Laman

Jumat, 28 April 2017

Dari Online Menuju Desa Mendunia



MALANG – Media Rakyat
Wakil Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, MM membuka kegiatan sosialisasi dan pelatihan Desa Online di Hotel Savana Kota Malang, Kamis  siang. Kegiatan ini digelar Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi untuk mendukung percepatan pembangunan desa sesuai visi misi dalam Nawacita Presiden Joko Widodo. Sekaligus, mewujudkan dari online menuju desa mendunia.Sebanyak 41 aparat desa mewakili masing-masing desanya dari 20 kecamatan terpilih di Kabupaten Malang ikut sosialisasi selama dua hari. Kemendes PDT dan Tran melalui Badan Pengembangan, Penelitian, Pendidikan dan Informasi mengajak desa untuk mampu memanfaatkan portal Desa Online sebagai ajang menjual potensi dan menginformasi pembangunan desanya.''Selamat mengikuti kegiatan ini, saya berpesan manfaatkan semaksimal mungkin dalam memperkenalkan potensi desa. Hal ini bagian dari program Presiden Jokowi yang membangun bangsa ini dengan dimulai dari pedesaan dan daerah terluar, sesuai Nawacita Presiden. Jangan jika sudah mahir dan pandai mengoperasikan IT portal Desa Online ini, lantas kemudan tidak dipakai secara berkelanjutan," ucap Abah Sanusi, sapaan akrab Wabup Malang.Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Badan Pengembangan, Penelitian, Pendidikan dan Informasi (Balilatfo), Dr. Ir. H.M Nurdin, MPA dan Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Kemendes PDT dan Tran, Helmiati, SH, MSi. Pemerintah Pusat memberikan pengetahuan kepada aparat desa yang ditunjuk sebagai operator dalam tugas mempromosikan potensi desa. Semisal mulai dari produk pertanian, keunggulan wisata, pemanfaatan Dana Desa dan ADD baik dalam pengelolaan bidang wisata dan pembangunan.Dalam pelatihan itu, Sri Mujiani dari Desa Sumber Agung, Kecamatan Ngantang berkesempatan memaparkan potensi desanya. Dari tampilan portal website desa online ditampilkan Desa Sumber Agung sebagai desa penghasil kopi. Sementara belasan desa lainnya juga sudah meng-upload profil dan potensi desanya.''Masyarakat kami berinisiatif untuk ciptakan produk kopi bubuk yang diproduksi secara manual oleh ibu-ibu. Hasilnya, kopi murni dan kopi jahe. Pendapatan produk dari hasilnya jumlahnya lebih tinggi daripada hanya saat jualan biji kopi mentah," kisahnya sambil menunjukkan foto kopi olahan dari big screen.Begitu juga, Tri Atmi dari Desa Codo, Kecamatan Wajak yang mempromosikan industri pembuatan kue kuping gajah. Makanan tradisional ini dipasarkan dengan harga terjangkau per kg mulai 8 ribu yang diproduksi di Jalan raya Codo masuk wilayah RW 1. ''Pangsa pasarnya sudah ke luar negeri. Alhamdulillah pemasaranbya diawali dengan dibantu teman-teman yang bekerja sebagai TKI," akunya.Terpisah, Kepala Balilatfo, Dr. Ir. H.M Nurdin, MPA didampingi Kapusdatin, Helmiati, SH, MSi menjadikan Kabupaten Malang sebagai proyek percontohan. Kementerian Desa, PDT dan Tran berharap portal Desa Online bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Baik dalam pelaporan penggunaan dana desa dipakai apa saja, transparansi desa, hingga perihal informasi cepat edar. Muaranya, desa kelak memiliki kompetensi dan daya saing tinggi.''Tolong dimanfaatkan semaksimal mungkin dan dikembangkan. Jangan menggunakan website ini untuk kegiatan yang melanggar aturan sebab ini resmi website negara. Sewaktu-waktu perkembangan desa di Indonesia akan dipantau Pak Presiden karena salah satu janji beliau adalah Desa Online, atau desa yang tidak tutup mata dengan IT," ucapnya. (ran/ardi/hum)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar