BATU Media Rakyat
Selama lima tahun ini tunjangan untuk kepala
desa, perangkat, ketua RT maupun Ketua RW di wilayah Kota Batu, tidak
mengalami kenaikan. Namun dalam anggaran tahun depan, tunjangan ini diusulkan naik
sepanjang tim anggaran Pemkot dan Badan Anggaran DPRD menyetujui usulan Bagian
Pemerintahan dalam RAPBD2013.BagianPemerintahan Pemkot Batu sendiri,
sudah mengusulkan kenaikan anggaran itu dari Rp 2,5 miliar menjadi Rp 2,8
miliar atau naik Rp300 juta. Bila kenaikan anggaran tersebut terealisasi, maka
bisa menjadi kabar gembira bagi semua komponen perangkat desa hingga para ketua
RT itu.’ Tunjangan untuk perangkat desa sudah pantas dinaikkan. Masalahnya,
tunjangan tersebut tidak mengalami kenaikan sejak Pemerintahan Kota Batu
dipimpin Walikota Imam Kabul. Jadi, sudah lebih dari lima tahun tunjangan tidak
naik,’’ ujar Imam Suryono, Kepala Bagian Pemerintahan Kota Batu.Mantan Camat
Bumiaji ini menambahkan, kades biasa menerima insentif sebesar Rp 1,5 juta per
bulan. Nantinya, tunjangan tersebut diusulkan naik menjadi Rp 1,6 juta per
bulan. Untuk perangkat desa yang biasanya mendapat insentif Rp 750 ribu,
diusulkan menjadi Rp 1 juta per bulan.Bagi ketua RT yang selama ini menerima
insentif sebesar Rp 100 ribu, diusulkan menjadi Rp 150 ribu per bulan.
Sedangkan ketua RW biasanya menerima Rp 250 ribu, dinaikan menjadi Rp 300 ribu
per bulan.Halnya tahun-tahun sebelumnya, tunjangan untuk ketua RT,RW, perangkat
desa dan kades diterimakan setiap tiga hingga enam bulan sekali. Insentif
tersebut diterimakan dengan sistem rapel, agar penerima bisa mendapatkan
nominal lebih besar.Jumlah ketua RT di di kota apel ini, sebanyak 1227 orang.
Ketua RW 275 orang, dan khusus tunjangan ketua RT dan RW ini biasanya
dialokasikan anggaran sebesar Rp 1,43 M. Jika disetujui anggaran khusus ketua
RT dan RW, menjadi menjadi Rp 1,77 M. Sedangkan untuk tunjangan kades dan
perangkat desa tahun lalu, alokasinya Rp 1,773 M, diusulkan menjadi Rp 1,799
M.Menurut Imam, kenaikan insentif ini berguna untuk menyemangati penerima dalam
menjalankan tugas. Selain itu, kenaikan juga penyesuaian dengan kondisi karena
harga kebutuhan yang cenderung naik. ‘’Kami pasti berharap insentif terus
mengalami kenaikan. Namun semua itu harus melihat kemampuan keuangan daerah,’’
tegasnya.(zis/hms)