupaten Malang untuk mengikuti lomba perpustakaan Desa/Kelurahan tingkat Propinsi Jawa Timur.Sebelumnya perpustakaan ini masih berada peringkat 5 tingkat  Propinsi Jawa Timur, setelah tim penilai lomba perpustakaan  dari Propinsi yang di tinjau langsung oleh Juaheri  ini bangga melihat kondisi perpustakaan yang telah di bina oleh pokja 2 dari kelurahan setempat,  dan  bisa memperlihatkan berbagai macam komunitas dan ketrampilan seperti nuget,jamur,dan bingkaian dari limbah Koran dan masih banyak lagi komunitas dan ketrampilan yang di suguhkan kepada tim penilai yang juga di dampingi oleh Lailatul Fitriyah  asisten 3 Sekda Kabupaten Malang , Drs Nirmala SIDIK,SH.Msi kepala Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumen(BPAD)  di dampingi Dra Dewi Kartikawati,Msi. selaku KASUB bidang pengembangan BPAD Kabupaten Malang  dan Camat Turen Suliadi. Ketua perpustakaan ganesha Drs Bambang waskito H,S,Sos, MM.dan Ketua pokja 2 Rr Henny Wahyuningsih  beserta staf dengan berbagai kreatifitas dan keseriusan dalam membentuk perpustakan ganesha  yang sifatnya sosial berhasil membawa nama Kabupaten Malang karena  meraih juara 2 lomba perpustakan tingkat Propinsi Jawa Timur .Ini terbukti bahwa di bentuknya perpustakan di Kabupaten Malang ini akan menjadi masa depan yang gemilang bagi anak bangsa,karena perpustakaan merupakan sarana edukatif,dokumentatif,inovatif ,informative,dan rekreatif, sehingga kedepannya diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat, serta menjadi sarana pembelajaran yang berkelanjutan. Kepada media lensa Bambang waskito mengatakan bangga dengan apa  yang selama ini diperjuangkan.”alhamdulilah saya bangga dengan prestasi  ini dan saya akan lebih foKus ke masa depan anak anak bangsa  demi meraih pengetahuan dan wawasan yang lebih luas dengan cara membaca.kata pria yang akrab dengan media.Perpustakaan taman baca ganesha yang di bentuk dengan dana swadaya ini merupakan contoh bagi Kabupaten Malang untuk lebih mengutamakan pengetahuan membaca demi  kecerdasan anak dalam mencapai ilmu dan pengetahuan yang luas melalui perpustakaan karena perpustakaan  akan membagun  karakter anak bangsa untuk bisa lebih mengerti perkembangan dunia melalui membaca,dengan adanya perpustakaan masa depan anak bangsa akan terselamatkan dari hiruk pikuk perkembangan zaman yang serba modern ini dan meningkatkan ilmu pengetahuan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia  yang sesuai dengan misi dan visi Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumen Kabupaten Malang.( mudi/zis)

PRA MASA ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU (MOPDB)SMAN 1 TUMPANG SOSIALISASIKAN RAMBU RAMBU LALULINTAS DAN BAHAYA NARKOBA.


Malang- Media Rakyat
SMAN 1 Tumpang semakin memantapkan diri  menjadi salah satu sekolah yang bermutu untuk menuju   sekolah adiwiyata di Kabupaten Malang.  Ini terbukti  banyak nya  prestasi yang selama ini di raihnya.Dan tahun ini SMAN 1 Tumpang ini telah berhasil membawa siswa siswi lulus 100% .Ini semua karena kerja keras semua pihak sekolah.Setelah sukses membawa siswa-siswi ber prestasi  SMAN 1 Tumpang menerima siswa baru dengan pagu yang di tetapkan oleh Pemerintah  Kabupaten Malang. Banyak lagi kegiatan  yang di lakukan oleh SMAN 1 Tumpang  yaitu dengan mengadakan Pra Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) adapun jadwal kegiatan Pra (MOPDB) dilaksanakan pada hari Senen sampai dengan hari  Kamis. Kegiatan ini diawali dengan PBB  yang di lanjutkan dengan apel pembukaan ,perkenalan pendamping ,dan wawasan kebangsaan yang akan di pimpin langsung oleh pihak Koramil yang akan di susul beberapa kegiatan demo ektra seperti Ikapala, Basket, Pramika, Batik, Taekwondo, PSHT, PD, Karate, Wrestling, FKPM, LC  Jerman, Jurnalistik, LC Jepang, LC Mandarin, PMR, LC Inggris. Kegiatan ini digelar dilapangan basket SMAN 1Tumpang dan aula wisnuwardana.Kegiatan Pra MOPDB  ini juga bekerja sama dengan pihak kepolisian, dalam kegiatan tersebut pihak dari kepolisian membahas tentang rambu rambu lalu lintas dan mensosialisasikan bahaya  narkoba. Ini bentuk kerja sama yang bagus di mana sekolah ini bisa menggandeng semua elemen masyarakat karena dengan adanya kegiatan ini para peserta Pra Masa Orientasi Peserta Didik Baru(MOPDB) bisa mengetahui arti dari rambu rambu lalu lintas dan juga mengetahui dampak penggunaan barang haram yang di sebut narkoba. setelah di temui oleh media lensa Prianggono selaku humas” mengatakan bahwa tujuan diadakan sosialisasi tersebut adalah untuk lebih mengenal yang namanya rambu rambu lalulintas dan lebih memahami tetang bahayanya menggunakan narkoba,katanya. Pra MOPDB  ini berlangsung cukup meriah dan di akhiri doa oleh perwakilan dari guru SMAN 1Tumpang. Di sisi lain Siswanto adi selaku kepala sekolah mengatakan bahwa SMAN 1 Tumpang akan di jadikan sekolah Adiwiyata tingkat nasional…(mudi)

Minggu, 16 September 2012

Kemdikbud Siap Selenggarakan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila


Jakarta Media Rakayat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan siap menyelenggarakan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, pada hari Senin tanggal 1 Oktober 2012 yang akan datang. Agenda utama Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini adalah upacara bendera, dimana bertindak selaku inspektur upacara adalah Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud seperti tahun-tahun sebelumnya mendapat amanat sebagai penyelenggara acara tersebut, dan panitia sudah mempersiapkan penyelenggaraan acara tersebut dengan sebaik-baiknya.Upacara dalam rangka Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2012 ini akan dilaksanakan di Monumen Pancasila Sakti, Jalan Pancasila Sakti Lubang Buaya, Jakarta timur. Upacara dimulai pukul 08.00 WIB. Selain upacara di tingkat pusat, di seluruh daerah di Indonesia juga akan dilaksanakan upacara bendera memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Pada tanggal 30 September 2012 masyarakat dan instansi pemerintah ataupun swasta diharapkan mengibarkan bendera merah putih setengah tiang, sedangkan pada tanggal 1 Oktober melakukan pengibaran bendera merah putih satu tiang penuh.Upacara bendera tersebut akan dihadiri juga Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, dan keluarga Pahlawan Revolusi.Tema yang diangkat pada Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2012 ini adalah "Kesaktian Pancasila Tonggak Negara Paripurna". Dari peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini diharapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, dapat dihayati dan diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia sehingga menjadi kekuatan untuk menanggulangi rongrongan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia..(zis)

Istri Pejabat Diharapkan Jadi Bunda PAUD


Palangkaraya-Media Rakyat

Untuk mendukung gerakan PAUD-isasi, para istri pejabat pemerintah daerah, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota hingga kecamatan dan kelurahan perlu dinobatkan sebagai Bunda PAUD. Tujuannya agar gerakan PAUD tidak hanya di permukaan tetapi juga menjangkau ke tingkat paling kecil di masyarakat. "Penobatan Bunda PAUD bagi istri-istri pejabat tidak lain agar semua memiliki tanggung jawab memajukan PAUD," ujar Direktur Pembinaan PAUD, Direktorat Jenderal PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Erman Syamsudin. Pernyataan itu disampaikannya dalam Talk Show Hari Aksara Internasional ke-47 yang diselenggarakan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Erman mengatakan, saat ini sudah ada 22 istri gubernur serta 140 istri bupati dan wali kota yang sudah dinobatkan sebagai Bunda PAUD. Diharapkan dengan penobatan tersebut, lembaga PAUD di daerahnya dapat lebih diperhatikan. "Saya mendapat cerita bahwa pendidik PAUD senang dengan penobatan tersebut karena bisa sering bertukar pesan singkat (SMS) dengan para istri pejabat ini," canda Erman.Ia menambahkan, komitmen yang dibangun tersebut juga dibarengi dengan program yang telah ditetapkan Kemdikbud. Pertama, membangun PAUD Terpadu, di mana dalam satu atap terdapat Taman Kanak-Kanak (TK), Kelompok Bermain (KB), Tempat Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS) lainnya.Kedua, menciptakan PAUD Holistik Terpadu yang artinya dalam lembaga PAUD tersebut, anak-anak peserta didik ditangani secara keseluruhan dan keterpaduan dengan 7 hal sekaligus, yaitu kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, pendidikan, dan kesejahteraan.Ketiga, peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) PAUD. Keempat, mengadakan pendampingan PAUD. "Mahasiswa yang pulang ke kampung halamannya dapat mengajar anak-anak PAUD di desanya itu," ucap Erman.Kelima, perluasan peningkatan kualifikasi PTK PAUD. Setidaknya para pengajar PAUD ini memiliki kualifikasi pendidikan minimal S-1 atau D-IV.Sementara itu, Ketua Umum PKBM Indonesia, Buhai Simanjuntak memberikan penjelasan tentang kegiatan-kegiatan yang ada di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai satuan pendidikan nonformal.Ia menjelaskan, banyak sekali kegiatan PKBM yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, seperti pengembangan kerajinan, indsutri kecil, pertanian, termasuk juga kegiatan mendidik anak-anak jalanan maupun penghuni lembaga pemasyarakatan untuk memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi hidupnya.Filosofi PKBM, menurut Buhai menganut azas dari masyarakat, olrh masyarakat, dan untuk masyarakat. Oleh karena itu, indikator PKBM yang baik mencakup tingginya partisipasi madyarakat yang terlibat, kebermanfaatannya umtuk masyarakat sekitar, mutu pengelolaan dan program, dan keberlanjutan."Jika di sekitar kita belum ada PKBM, mari bersama-sama membangun PKBM dan mengembangkannya untuk kemajuan masyarakat," harap Buhai (azis)


SDN Kabupaten Malang Dapat Bantuan Jasmas Di Duga Buat Bancaan


Malang –Media Rakyat
Dana Jaring Aspirasi Masyarakat (JASMAS) yang diprakarsai oleh salah seorang anggota DPR-RI Dapil Malang Raya yang diributkan masyarakat karena diduga banyak terjadi pungutan rupanya mengalir juga ke Kecamatan Lawang.Terhitung ada 6 Sekolah Dasar di Kecamatan Lawang dan Kecamatan Singosari 3 Sekolah yang menerima dana tersebut dengan besaran antara 150 juta sampai dengan 345 juta sesuai dengan tingkat kerusakan yang ada di 9 sekolah tersebut.Salah seorang kepala sekolah diantara penerima dana JASMAS tersebut kepada media mengakui adanya pungutan tersebut, namun dengan bahasa yang halus dikatakan bahwa pungutan tersebut merupakan wujud ucapan terimakasih atas kesediaan untuk memberikan dana guna perbaikan disekolahnya.“Sebenarnya bukan bukan pungutan liar, mas. Akan tetapi kami menganggap hal ini merupakan wujud ucapan terimakasih atas kepedulian seseorang terhadap usaha peningkatan sarana pendidikan di sekolah kami.”Katanya kepada wartawan beberapa waktu yang lalu.Kepala Sekolah tersebut enggan menyebutkan besarnya dana yang diberikan kepada orang yang dianggap berjasa dalam meningkatkan sarana pendidikan disekolahnya dengan alasan nanti akan dipermasalahkan.Secara terpisah  juga mendapatkan keterangan dari pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Malang yang mengatakan bahwa semua proses pengajuan dana JASMAS tersebut telah diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan, akan tetapi pencairannya tidak dapat diketahui karena langsung ditransfer ke rekening Kepala Sekolah penerima dana. Sedang tentang adanya pungutan terhadap dana JASMAS yang diributkan masyarakat, dirinya sama sekali tidak mengetahui.“Tolong mas, langsung saja hubungi Kepala Dinas, karena beliaulah yang mengetahui semuanya. Kami-kami ini hanya pelaksana saja.”pintanya kepada Medai Ketika ditanya tentang siapa yang menghitung tingkat kerusakan sekolah, dijelaskan bahwa yang menghitung adalah petugas dari salah satu perguruan tinggi ternama di Kota Malang.Salah seorang pemerhati yang sangat intent terhadap masalah pendidikan mengatakan bahwa semua prosedur mulai dari perencanaan pengajuan, pencairan dan pelaksanaan rehabilitasi gedung SD penerima dana JASMAS harus diusut tuntas.  Menurut Edi Sumartono Dinas Pendidikan Kabupaten Malang saya tidak tahu tentang masalah bantuan jasmas lasung saja ke kabid TK/SD Jasmas tida lewat dinas jadi saya tidak tahu.lewat SMS sululer.HP Redaksi media Rakyat.menurut Abdul Azis Masyarakat Peduli Pendidikan  meharapkan antua Jasmas harus secara transparan memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait dengan permasalahan ini, sedangkan pihak sekolah penerima dana harus juga secara transparan memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait dengan juklak, juknis dan bestek bangunan yang dikerjakan. Dengan demikian masyakarat akan dapat menilai apakah nilai bangunan tersebut sudah seseuai dengan dana yang diterima sekolah.Sampai berita ini dinaikkan,Menurut Anggota DPR Adilla Aziz,bahwa bantuan untuk pendidikan gak da potongan saya ingin memajukan pendidikan kabupaten malang…(azis/LP)



Bupati : Mendidik Tak Harus Mengekang


Malang Media Rakyat
Mendidik tak harus mengekang”, demikian pesan Bupati Malang, H. Rendra Kresna saat membuka puncak Peringatan Hari Anak Tahun 2012 yang digelar di area Taman Lalu Lintas Stadion Luar Kanjuruhan Kepanjen, Rabu  Lebih lanjut, Bung Rendra mengatakan, “Menempa anak, kita harus memiliki metode dan cara yang berbeda meskipun nantinya tujuannya sama. Kita juga tidak boleh sampai mengekang anak, jangan sampai kita batasi hak-hak anak,” sambungnya. Ia berharap kelak tidak ada hal-hal seperti itu karena bukan tidak mungkin nantinya seorang anak bisa jadi seorang pemimpin. “Sudah menjadi tugas bagi kita sebagai orang tua untuk mempersiapkan anak-anak sehingga mereka benar-benar menjadi anak-anak yang diharapkan, yang tidak hanya cerdas dan pintar tapi juga berakhlak mulia. Maka dari itu kita harus benar-benar mempersiapkan mereka. Seperti tentang kesehatan dan pendidikan yang tidak boleh dibatasi. Ia juga menjelaskan bahwa dalam UU 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, hal itu bisa diperhatikan oleh seluruh orang tua selama mengasuh anak. Dalam kesempatan ini, turut diberikan berbagai penghargaan atas prestasi para anak asal Kabupaten Malang. Diantaranya adalah Muhammad Sulthon Khoir dari RA. Diponegoro yang menjadi pemenang ke-1 Deklamasi Al Qur’an kategori putra pada Festival Anak Muslim tingkat Jawa Timur tahun 2012. Ada juga Nurfelita Rahma Putri Yahya yang menjadi terbaik kategori perempuan pada gelaran ini. Untuk usia lebih dewasa, Dewa Silaksi Buwana dari SMP 4 Kepanjen malah mendapat medali perak Olimpiade Sains tingkat Nasional tahun 2012.Dari usia lebih tinggi, Neyzar Awang Wisoko dari SMUN 1 Singosari dan Iga Ayu Rizka Fauziah dari SMUN 1 Kepanjen  bahkan menjadi Duta Anak Jawa Timur 2012 saat mengikuti Kongres Anak Indonesia XI yang diselenggarakan oleh Komnas Perlindungan Anak pada 10-14 Juli lalu di Batam. Selain keduanya, Deffyh Kriswahyu Ningrum Wijayanti dari MTs. Hasyim Asyari Pakis mampu menorehkan prestasi saat menjadi duta anak Jawa Timur tahun ini pada acara Forum Anak Nasional yang digagas Komnas Perlindungan Anak di Bandung tanggal 25-28 Juni lalu. (mudi)

Jumat, 14 September 2012

KEBIJAKAN MUTU TERBARU SMKN 1 SINGOSARI MENGACU VISI MISI KABUPATEN MALANG


Malang Media Rakyat
Seperti yang kita ketahui, bahwa Kebijakan Mutu merupakan visi-misi yang berfungsi sebagai pedoman arah kebijakan sekolah jangka panjang dalam hal perbaikan mutu secara terus menerus. Kepala Sekolah SMK Negeri  1 Singosari Kabupaten Malang.menurut SaliRochani,Spd kepala Sekolah SMK Negeri 1 Singosari menyampaikan bahwa Kebijakan Mutu di SMK Negeri 1 Singosari sudah waktunya untuk direview, dikaji ulang serta disempurnakan sesuai dengan perkembangan yang ada di lingkungan sekolah.Untuk itu per tanggal 02 Januari 2012 kemarin, diterbitkanlah Kebijakan Mutu terkini yang mengacu pada Visi Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Malang : MADEP MANTEB dalam  meningkatkan mutu pelayanan pendidikan, disamping itu SMK Negeri 1 Singosari juga fokus terhadap penyempurnaan mutu kurikulummaupun pengintegrasian mutu pembelajaran  dengan ketrampilan serta character building yang mandiri, kokoh dan santun. Berikut isi Kebijakan Mutu SMKN 1 Singosari Kabupaten Malang yang terkini : Tanggal 13 Maret 2012 diadakan workshop untuk membuat bahan ajar berbasis IT untuk area Kompetensi Keahlian OTOMASI INDUSTRI Workshop ini merupakan lanjutan dari kegiatan yang sama sebelumnya, konsentrasi pada kegiatan ini adalah menyamakan persepsi dan menyeragamkan format media pembelajaran dengan menggunakan dua bahasa yaitu bahasa ingris dan bahasa indonesia.Materi yang disusun adalah semua standart kompetensi dan kompetensi dasar yang diajarkan dilingkungan kompetensi keahlian otomasi industri. Peserta diikuti oleh seluruh guru pengajar dan toolman keahlian otomasi industri.Untuk kesekian kalinya, kerjasama antara SMKN Negeri 1 Singosari dengan industri, kali ini dengan PT.PAMA PERSADA NUSANTARA membuahkan hasil rekruitmen kerja dengan para alumni, baik lulusan dari SMKN 1 Singosari maupun SMK lainnya.PENANDATANGANAN KONTRAK KERJA ALUMNI DI PT.PAMA PERSADA NUSANTARAMinat dari alumni terhadap peluang kerja di PT. PAMA PERSADA NUSANTARA ini sangat besar sekali, melihat jumlah peserta mulai dari sejumlah 600 orang, hingga melalui 5 tahapan test hingga terjaring menjadi 30 orang. Tahapan2 test tersebut meliputi : (1) Test tulis Psychology (2) Interview Psychology (3) Interview User (4) Medical check up (5) Tandatangan kontrak.Dan hari ini , Sabtu, 11 Februari 2012 adalah tahapan ke 5, dimana alumni yang diterima kerja, melakukan penandatangan kontrak untuk pelaksanaan magang 1 tahun baru setelah itu ikatan kerja sebagai pegawai.Kepala SMK Negeri 1 Singosari : Sali Rochani ,Spd dalam sambutannya pada  acara penandatanganan kontrak tersebut berpesan pada calon pekerja, supaya sebagai pekerja  hendaknya wajib memiliki karakter yang baik dan siap dimanapun ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia. Beliau menambahkan ;  sebagai karyawan yang baik, sudah sepatutnya menunjukkan loyalitasnya terhadap perusahaan yang ditempati serta bisa membawa nama Kabupaten Malang khususnya menjaga dan mengharumkan nama almamater sekolahnya…(azis)

Dinkes Gelar Temu Kader Posyandu Se-Kota Malang


Malang-Media Rakyat

Kader posyandu harus mempunyai keterampilan dan mutu yang baik agar benar-benar bisa menjadi kader yang militan. Untuk meraih hal tersebut banyak hal yang bisa ditempuh, misalnya dengan mengadakan lomba-lomba seperti yang diadakan oleh TP PKK kota Malang, Selasa  di Gedung Kartini jalan Tangkuban Perahu kota Malang.Even tersebut dikemas dalam acara temu kader posyandu dan silaturahmi se-kota Malang. Lomba yang diadakan diantaranya yaitu, lomba cerdas cermat, menyusun menu, penyuluhan kesehatan dan lain-lain. Dengan digelarnya kegiatan seperti ini diharapkan para kader posyandu bisa lebih mempunyai kualitas yang lebih baik lagi.Demikian yang disampaikan oleh ketua panitia yang juga Kepala Dinas Kesehatan kota Malang, dr. Enny Sekarengganingati saat ditemui disela-sela acara. Dari 6000 kader posyandu yang ada di kota Malang, kata dia, lomba ini diikuti olah perwakilan dari 15 puskesmas yang ada di kota Malang.Para peserta yang mengikuti lomba ini, terang perempuan berjilbab itu, sebelumnya sudah melalui tahap penyaringan atau seleksi di masing-masing puskesmas. "Agenda tahunan ini akan terus dan selalu ditingkatkan pada tahun-tahun selanjutnya. Sedangkan para pemenang lomba akan merebutkan hadiah trophy, piagam dan hadiah menarik lainnya," sambung dr. Enny.Sementara, ketua TP PKK kota Malang, Dra. Hj.Heri Pudji Utami, M.AP sangat mengapresiasi kegiatan ini dan pihaknya sangat berterima kasih kepada semua kader posyandu. Dia juga mengajak semua kader untuk mencurahkan dan bekerja semaksimal mungkin dalam menjalankan tugasnya dalam menjaga serta memantau kesehatan anak.Keberadaan kader posyandu, ujar perempuan berjilbab itu, sangat membantu tugas dan fungsi puskesmas serta Dinas Kesehatan. Oleh sebab itulah, keberadaannya sangat dibutuhkan. "Sebagai ujung tombak yang turut menjaga kesehatan anak, kader posyandu, juga harus mempunyai waktu yang ekstra," paparnya. (zis/mudi)



Kamis, 13 September 2012

Disbudpar Gelar Bimtek Sopir Angkutan Umum


Malang Media Rakyat

Sebagai upaya terus meningkatkan arus wisatawan Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang terus melakukan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Diantaranya dengan menggelar Bimbingan teknis (Bimtek) bagi pengemudi angkutan wisata Kota Malang di Hotel Sahid Montana, Selasa (11/9).Kepala Disbudpar Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni SH MSi, mengungkapkan diadakanya Bimtek ini untuk melakukan pemberdayaan pelaku wisata. Dimana selama ini sopir bus, taxi sangat besar sekali perannya dalam memajukan wisata di Kota Malang."Sopir bus, taxi adalah unsur yang sangat penting untuk memajukan wisata. Sebab sebelum menginap di hotel, ataupun datang ke kota Malang wisatawan pasti menggunakan jasa transportasi," jelas Ida, Selasa (11/9).Diadakannya kegiatan ini Ida menyebutkan sebagai bentuk mewujudkan tribina cita Kota Malang. Dimana dalam Tri Bina Cita disebutkan mewjudkan Kota Malang sebagai Kota Pendidikan, Kota Industri dan juga Kota Pariwisata yang berbudaya.Diakui Ida Kota Malang memang tidak memiliki objek wisata alam yang bisa diandalkan. Namun dengan letak Kota ini yang sangat strategis kota ini memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pariwisata lokal maupun Internasional.Untuk mendukung itu, selain keberadaan hotel, tidak kalah pentingnya adalah pengelolaan transportasi yang baik. Karena itu dengan adanya dukungan dari para pengemudi, travel dan para pengusaha transportasi di Kota Malang,  diharapkan para wisatawan akan semakin tertarik ke Kota Malang.Dengan adanya Bimtek ini juga dimaksudkan bisa semakin mempersiapkan Kota Malang sebagai Kota Wisata. Oleh karena itu dalam Bimtek kali ini didatangkan para pakar yang berkompeten. Dimana Bimtek  diikuti sebanyak 75 peserta dari perwakilan dari taxi, biro travel dan komunitas bus antar Kota.Ida menambahkan prestasi Kota Malang menyabet sebagai kota yang bisa melayani wisatawan terbaik di Indonesia harus terus ditingkatkan. Prestasi itu adalah wujud kerjasama yang baik antara segenap komponen yang ada di Kota Malang untuk bisa meningkatkan citra kota ini sebagai Kota Wisata.Ketua Dektranasda Kota Malang, Heri Pudji Utami mengatakan memberi apresiasi positif sekali akan adanya kegiatan ini. Prestasi Kota Malang bisa memberi pelayanan pariwisata terbaik di Indonesia adalah sesuatu yang membanggakan."Sukses Kota Malang memberi pelayanan terbaik di bidang wisata tidak lepas dari peranan para driver. Karena itu kami berterimakasih sekali atas peranan para sopir selama ini," ujar Heri.Kerjasama Pemerintah, masyarakat dan pengusaha di Kota Malang yang saat ini sudah bagus harus ditingkatkan. Sebab dengan potensi Kota Malang yang begitu tinggi ke depan kota ini juga akan semakin berkembang diberbagai bidang termasuk  di bidang ekonomi, demikian juga ekonomi pengemudi. (zis/)



Haornas ke-29 Lima Atlit Terima Penghargaan


Malang Media Rakyat
 Lima atlit dari beberapa Cabang Olah Raga (Cabor) yang telah berhasil menorehkan prestasinya, pagi ini Senin  dalam peringatan Hari Olah Raga ke-29 Tahun 2012 menerima penghargaan dari Bupati Malang, H. Rendra Kresna.  Mereka adalah Jonli Hariadi Sipayung dari Cabor Wushu sebagai  Juara III Kejurnas Tahun 2011, Bima Dea Sakti Dari Cabor Selam sebagai Juara I Kejurda 2012, Buyung Tagar dari Cabor Renang sebagai Juara II Kejurda 2012, Pradita Yudistiar Herlambang dari Cabor Gulat sebagai juara II Kejurda 2012 dan Andini Leni dari Cabor Senam Artistik Putri sebagai Juara II Kejurda 2012.Upacara peringatan Haornas yang digelar di Halaman Pendopo Agung Kabupaten Malang, berlangsung khidmat. Atlit dari semua cabor yang ada di Kabupaten Malang hadir lengkap dengan kostum olah raga masing-masing, begitu juga dengan karyawan dan karyawati Pemkab Malang. Bertindak sebagai Inspektur Upacara adalah Bupati Malang, H. Rendra Kresna. Sedangkan sebagai Komandan Upacara adalah Hendra Setiawan dari Cabor Taekwondo.  Hadir sebagai undangan adalah Muspida Kabupaten Malang, Jajaran Forum Pimpinan Daerah, Jajaran Kepala SKPD, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Malang beserta pengurus, dan juga Ketua  beserta anggota penggurus  Dharma Wanita Persatuan. Dalam sambutan Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga, Dr. Andi A. Mallarangeng yang dibacakan Bupati Malang disampaikan bahwa hendaknya setiap daerah memiliki cabang-cabang olah raga tertentu untuk menjadi olah raga unggulan daerah yang dibina secara serius, sistematis, dan terukur sehingga mencapai prestasi nasional bahkan di dunia. Lebih lanjut disampaikan, Salah stu terobosan yang telah ditempuh Pemerintah untuk mengakselerasi pencapaian prestasi atlit Indonesai adalah dengan menggulirkan Program Indonesia Emas dan meningkatkan volume alokasi anggaran pembangunan olahraga nasional dari tahun ke tahun.(zis/mudi)
 

Mutasi Pejabat Di Lingkungan Kabupaten Malang Dagelan


MalangMediaRakyat

Menurut Oko santoso pemerhati publik Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kab. Malang Demi menjaga Pemerintahan Kab. Malang yang bersih dan berwibawa saya mohon kepada Bpk. dlm pengangkatan pejabat di lingkungan intansi Kabupaten. Malang tolong sesuai dengan prosedur tidak melalui surat sakti. Sekali lagi tolong Pak karena sudah banyak yang tahu bukan rahasia lagi .menurutTanggapan dari: Badan Kepegawaian Daerah Yth. Sdr. Joko Santoso. Untuk pengangkatan dalam jabatan struktural, BKD tetap mangacu pada PP No. 100 tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 13 tahun 2002. Adapun mekanisme untuk pengangkatan PNS dalam jabatan struktural adalah berdasarkan data usulan PNS untuk pengangkatan jabatan struktural dari masing-masing SKPD, sebelum diajukan ke Bupati selaku pejabat pembina kepegawaian daerah, dibahas terlebih dahulu dalam rapat Baperjakat yang beranggotakan Sekda, Asisten I & III, Bapekap, Inspektorat, BKD. Menurut Rusaqin msarakat peduli pelayan pubik Kepada Yth. BKD Kab Malang (Perlu ditinjau Ulang/Klarifikasi)Selamat & Sukses atas Program MADEP MANTEB dengan :M O T O : Berfikir Maju, Bertindak Nyata, Berhasil bersama.Berdasarkan Undangan Nomor : 800/3270/421.202/2012 Tanggal 6 September 2012 perihal Kegiatan Pelantikan dan Sumpah Jabatan dilaksanakan pada hari Jum’at Tanggal 7 September 2012 Waktu 12.30 WIB Tempat Pendopo Agung Kabupaten Malang. Perlu diketahui bahwa kegiatan dimaksud sukses, namun DATA PNS yg dilantik kurang lebih 350 PNS yg ada, rata-rata PANGKAT/GOLONGAN diturunkan 1 (satu) tingkat yg mereka miliki.Bapak Bupati yg terhormat Data dimaksud dari Tim BAPERJAKAT disajikan & dikukuhkan adalah dimanipulasi sehingga PNS yg seharusnya dipromosikan karena pangkat diturunkan 1(satu) tingkat maka PNS tidak mendapatkan kesempatan itu, selanjutnya mengenai Gaji PNS Bagaimana (bila dikemudian hari ternyata gaji PNS benar sesuai pangkat yg dimiliki) berarti kegiatan kemarin adalah DAGELAN/KARTOLOAN.Apa gak malu dikatakan BAPERJAKAT Kinerjanya tidak profesional. Mengingat sangat merugikan nasib PNS berjumlah 350 orang. Hal demikian tetap yg mendapat cemoohan & yg bertanggung jawab langsung adalah BUPATI MALANG mana MOTONYA ???.Kepada Yth. Bapak Bupati Malang (Perlu ditinjau Ulang/Klarifikasi)Selamat & Sukses atas Program MADEP MANTEB dengan :M O T O : Berfikir Maju, Bertindak Nyata, Berhasil bersama.Berdasarkan Undangan Nomor : 800/3270/421.202/2012 Tanggal 6 September 2012 perihal Kegiatan Pelantikan dan Sumpah Jabatan dilaksanakan pada hari Jum’at Tanggal 7 September 2012 Waktu 12.30 WIB Tempat Pendopo Agung Kabupaten Malang. Perlu diketahui bahwa kegiatan dimaksud sukses, namun DATA PNS yg dilantik kurang lebih 350 PNS yg ada, rata-rata PANGKAT/GOLONGAN diturunkan 1 (satu) tingkat yg mereka miliki.Bapak Bupati yg terhormat Data dimaksud dari Tim BAPERJAKAT disajikan & dikukuhkan adalah dimanipulasi sehingga PNS yg seharusnya dipromosikan karena pangkat diturunkan 1(satu) tingkat maka PNS tidak mendapatkan kesempatan itu, selanjutnya mengenai Gaji PNS Bagaimana (bila dikemudian hari ternyata gaji PNS benar sesuai pangkat yg dimiliki) berarti kegiatan kemarin adalah DAGELAN/KARTOLOAN.Apa gak malu dikatakan BAPERJAKAT Kinerjanya tidak profesional. Mengingat sangat merugikan nasib PNS berjumlah 350 orang. Hal demikian tetap yg mendapat cemoohan & yg bertanggung jawab langsung adalah BUPATI MALANG mana MOTONYA ???…(zis/mudi)

Rabu, 12 September 2012

RPH (Rumah Potong Hewan) Kesulitan Swasembada Daging Sapi


Malang Media Rakyat
Keinginan Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang untuk bisa melakukan swasembada sapi nampaknya akan semakin sulit menjadi kenyataan jelang Idhul Adha. Pasalnya mendekati hari raya Idhul Adha yang akan dattang Oktober nanti para pedagang sapi lebih banyak yang menahan sapi yang dimiliki untuk tidak dijual.Keuntungan berlipat ganda jika menahan sapi agar tidak dijual terlebih dahulu, nampaknya membuat RPH Kota Malang kesulitan untuk bisa mendapatkan sapi dari Malang sendiri. Dengan kenyataan ini untuk memenuhi kebutuhan daging sapi yang bagus di masyarakat tidak ada pilihan lain selain harus bergerilya ke berbagai daerah agar bisa memenuhi permintaan pasar.Direktur RPH Kota Malang Joko Sudadi mengungkapkan saat ini memang mengalami kesulitan untuk bisa melakukan swasembada daging sapi. Sebab sapi makin jarang, menjelang Idhul Adha para peternak sapi lebih memilih menahan sapinya tidak dijual pasalnya berharap menjual sapinya sat Idhul Adha dengan harga yang mahal."Saat ini harga sapi per Kg hidup Rp 29.000 padahal harga jual daging dari RPH Rp 66.000/Kg, ini jelas tidak menguntungkan," jelas Joko, Sabtu (8/9).Dengan nilai jual Rp 66.000/Kg idealnya harga sapi adalah Rp 27.000/ Kg sehingga bisa sama-sama untung. Dilemanya kalau harga jual daging dari RPH dinaikan lebih dari RP 66.000 jelas sulit terjual sebab daya beli masyakat akan sulit menjangkau.Dengan kenyataan ini Joko berharap ada kebijakan yang tepat dari RPH Propinsi Jatim sehingga tekad swasembada daging sapi bisa menjadi kenyataan. Sebab seiring perkembangan waktu kebutuhan dan tuntutan pasokan daging sapi berkualitas dari masyarakat jelas akan terus meningkat.Dalam sehari saat ini Joko menyebutkan RPH Kota Malang menyembelih sapi sebanyak 60-70 ekor. Dengan stok sapi yang terbatas, sapi sebanyak itu baru bisa untuk memenuhi kebutuhan di Kota Malang saja belum sampai ke luar daerah.Selain masalah sapinya terbatas, Joko menyebutkan Kota Malang belum menjual sapi keluar daerah sebab sarana penunjangnya belum ada. Dianatara sarana itu adalah alat pendingin daging yang masih belum ada, padahal untuk mengirim daging keluar daerah alat itu harus ada. (azis)



Silaturahim Keluarga Besar Muhammadiyah Malang


Malang-Media Rakyat

Terjadinya kasus terorisme dan konflik agama di Republik selama ini hendaknya bisa disikapi dengan cerdas oleh masyarakat, khususnya umat Islam agar warga masyarakat tidak terjerumus dalam permasalahan yang sama serta tetap dalam ukuwah Islamiyah.Jika masyarakat terpancing dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab itu, maka secara otomatis akan memecah belah kerukunan umat beragama yang selama ini terjalin dengan baik. Konflik-konflik agama yang terjadi selama ini bisa saja ditungangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan mempunyai kepentingan tertentu.Setidaknya beberapa hal itulah yang disampaikan oleh Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) kota Malang, Rif'an Masykur pada acara silaturahim keluarga Muhammadiyah di taman rekreasi Senaputra yang ada di jalan Kahuripan, kota Malang, Minggu (9/9). Gelaran ini mengambil tema 'Membangun dakwah yang menggembirakan'.Menurutnya, warga Muhammadiyah menyikapi konflik agama selama ini dengan cerdas dan tidak mau turut campur dalm konflik-konflik tersebut. "Setiap perjuangan pasti ada kesalahan atau informasi yang bias. Dari kejadian itu, hendaknya kita bisa menyikapinya dengan baik dan jangan dijadikan pemicu untuk memecah belah umat beragama," jelasnya."Kita harus tetap sabar, lapang hati, selalu memaafkan dan tahan terhadap berbagai celaan dari luar. Mari kita terus bergerak dan berjuang dengan benar dan tegas. Dengan itulah ukuwah Islamiyah akan terbangun dengan kuat," sambungnya. (azis)



Minggu, 09 September 2012

Dana BOS 2012 Naik 40,5 Persen


JAKARTA –Media Rakyat
 Pemerintah mengalokasikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada APBN 2012 sebesar Rp23,6 triliun, naik Rp6,8 triliun atau 40,5 persen dari pagu anggaran APBN-P 2011. "Dana BOS ditujukan untuk stimulus bagi daerah dan bukan sebagai pengganti kewajiban daerah untuk menyediakan anggaran BOS Daerah," kata Presiden.Hal itu dikemukakan Susilo Bambang Yudhoyono saat Menyampaikan Keterangan Pemerintah atas Rencana UU Tentang APBN 2012 beserta Nota Keuangan di Depan Rapat Paripuna DPR-RI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (16/8). Menurut Presiden, alokasi dana BOS merupakan bagian dari dana penyesuaian yang direncanakan mencapai Rp58,4 triliun, atau mengalami peningkatan Rp3,9 triliun dari pagu APBN-P 2011 sebesar Rp54,5 triliun. Dari dana penyesuaian itu, kata presiden, alokasi dana BOS direncanakan mencapai Rp23,6 triliun, naik Rp6,8 triliun atau 40,5 persen dari pagu APBN-P 2011. "Saya mendengar ada permasalahan yang menyertai pengalihan pelaksanaan Dana BOS ke daerah pada tahun ini. Saya tidak ingin, perolehan atas dana BOS bagi anak-anak yang berhak mendapatkannya, menjadi terlambat. Oleh karena itu saya sungguh berharap agar pada tahun mendatang proses yang menghambat penyaluran BOS harus ditiadakan," tegas Presiden. Di samping Dana BOS, pemerintah juga merencanakan alokasi Dana Tunjangan Profesi Guru PNS Daerah sebesar Rp30,6 triliun. Jumlah ini, naik sebesar Rp12,1 triliun, atau lebih dari 65 persen dari pagu APBN-P Tahun 2011. Untuk memenuhi kebijakan perbaikan pendapatan guru PNS Daerah menjadi minimal Rp2,0 juta per bulan, Pemerintah juga tetap menyediakan anggaran untuk Tunjangan Tambahan Penghasilan Guru PNS Daerah yang belum memperoleh Tunjangan Profesi Guru, yang keseluruhannya mencapai Rp2,9 triliun. "Dengan peningkatan kesejahteraan guru ini, diharapkan para guru dapat memberikan kontribusi peningkatan pendidikan yang lebih baik sesuai dengan tanggung jawabnya," katanya. (moh)

Rabu, 05 September 2012

Penyerahan Kendaraan Dinas Operasional Untuk 3 Kecamatan


Malang Media Rakyat
 Seusai kegiatan apel pagi karyawan dan karyawati  Pemerintah Kab. Malang, di halaman Pendopo Agung Kab. Malang. Dilanjutkan dengan penyerahan kendaraan dinas operasional roda empat berupa mobil Panther dari Pemerintah Kab. Malang kepada tiga kecamatan yaitu Kecamatan Kromengan, Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pagelaran. Penyerahan dilakukan oleh Bupati Malang H. Rendara Kresna di Pendopo Agung Kab. Malang, Senin (3/9) Penyerahan diawali dengan penandatanganan Berita Acara Serahterima Kendaraan Dinas Operasional oleh Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) dengan Camat yang disaksikan oleh Bupati Malang. Dan dilanjutkan dengan penyerahan kendaraan dinas operasional oleh Bupati Malang. Kendaraan ini merupakan kendaraan pinjam pakai dari kecamatan untuk Komandan Koramil di masing-masing kecamatan. Dalam sambutannya Bupati Malang berharap semoga mobil ini dapat bermanfaat dan sudah menjadi tugas kita untuk  memberikan dukungan baik  pada jajaran kabupaten dan kecamatan. Dengan memikirkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Dijelaskannya ,walaupun kendaraan ini cukup lama tetapi masih bisa digunakan untuk dipakai sebagaimana mestinya. "Mohon untuk dirawat sehingga dapat  bermanfaat untuk tugas keseharian, dan membantu  Komandan Koramil dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan di Kecamatan," harapnya diakhir sambutan.   Usai memberikan sambutan Bupati Malang melakukan peninjauan langsung kendaraan dinas operasional yang berada di halaman samping Pendopo Kab. Malang. (zis/hms)
   

DPRD Kota Malang Kurang Setuju Usulan Satpol PP Dipersenjatai


Malang-Media Rakyat
Di beberapa kabupaten/kota Satpol PP dipersenjatai dalam menjalankan tugasnya. Namun hal tersebut nampaknya tidak bisa diberlakukan di kota Malang, karena kota yang juga menyandang nama besar sebagai kota pendidikan ini termasuk dalam kategori kota yang cenderung kondusif.Hal itulah yang disampaikan oleh anggota Pansus Ranperda tentang pelaksanaan tugas Satpol PP, Sutiadji, Jum'at (31/8) saat ditemui di gedung DPRD kota Malang, jalan Simpang Ijen. Menurut Sutiadji yang juga anggota komisi D DPRD kota Malang itu, Satpol PP saat melaksanakan tugasnya dalam rangka menegakkan perda hendaknya menggunakan cara-cara prenventif.Jadi, kata dia, Satpol PP tidak perlu melakukan tindakan-tindakan konfrontatif atau represif ketika bertugas di lapangan. Selain itu, SDM yang ada juga harus menunjang dan tidak mudah untuk memiliki senjata tersebut, karena memerlukan dan harus memenuhi berbagai syarat serta ketentuan yang ketat. Di dalam PP, ujar politisi PKB itu, memang ada aturan tentang Satpol PP yang harus dipersenjatai, namun untuk kota Malang SDM-nya masih minim dan juga apakah jika dilihat dari tingkat kebutuhan apakah sudah mendesak? "Beberapa hal itulah yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan, agar tidak karena ada dalam aturan langsung dilaksanakan saja," lanjutnya.Dalam hal ini sebenarnya pihak Pemkot Malang melalui Satpol PP mengacu pada PP Nomor 6 Tahun 2010 pasal 24, yang isinya, dalam rangka menunjang operasional Satpol PP dapat dilengkapi dengan senjata api yang pengaturan mengenai jenis dan ketentuan penggunaannya berdasarkan rekomendasi dari Kepolisian Negara Republik Indonesia."Saya rasa untuk kota Malang belum membutuhkan atau belum bisa diberlakukan tentang ketentuan Satpol PP yang dipersenjatai ini. Kota Malang masih bisa dibilang kota yang aman, tentram dan masyarakatnya bisa diajak kooperatif saat menghadapi suatu masalah," pungkas Sutiadji. (zis/din/hms)