Laman

Sabtu, 24 November 2012

Layani E-KTP, Staf Dispendukcapil Sering Pulang Dini Hari


MalangMediaRakyat
Hingga saat ini, perekaman data warga kota Malang yang wajib KTP untuk kebutuhan pembuatan E-KTP belum juga tuntas, dikarenakan berbagai faktor seperti halnya keterbatasan bantuan alat dari Pemerintah pusat. Di lima kecamatan yang ada di kota Malang, tiap kecamatan rata-rata menggunakan dua unit alat, sehingga kurang maksimal.Hal itulah yang disampaikan olet Plt Dispendukcapil kota Malang, Martha MRL, Rabu (21/11) kepada wartawan. Meski demikian, hari ini, kata dia, sudah dibagikan E-KTP yang sudah jadi kepada warga kota Malang secara serentak di lima kecamatan. Dan pemberian E-KTP ini secara simbolis dilakukan oleh Walikota Malang, Drs Peni Suparto M.AP di kecamatan Lowokwaru.Sampai siang ini, menurut Martha, di kecamatan Klojen sudah dibagikan sebanyak 100 lebih, di kecamatan Blimbing 200-an, di kecamatan Kedungkandang 200 lebih, di kecamatan Sukun 120-an, dan di kecamayan Lowokwaru sekitar 175. "Pembagian ini dilakukan berdasarkan nomor urut/antrian serta ada yang menggunakan sistem per RT-RW," jelasnya. Warga kota Malang yang wajib KTP, terang Martha, sebanyak 565.604 jiwa dan E-KTP yang sudah jadi  479.594. Untuk mengejar target penyelesaikan E-KTP ini, pihak Dispendukcapil melakukan rekam data di berbagai tempat, seperti halnya di pusat perbelanjaan yang ada di kota Malang, alun-alun dan kelurahan. "Selain itu, kami juga melakukan rekam data E-KTP di tiga perguruan tinggi, yaitu di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Negeri Malang (UM), dan Universitas Brawijaya (UB) Malang," paparnya.Pelayanan E-KTP di perguruan tinggi ini, lanjut Martha, untuk melayani mahasiswa yang berasal dari luar kota Malang dan bahkan dari luar pulau, sehingga akan semakin mempercepat perekaman data E-KTP. "Untuk perekaman data untuk E-KTP ini, tidak jarang staf kami hingga pulang dini hari. Oleh sebab itulahN kami ingin kesadaran dan partisipasi warga untuk melakukan rekam data bagi yang belum melakukan perekaman," tukasnya. (zis/hms)




Tribina Cipta, Landasan Dasar Pembangunan Kota Malang


 Malang Media Rakyat

Memastikan pembangunan di Kota Malang bisa berjalan sebaikmungkin Dinas Pekerjaan Umum (PU) melakukan pembelajaran. Salah satunya dengan menggelar konsultasi Publik Strategi Pengembangan Pemukiman dan Infrastruktur  Perkotaan, (SPPIP) di Hotel Montana, Kamis (22/11).Dalam kesempatan ini dibahas berbagai aspek SPPIP, mulai dari proses penyusunan, maksud dan tujuan SPPIP, ke dokumenan SPPIP, arah pembangunan. Potensi permasalahan pembangunan permukiman dan infrastuktur perkotaan, kebutuhan pembangunan perkotaan, kebutuhan pembangunan pemukiman dll.Kepala Bappeda Kota Malang, Ir Bachtiar Ismail, MM mengungkapkan tantangan pembangunan perkotaan ke depan akan semakin berat. Karena itu bagaimana membangun infrastuktur dan pemukiman harus dibuat sebaikmungkin agar bisa menjawab kemajuan zaman."Kota Malang adalah daerah otonom, karena itu bagaimana pelayanan publik, bagaimana kesejahteraan masyarakat sampai bagaimana daya saing masyarakatnya harus terus ditingkatkan," jelas Bachtiar, Kamis (22/11).Bachtiar menambahkan, dalam membangun Kota Malang baik infrastukturnya maupun permukimannya tidak boleh lepas dari Tribina Cipta Kota Malang. Yaitu malang sebagai kota pendidikan, Malang sebagai kota Industri, Malang sebagai Kota Pariwisata, harus benar-benar dijalankan."Sama dengan kota-kota lain, beban perkotaan sesuai dengan survei 2009 beban kotanya semakin besar, karena itu membutuhkan langkah-langkah yang tepan agar Kota Malang bisa semakin maju dari hari ke hari," tegas Bachtiar.Dengan pertimbangan itu, Bachtiar mengungkapkan kemampuan sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Malang harus di tingkatkan terus. Diantaranya dengan menggelar konsultasi publik SPPIP di Hotel Montana, Jalan Kahuripan.Selain faktor internal itu, Bachtiar mengakui faktor-faktor diluar juga sangat mempengaruhi. Seperti tuntutan masyarakat yang sangat tinggi dimana sebagus apapun pembangunan masyarakat selalu minta lebih, ini jelas merupakan persoalan tersendiri.SPPIP sendiri merupakan strategi yang menjadi acuan bagi pembangunan pemukiman dan infrastuktur bidang cipta karya yang menyusunannya mengacu pengembangan kota secara komprehansif. Baik dibidang pemukiman dan infrastruktur, bidang ekonomo, bidang arahan pemngembangan kota hingga bidang pembangunan wilayah perkotaan yang lain. (zis/hms)