Laman

Jumat, 18 Oktober 2013

Sejarah SMP Negeri 1 Tumpang Kabupaten Malang



SMP Negeri 1 Tumpang Kabupaten Malang terletak di Malang bagian timur tepatnya di Desa Malangsuko Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang, yang merupakan akses jalan utama menuju ke gunung Semeru maupun gunung Bromo lewat jalur Malang. Tumpang dulunya merupakan kota Kawedanan pada masa penjajahan Belanda, juga terdapat dua situs bersejarah peninggalan kerajaan Singosari yaitu Candi Jago dan Candi Kidal.

Kondisi perekonomian masyarakat Tumpang relatif baik dengan berbagai macarn mata pencanan mulai dari petani hingga pegawai, namun yang menjadi mata pencarian mayoritas penduduk Tumpang adalah bidang pertanian dengan menghasilkan tebu, sayur-sayuran, dan padi. Sehingga perhatian mereka terhadap pendidikan yang berkaitan dengan pembiayaan juga relatif bagus. Kesadaran masyarakat tersebut menjadi potensi bagi SMP Negeri 1 Tumpang Kabupaten Malang untuk berkembang dan maju.

SMP Negeri 1 Tumpang Kabupaten Malang berdiri dan mulai mengadakan proses belajar mengajar sejak tahun 1961, namun secara defmitif melalui Surat Keputusan Direktorat P dan K Propinsi Jawa Timur Nomor 43/SK/B/I1I/63 tanggal 1 Pebruari 1963, kemudian di tahun 2008 status sekolah berubah menjadi Sekolah Standar Nasional melalui Surat Keputusan Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Nomor 1375/C3/DS/2008 tanggai 3 September 2008.

Secara fisik SMP Negeri 1 Tumpang Kabupaten Malang telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan sejak berdirinya, dari 3 ruang kelas belajar menjadi 24 ruang kelas belajar disertai dengan berbagai fasilitas yang memadai yaitu laboratorium fisika, biologi, bahasa, dan komputer, ruang multimedia, ruang perpustakaan, ruang ketrampilan, musholla, ruang UKS dan masih banyak lagi fasilitas dan ruang penunjang lainnya bagi siswa seperti KM/WC, ruang OSIS, ruang pramuka, koperasi siswa, kantin, lapangan basket, volly, dll. Sampai saat ini Kepala SMP Negeri 1 Tumpang Kabupaten Malang telah mengalami pergantian sebanyak 11 kali yaitu :

1.   Slamet Sastro Widjojo Tahun 1963 - 1967
2.   Soeparman Adi Winarno Tahun 1967 - 1971, 1980 - 1985
3.   Soeripto Darmo Widjojo Tahun 1971 - 1980
4.   Drs. S. Haryanto Tahun 1985 - 1989
5.   Drs. Soemarto Tahun 1989 - 1992
6.   Drs. Eko Adi Djemali Tahun 1992-1995
7.   Achmad Turmidi Tahun 1995-2007
8.   Djuwari Sumadi Tahun 2007 - 2000
9.   Sapto Suparjatmo, S.Pd Tahun 2000 - 2006
10. Drs. Dharmawan Harry P., M.Si Tahun 2006 - 2009
11. Drs. Abdul Rozaq, M.Pd Tahun 2009 – Sekarang

Selain itu  ada beberapa Guru  SMP Negeri 1  Tumpang Kabupaten Malang yang mendapat promosi jabatan menjadi Kepala Sekolah yaitu :

1.    Sahid Ranowijoyo
2.    Kuntoro Arman H.
3.    Soedibyo Yoesep
4.    Sowan Sucipto
5.    Achmad Turmidi
6.    Drs. Supandi
7.    Drs. Andri Nurcholis
8.    Drs. Abdul Rozaq, M.Pd

Hingga saat ini SMP Negeri 1 Tumpang Kabupaten Malang telah banyak mengukir prestasi baik di tingkat Kabupaten, Propinsi, maupun tingkat nasional. Prestasi tersebut diperoleh dalam bidang akademis maupun non akademis. Untuk prestasi akademis selama ini SMP Negeri 1 Tumpang Kabupaten Malang selalu masuk dalam 10 besar peringkat sekolah nilai UAN SMP Kabupaten Malang, meraih prestasi pada lomba-lomba bidang akademis lainnya seperti olimpiade MIPA, bahasa Inggris, mengarang, dan karya ilmiah remaja. Sedangkan prestasi non akademis SMP Negeri 1 Tumpang Kabupaten Malang juga sering mendapat prestasi terbaik seperti dalam kegiatan kepramukaan yang mampu meraih prestasi sampai tingkat nasional, juga kegiatan-kegiatan ektra kurikuler/ pengembangan diri lainnya.


Visi dan Misi
Visi
Karena visi merupakan citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa depan, maka sesuai dengan perkembangan sekolah, di mana SMP Negeri 1 Tumpang Kabupaten Malang yang saat ini telah menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN), maka rumusan visinya telah dikembangkan/ disesuaikan dengan tantangan yang dihadapi yang harus berwawasan global.
Untuk itu Visi SMP Negeri 1 Tumpang Kabupaten Malang , yaitu : "Berprestasi, Berbudaya, dan Berwawasan Global" Adapun indikator visinya adalah:
1.    Taat beragama (Spiritual Question)
2.    Cerdas berfikir (Inteligensi Question)
3.    Cerdas individu dan sosial (Emolional Question)
4.    Memiliki budaya ketimuran.
5.    Mengangkat budaya lokal.
6.    Menjadi juara nasional dan internasional.
7.    Berbahasa Inggris aktif dan tulisan.
8.    Memiliki skill ICT. 5.1.2.2 Misi

Misi
Untuk merealisasikan visi sekolah, maka SMP Negeri 1 Tumpang Kabupaten Malang rnenentukan langkah-langkah strategis yang dituangkan dalam misi sekolah, yaitu :
1.   Menciptakan sikap dan perilaku yang taat beragama.
2.   Menciptakan insan yang berakhlak mulia.
3.   Menciptakan pola pikir cerdas dan rasional.
4.   Menciptakan pcrilaku individu dan sosial yang baik dan akuntabel.
5.   Menciptakan perilaku yang cinta lingkungan.
6.   Menciptakan budaya luhur.
7.   Menciptakan kreasi budaya lokal.
8.   Menciptakan juara akadernik dan non akademik tingkat nasional dan internasional.
9.   Menciptakan kemampuan berbahasa Inggris aktif dan tulis.
10. Menciptakan penguasaan ICT.

SMK N 2 SINGOSARI



Malang Media Rakyat
Assalamu ‘alaikum wr. wb.Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, telah terbitnya website ini. Kami berharap kehadiran website ini dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh para guru, siswa dan orang tua siswa, selain dari itu dapat dimanfaatkan oleh pihak lain untuk mengenal lebih jauh tentang SMKN 2 SINGOSARI. Kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat kami tunggu. Wassalamu ‘alaikum wr. wb.Menurut Kepsek Drs.SuhartoPelaksanaan Ujian Tengah Semester Ganjil 2013 SMKN 2 Singosari pelaksanaan-ujian-tengah-semester-ganjil-2013 SMK Negeri 2 Singosari kembali mengadakan Ujian Tengah Semester Ganjil  untuk tahun ajaran 2013/2014. Ujian Tengah Semester berlangsung mulai  tanggal 7-12 Oktober  2013.  Sehari sebelum palaksanaan Ujian Tengah Semester, Para siswa/siswi SMK Negeri 2 Singosari di beri nomer peserta ujian. Dalam Ujian Tengah Semester kali ini, siswa/siswi SMK Negeri 2 Singosari dihadapkan bukan dengan soal berupa pilihan ganda menggunakan kertas soal, melainkan soal dalam bentuk Essai di tampilkan dalam bentuk powerpoint. Pada Ujian tengah semester hari pertama, tidak ada kendala yang berarti, semua berjalan dengan baik.  Siswa/siswi pun dapat mengerjakan dengan tertib, meskipun para pengawas masih melihat beberapa pelanggaran-pelanggaran. Tetapi semoga di saat Ujian Semester ataupun Ujian Nasional siswa tidak melakukan kecurangan-kecurangan lagi, dan semoga siswa/siswi di SMK Negeri 2 Singosari bisa lebih maju, cerdas, dan jujur.



Kamis, 17 Oktober 2013

Masih Banyak Kasus Korupsi Menguap di Kejari Kepanjen



Malang Media Rakyat
Tepat hari Jumat yang lalu hari ini, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepanjen, Kabupaten Malang memperingati Hari Bhakti Adhyaksa Ke-51. Pada acara internal Kejari sore ini, Kepala Kejari, Adi Sutanto SH tegas mengatakan jika Kejari Kepanjen, menduduki peringkat tiga dalam hal penanganan pidana khusus. Rangking itu jauh dari Kabupaten Jember dan Sidoarjo yang banyak membongkar skandal pelanggaran pidana khusus (Pidsus).“Kejari Kepanjen masuk urutan ketiga dalam hal penanganan pidsus,” katanya.Adi juga mengatakan, secara keseluruhan, Kejari Kepanjen punya gread dan nilai sangat bagus untuk ukuran Malang Raya. Kejari Kepanjen, mengalahkan Kejari Kota Malang dan Batu dalam hal menangani sejumlah perkara.Apa saja perkara yang sebenarnya, harus diselesaikan Kejari Kepanjen? Sangat banyak tentunya. Sejumlah kasus korupsi misalnya, masih terlihat menguap tanpa ada kejelasan siapa yang jadi tersangka. Bahkan, Malang Coruption Watch (MCW) mencatat ada 9 kasus korupsi yang seharusnya, jadi penanganan Kejari Kepanjen.Diantaranya sejumlah kasus yang tidak ada kejelasannya adalah, belum tuntasnya kasus korupsi Lawang View, Kawasan Industri Gula Masyarakat (Kigumas) atau Kimbun, Korupsi Restribusi Wendit Waterpark, Pengadaan Sepatu Pemkab Malang, Kesbanglinmas dan masih banyak lagi yang nominalnya, puluhan atau bahkan ratusan miliar rupiah.Ditanya soal itu, Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Kepanjen, Ardito Muwardi, SH mengaku jika sudah ada lima perkara yang berhasil menyeret 9 tersangka. Lima perkara itu diantaranya adalah, Korupsi IT Setwan DPRD Kabupaten Malang, Pungli Tanah Redist Sumbul, Sengketa Tanah Desa Trenyang, Korupsi Prona serta Korupsi Tower.“Kalau untuk perkara lainnya, kami tidak tahu karena kami belum bertugas disini. Namun, perkara lama yang kami tangani adalah korupsi restribusi Wendit,” terangnya.Ardito mengatakan, dari lima perkara yang berhasil diselesaikan, sudah meyeret 9 tersangka. Total kerugian negara atas lima perkara itu sebesar Rp.600 juta lebih.Ditegaskan Ardito kembali, khusus perkara lama, tetap akan dijadikan penyidikan oleh Kejari. Soal kimbun contohnya, seluruh perkara itu kini sudah selesai dan tinggal menunggu keputusan dari Mahkamah Agung (MA).“Kasus kimbun belum inkracht. Semua tinggal menunggu putusan dari MA saja. Karena ada kasasi dalam perkara itu,” terang Ardito.(aziz/in)

BNN Lakukan Tes Urine di Kejari Malang



Malang Media Rakyat
Tes urine dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang untuk mendeteksi pengguna narkotika di instansi pada awal tahun 2013 dengan melakukan tes dadakan di Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Malang, Senin Kantor Kejari ini memang menjadi sasaran pertama dalam pemeriksaan urine pegawainya dari mulai dari para pegawai hingga Office boy (OB) dan penjual di kantin juga diharuskan mengikuti tes.Kepala BNN Kota Malang, AKBP Henndry Budiman menyatakan test urine diawal 2013 ini akan difokuskan pada pegawai di lingkungan instansi penegak hukum, seperti pengadilan. “Nantinya, semua akan kami sasar, mulai pemkot dan DPRD. Kami ingin semuanya bebas dari narkoba,” kata Hendry.Kendati tanpa pemberitahuan resmi, namun kedatangan petugas BNN disambut baik Kepala Kejari (Kajari) Kota Malang, Wenny Gustiati, untuk mengadakan test urine dadakan tersebut.“Jika terbukti dalam tes, ada pegawai yang positif mengkonsumsi narkotika, langsung mendapat tindakan,” ujar Kajari malang wenny gustiati.Pada tes itu terkumpul 85 urine, dalam waktu lebih dari 1 jam.  Pegawai yang ada saat itu memang tak banyak karena sedang melakukan aktifitas diluar kantor. “Ada yang sedang mengawal tahanan. Mereka sudah kami panggil untuk test urine,” paparnya.Kendati hanya untuk screening atau pemeriksaan awal namun jika ada urine yang dinyatakan positif, belum tentu pemilik urine mengkonsumsi narkoba, karena bisa saja pegawai tersebut baru saja mengkonsumsi makanan atau obat yang mengandung narkotika diantaranya obat maag dan obat batuk.Jika ada yang positif, akan dikoordinasikan dengan instansi lain, seperti BPOM...  ( aziz).

Bupati Resmikan UPTD Dinas Pendidikan Lawang



Malang Media Rakyat
Gedung UPTD TK, SD dan PLS Dinas Pendidikan Kecamatan Lawang diresmikan Bupati Malang H. Rendra Kresna. Kegiatan peresmian gedung UPTD di Jl. Thamrin 31 Lawang ini ditandai dengan pemotongan rangkaian bunga oleh Bupati disaksikan masyarakat dan tamu undangan lainnya, Sabtu siang (12/10) kemarin. Selain tokoh agama, tokoh masyarakat, Guru se-Kec. Lawang, Muspika Kec. Lawang dan Sekretaris Dinas Pendidikan Kab Malang, turut hadir pula Wakil Ketua DPRD Kab. Malang, Siadi SH.Tak hanya itu, pada acara peresmian tersebut Bupati juga meresmikan penggunaan tiga gedung perpustakaan yang telah selesai dibangun dengan menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2012. Ketiga perpustakaan tersebut adalah perpustakaan di SDN Ketindan 04, SDN Lawang 01 dan SDN Lawang 02. Kehadiran orang nomor satu di Kabupaten Malang itu disambut cukup antusias oleh para Guru dan tamu undangan lainnya. Selain bisa bertatap muka, mereka juga mengungkapkan keluh kesahnya terkait dunia pendidikan. Salah satunya seperti yang diungkapkan Sunaji, Kepala UPTD TK, SD dan PLS Dinas Pendidikan Kec. Lawang. Menurutnya jumlah tenaga pengajar di wilayah Kec Lawang masih tergolong kurang. Dari kebutuhan ideal jumlah PNS di setiap sekolah yang harusnya minimal sembilan orang, saat ini rata-rata di tiap sekolah hanya ada empat orang PNS. Beruntung jumlah ini tertutupi oleh adanya guru honorer. “Kami berharap agar para guru honorer di Kec Lawang, khususnya honorer kategori 2 yang akan segera menjalani ujian penerimaan CPNS bisa lulus semua,” harap Sunaji.Bupati pun menyambut baik harapan tersebut. Tak lupa Bupati memberikan arahan tentang gedung yang baru saja diresmikannya.  “Dengan diresmikan gedung ini, saya harap dapat meningkatkan prestasi dunia pendidikan di Kabupaten Malang. Mari kita pergunakan sebaik-baiknya, jangan lupa untuk merawatnya dengan baik pula,” tutur Bupati saat bersilaturahmi dengan ratusan guru se-Kec. Lawang usai meninjau perpustakaan di SDN Lawang 01.Selepas acara, Bupati didampingi Wakil Ketua DPRD lantas menuju ke Dusun Turi, Desa Turirejo Kec Lawang guna membuka festival sholawat Al-Banjari se-Malang Raya. Di tempat tersebut, festival berlangsung selama dua hari yakni 12-13 Oktober 2013 dan diikuti oleh 46 grup sholawat Al-Banjari. Meski dinamai festival sholawat Al-Banjari se-Malang Raya, namun pesertanya tidak hanya dari Malang dan Batu saja, ada pula yang hadir dari Pasuruan.Tak jauh dari lokasi pembukaan festival, tepatnya di lapangan Desa Turirejo, Bupati juga berkesempatan membuka gelaran kompetisi sepak bola Rendra Cup 2013 wilayah Kec. Lawang. Menurutnya, kompetisi ini diharapkan dapat menggali potensi-potensi pemuda di Kab Malang di bidang sepak bola. “Sebagai kompetisi sepak bola yang pesertanya terbanyak di tingkat nasional, yakni 390 regu, saya berharap dapat mencari bibit-bibit unggul yang nantinya akan dapat bergabung mengharumkan nama Kabupaten Malang dari dunia sepak bola,” tegas Bupati.(aziz/hum)