Laman

Senin, 20 Februari 2017

Bupati Malang Kukuhkan 39 Kepala UPT Puskesmas



MALANG – Media Rakyat
Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna mengukuhkan 39 orang Dokter atau Dokter Gigi yang diberi tugas tambahan sebagai Kepala UPT Puskesmas yang tersebar di 33 kecamatan se-wilayah Kabupaten Malang, di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jumat . Bupati juga memimpin pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan 34 Pejabat Struktural di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.  39 dokter tersebut yang mendapat tugas baru diantaranya dr. Yulia Rachmawati dari jabatan lama Kepala UPTD Puskesmas Ardimulyo ke jabatan baru Kepala UPT Puskesmas Dau. Sedangkan dr. Tjiam Prayitno Notohusodo dari jabatan lama Kepala UPTD Puskesmas Dampit ke jabatan baru Kepala UPT Puskesmas Turen. Serta, drg. Ivan Drie dari jabatan lama Dokter Gigi Muda UPTD Puskesmas Pamotan ke jabatan baru Kepala UPT Puskesmas Tirtoyudo.Sementara, 34 Pejabat Struktural yang dilantik diantaranya Nasuki, SH, M.Si dari jabatan lama Kepala Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Sumbermanjing Wetan ke jabatan baru Sekretaris Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Sedangkan, Drs. Teddi Wiryawan Priambodo, MAP dari jabatan lama Kepala Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Umum Kecamatan Pakis ke jabatan baru Sekretaris Kecamatan Gedangan. Serta Yateno, SH, M.Si dari jabatan lama Sekretaris Kecamatan Bululawang ke jabatan baru Sekretaris Kecamatan Karangploso.   “Pengukuhan ini bagian dari perintah berdasar undang-undang terkait perubahan nomenklatur PNS, Organisasi Perangkat Daerah, dan tentunya Peraturan Daerah tentang organisasi. Serta memenuhi kebutuhan organisasi struktural adanya pelantikan sebelumnya dan kekosongan jabatan karena dilakukan verifikasi sehingga Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan, Red) melakukan penelitian-penelitian,” ucapnya.Ia berharap, pengambilan sumpah bagi ASN dan bersedia ditempatkan pada jabatan baru, baik tempat bertugas maupun posisi jabatan pada pengukuhan kali ini jangan dianggap sebagai hal negatif, namun dipandang hal positif. Ia yakin sebagian senang dan mungkin sebagian merasa kurang pas. Namun, hal ini sebagai langkah penguatan ASN dan pengalaman bekerja.  Bupati menambahkan, Baperjakat menyusunnya berdasar penilaian para pimpinan dengan berusaha penilaian se-obyektif mungkin. Pimpinan juga mempertimbangkan suara yang berkembang di masyarakat, dan berkeinginan memiliki pengalaman dan kemampuan sesuai kebutuhan di wilayah tertentu. Ketika pada akhirnya sudah purna tugas, kata Bupati Malang, seseorang tersebut bisa memiliki banyak pengalaman.“Kalau kurang pas, diawali saja dengan melakukannya sehingga kelak menemukan kenyamanan di tempat baru. Selamat bekerja dan bertugas. Kalaupun nanti selama enam bulan ada ketidak-cocokan bisa disampaikan kepada pimpinan,” tutupnya. (ran/ar/hum)


Satu Perangkat Daerah Satu RTLH



Malang – Media Rakyat
Wakil Bupati (Wabup) Malang, Drs. H M Sanusi, MM bersama PAC GP Ansor Kecamatan Pakisaji merehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), milik warga kurang mampu, Mbah Nawiyah, di Desa Sutojayan, Kecamatan Pakisaji, Minggu . Kegiatan ini, merupakan implementasi dari program bedah rumah 1.000 unit RTLH yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, guna mengurangi jumlah RTLH.Wabup Malang mengatakan, sesuai dengan arahan Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna, seluruh pejabat Pemkab Malang wajib berpartisipasi aktif dalam program bedah rumah. Mulai dari Bupati, Wabup, Sekda, seluruh Kepala SKPD, Camat wajib melakukan bedah rumah, setidaknya satu RTLH milik masyarakat miskin. “Bapak Bupati telah menginstruksikan, bahwasanya seluruh pejabat Pemkab Malang wajib membantu dalam pelaksanaan bedah rumah masyarakat miskin. Tentunya hal ini merupakan suatu hal positif dan harus dilakukan,” ungkap Abah Sanusi sapaan akrabnya.Abah Sanusi mengatakan, pengurangan angka kemiskinan, merupakan salah satu prioritas Pemkab Malang. Sedangkan salah satu upaya dalam melakukan hal itu, yakni melakukan bedah rumah milik warga miskin. “Jumlah RTLH di Kabupaten Malang, sangat banyak, yakni pada angka lebih dari 15 ribu unit. Tentunya masalah ini harus segera diatasi, dengan terus menggalakkan program bedah rumah tersebut,” terangnya.Dijelaskannya bahwa, angka RTLH yang masih sangat tinggi, maka digalakkan program bedah RTLH sebanyak 1.000 unit. “Dengan adanya program ini diharapkan semakin mengurangi jumlah RTLH. Program ini, tentunya sangat memberikan manfaat bagi warga miskin yang menjadi para penerimanya,” ulas Abah Sanusi.Sementara itu, Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Pakisaji, Hasan Bisri mengatakan, seluruh anggota Ansor berkomitmen membantu pelaksanaan rehab rumah tersebut. “Sebanyak 176 anggota Ansor kami terjunkan untuk melakukan rehab rumah. Mereka merehab seluruh rumah ini menjadi lebih baik lagi,” bebernya.Pada kesempatan tersebut Abah Sanusi, juga turun langsung dalam membantu pelaksanaan bedah rumah didampingi Muspika Kecamatan Pakisaji, Kepala Desa Sutojayan. Dengan dibantu sebanyak 176 anggota GP Ansor diterjunkan untuk melakukan bedah rumah tersebut. Mereka langsung bahu membahu dalam merehab rumah Mbah Nawiyah (ran/ar/hum)

Bupati Himbau Warga Makmurkan Masjid



Malang – Media Rakyat
Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna meletakkan batu pertama Masjid Miftahul Janah, Dusun Kunci, Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Minggu. Ia juga menyerahkan bantuan langsung yang diterima takmir masjid. Kedatangan Bupati Malang disambut antusias masyarakat setempat. Bupati Malang mengatakan, pembangunan mushola, masjid dan TPQ tumbuh berkembang pesat di Kabupaten Malang. Hal ini menunjukkan rakyat Kabupaten Malang yang agamis, religius, dan mendambakan kegiataan keagaman dengan nyaman dan aman di sebuah suasana yang khusuk. Ia meminta warga Desa Kalisongo untuk mendukung pembangunan masjid Miftahul Janah."Totalnya masjid dan mushola di Kabupaten Malang berjumlah 16 ribu, sementara jumlah RT (Rukun Tetangga, Red) sebanyak 14 ribu. Jadi hampir tiap RT ada yang memiliki dua masjid dan mushola. 99 persen dilakukan secara mandiri. Rakyat tidak beribadah sendiri-sendiri melainkan sudah berjamaah. Pencerminan orang yang taat seperti yang dituntunkan Nabi Muhammad SAW," ucapnya.Bupati juga menyampaikan, sejak tahun 2010 visi Kabupaten Malang salah satunya agamis, yang dikembangkan dengan berbagai kegiatan berbasis keagamaan. Ia pun meminta, agar warga setempat kelak mampu memakmurkan masjid. Itupun tidak hanya dengan mendirikan sholat, namun juga kegiatan di bidang kemaslahatan umat, baik pendidikan, kesehatan dan perekonomian."Masjid ini nanti jangan hanya sebagai tempat sholat saja, tetapi setiap harinya ada kegiatan, tak sampai kosong, tentunya dengan diwarnai berbagai kegiatan keagamaan. Jika digelar bersama-sama sudah sebagai bentuk mencintai Indonesia, memupuk rasa persaudaraan," tambah pria berkacamata ini.Takmir Masjid Miftahul Janah, Ustad Budiartono mengaku, warga setempat sebelumnya tidak ada mimpi membangun masjid. Karena sebelumnya baru punya mushola yang dibangun oleh kakek nenek moyang Desa Kalisongo. Pembangunan masjid ini merupakan renovasi kedua, tepat setelah pemilik tanah bersedia mewaqafkan tanahnya untuk didirikan masjid. "Ada rumah saudara kami yang diikhlaskan untuk masjid, dan akan kami pindahkan ke lokasi lainnya. Kami modal nekat, bismillah berangkat dari modal Rp 15 juta, semoga bisa terbangun sesuai dengan rencana kami. Masjid ini sedianya dibangun dengan dana sukarela warga setempat. Kami tidak menyebarkan proposal," akunya.Terpisah, Kepala Desa Kalisongo, Siswanto, SP berharap, kehadiran Bupati Malang bisa membawa rokhmad terhadap upaya masyarakat dalam membangun masjid. Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Malang, karena Pemkab Malang sangat perhatian kepada wilayah desanya dengan memberikan bantuan."Diantaranya pengaspalan jalan, tahap pertama Dusun Sumberejo sampai Kantor Desa, tahap kedua di jalur Pandan Landung dan Arang-arang, dan tahap ketiga Dusun Kuso. Kemudian dana bantuan untuk renovasi pembangunan puskesmas desa," tegasnya. (ran/ar/hum)