Laman

Selasa, 09 Januari 2018

Menteri Keuangan : Dana Desa Akan Ditingkatkan Nilainya



MALANG – Media Rakyat
Pemerintah Pusat dibawah komando Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo akan meneruskan fokusnya membangun masyarakat melalui pinggiran. Salah satunya adalah dari tetap fokus pada memberikan bantuan Dana Desa yang sudah berjalan selama ini.Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, S.E., M.Sc., Ph.D usai menghadiri Rapat Terbuka Senat Universitas Brawijaya (UB) dalam rangka Peringatan Dies Natalis ke 55 Universitas Brawijaya di Gedung Samantha Krida UB, Jumat siang. Wanita ramah ini menjelaskan, sesuai dengan perencanaan, pemerintah akan memfokuskan sebesar Rp 60 Triliun pada tahun 2018 ini supaya betul-betul menciptakan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat."Terutama masyarakat yang tidak mampu di desa. Jadi ini difokuskan tidak hanya melalui dana desa karena ditambah dengan dana-dana dari kementerian lembaga lainnya. Seperti Kementerian PU, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pertanian. Semuanya bersama-sama dengan dana desa untuk mengangkat tingkat kehidupan masyarakat desa," ujar Sri Mulyani saat jumpa pers. Ia menjelaskan, pemerintah sudah lakukan evaluasi yang tentu akan sangat berguna pada saat nanti dana desa ditingkatkan sesuai dengan mandat undang-undang. Dikatakannya, sehingga pemerintah telah menemukan suatu sistem yang betul-betul bermanfaat dan setiap anggaran yang ditambahkan ke desa akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dan mengurangi berbagai macam bentuk penyelewangan dan pelanggaran tata kelola."Pada tahun 2018, pemerintah bersama DPR sudah putuskan dana desa sebesar Rp 60 Triliun. Jumlah itu belum ditambah karena dalam waktu itu kita bahas untuk melakukan evaluasi tetapi juga memperkuat kesiapan dari desa di dalam melaksanakan. Saat ini dengan Rp 60 Triliun anggaran terutama alokasi formulanya untuk desa miskin akan mendapatkan jauh lebih besar hingga Rp 3,5 Miliar. Sedangkan desa yang relatif maju akan mendapatkan kisaran Rp 800-900 juta," tegasnya. Sri Mulyani menambahkan, nanti pemerintah akan melihat dan menilai kalau tata kelola dan sistemnya sudah semakin baik, tentu akan meningkatkan secara bertahap. Jangan lupa, kata dia, bahwa desa tidak hanya mendapatkan dana desa. "Untuk masyarakat miskinnya dapat PKH dan Rastra. Kemudian untuk siswa-siswa di daerah desa miskin mendapatkan duduk bidik misi maupun berbagai bantuan seperti Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Semua ini ditujukan kepada masyarakat terutama yang berada di desa tertinggal," pungkasnya. Pada acara ini, Menteri Keuangan Indonesia juga memberikan orasi ilmiah dengan judul Menjaga Momentum untuk Mencapai Kesejahteraan dan meresmikan Gedung Pelayanan bagi kaum difabilitas. Tampak hadir, Wakil Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, MM juga hadir mewakili Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna. Serta tuan rumah Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS dan Ketua Senat UB, Prof. Dr. Ir. Arifin, M.S. (hum/ard/zis)


Doakan Pelaku UMKM Maju Jadi Pengusaha Besar



Malang Media Rakyat
 Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna mendoakan para pelaku UMKM mampu sukses dan maju hingga menjadi seorang pengusaha besar. Doa tersebut disampaikan Pak Rendra, sapaan akrab Bupati ketika membuka acara Gebyar dan Bazar UMKM bertajuk 'Jadi UMKM, Siapa Takut' di Pasar Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Sabtu  pagi.Dalam sambutannya, Pak Rendra mengatakan, sebagai Bupati aka terus menerus mendukung dan memfasilitasi yang terbaik bagi para pelaku UMKM. Dukungan itu baik berupa pelatihan, pemberian bantuan langsung dan bantuan kredit lunak kepada pelaku UMKM."Harapan kami marilah bersama-sama bersimergi membangun UMKM untuk menjadikan UMKM menjadi pabrik besar. Kita bersama-sama juga harus berusaha dan berdoa agar UMKM ini merangkak menjadi pengusaha besar dan bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Kabupaten Malang," harapnya.Bupati juga berpesan, ketika usahanya sukses dan maju, maka para pelaku UMKM ini bisa menjadi orang bermanfaat bagi lainnya. Artinya, kata dia, jadilah pengusaha yang bisa bermanfaat bagi orang lain dengan menyerap pekerja."Para pengusaha yang demikian ini juga sebagai ahli surga. Sebab, dalam usahanya punya niatan ikhlas dan ibadah. Selamat mengikuti kegiatan gebyar da bazar ini, serta usaha semoganya sukses dan semakin sukses," ucapnya.Dalam kesempatan ini, Bupati menyebut, keberadaan UMKM sangat berpengaruh pada perekonomian di Kabupaten Malang, terutama di wilayah desa. Bahkan, PDRB (Produk Domistik Regional Bruto) Kabupaten Malang sebesar Rp 85 Triliun itu 50 persen atau separuhnya disumbangkan oleh UMKM."Jadi pemerintah tidak memandang sebelah mata terhadap keberadaan UMKM ini. Mereka pada dasarnya bergerak untuk memajukan perekonomian melalui UMKM. Puluhan ribu tenaga kerja terserap di UMKM yang jumlahnya lebih dari 420 ribu usaha tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Malang," ujar Pak Rendra. (hum/ard/zis)







Sosialisasi Perhutanan Sosia

Sosialisasi Perhutanan Sosial untuk Kesejahteraan Rakyat



Malang Media Rakyat

Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Perhutanan Sosial di Pendopo Kabupaten Malang, Kota Kepanjen  pagi. Sosialisasi ini diselenggarakan oleh Badan Pembangunan Perencanaan Daerah (Bapedda) Kabupaten Malang dan menghadirkan pemateri Perhutanan Sosial, yakni Staf Ahli PPSA Penegakan Hukum KLHK, Koesnadi Wirasapoetra.Bupati Malang dalam sambutannya menyampaikan bahwa sosialisasi ini penting karena ada sesuatu yang sangat mulia yang nantinya hendak dicapai untuk kesejahteraan rakyat. "Oleh karena itu perlu dipersiapkan dan ditindaklanjuti sehingga masyarakat dipinggir hutan, pemanfaat-pemanfaat hutan yang selama ini masih mengalami kemiskinan bisa terangkat kesejahteraannya. Salah satunya dengan cara memanfaatkan hutan yang tidak produktif dan hutan yang masih kritis", ungkap Pak Rendra, sapaan akrab Bupati Malang ini.Ia mengatakan tujuan mulia tersebut tentunya harus dilakukan dengan baik dan benar. Jangan sampai melakukan sesuatu yang akhirnya mengakibatkan berhadapan dengan hukum. "Maka perlu diketahui, dipahami dan dipedomi serta dipakai sebagai dasar segala aturan hukum dalam mencoba mengangkat kesejahteraan masyararakat melalui program kehutanan sosial ini," terangnya.Pak Rendra juga mengutarakan kekagumannya akan Bapak Presiden RI, Ir. Joko Widodo. Pasalnya, Pak Jokowi, sapaan akrab Presiden RI tahu persis keadaan masyarakat di Indonesia, khususnya masyarakat yang tinggal di tepi hutan."Pak Jokowi memiliki latar belakang pendidikan insinyur kehutanan dan beliau sebelumnya memiliki profesi yang berhubungan dengan perkayuan, yakni sebagai pengusaha mebel. Sehingga hampir setiap hari beliau berhubungan dengan masyarakat di daerah hutan," paparnya"Oleh sebab itu, Pak Jokowi mengeluarkan aturan dalam bentuk Peraturan Menteri 83 tahun 2016 dan Peraturan Menteri 39 tahun 2017 yang mengatur secara teknis pemanfaatan hutan untuk kesejahteraan rakyat," kata Pak Rendra lebih lanjut.Di akhir sambutannya, Pak Rendra menyampaikan kepada seluruh Kepala Desa yang hadir agar dapat mengikuti acara sosialisasi ini sampai akhir. Hadir pula dalam acara tersebut Kepala Bapedda Kab. Malang, Ir. Tommy Herawanto, MP serta jajaran Perangkat Daerah Kabupaten Malang. (hum/zis/zrd)







Ribuan Siswa Malang Raya Ikuti Edufair



Malang-Media Rakyat
Tidak kurang dari dua ribu siswa siswi se- Malang raya ikuti pembukaan sehari bersama acara Edufair Malang raya 2018 di Pendopo Agung Kabupaten Malang. Acara yang menampilkan profile beberap kampus di wilayah Jawa dan Bali tersebut di buka secara langsung oleh Drs. Abdul Rachman Firdaus, MSi selaku Asisten 1 Pemerintah Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Malang mewakili Bupati Malang Dr. H. Rendra Kresna."Adanya kegiatan Edufair 2018 ini sangat berarti bagi masyarakat khususnya para siswa yang berkeinginan melanjutkan ke jenjang pendidikan sarjana", tuturnya. Sabtu pagiDengan berkumpulnya display kampus di Pendopo Agung Kabupaten Malang, secara tidak langsung akan mempermudah seluruh pihak akademik serta para lulusan SLTA atau SMK untuk mengenal beberapa kampus bukan hanya di Malang raya tapi hingga di luar daerah."Untuk memilih fakultas perkuliahan saat ini tidak sesulit dahulu, dengan kegiatan Edufair maka semua calon sarjana bisa memilih dan memilah kampus mana yang dipilih secara akurat dan tepat, sehingga tidak lagi menunggu mencari ke beberapa tempat", ungkap Rahman Firdaus, MSi.Ketua Panitia Wijayadi mengatakan, tidak kurang dari 52 kampus yang ikut dalam Edufair tersebut. Dari informasi yang di gali panitia Malang Raya khususnya Kabupaten Malang ada sekitar 20. 250 siswa yang lulus di 2017 ini."Dengan banyaknya lulusan SLTA atau SMK yang banyak tersebut tidak menutup ke mungkinan akan ada siswa siswi yang berharap bisa masuk jenjang perkuliahan", ungkapnya."Kegiatan ini akan kami gelar sehari dan bisa dimanfaatkan seluruh masyarakat serta dapat jadi referensi penting serta akurat kepada para siswa yang akan menitih karir pendidikan tinggi," tambahnya.Dalam kegiatan tersebut bukan hanya perwakilan masing-masing kampus. Juga hadir seluruh kepala sekolah negeri dan swasta sekaligus siswa siswinya, Menutup sambutannya Rahman Firdaus menyampaikan harapannya, semoga setiap tahun bisa melaksanakan hal serupa dan Pemerintah Kabupaten Malang siap membantu salah satunya dengan menggunakan Radio Kanjuruhan sebagai sarana promosi untuk mengenalkan dunia pendidikan perkuliahan bagi masyarakat. (zis/ar/ren)