Laman

Rabu, 18 September 2013

Antusias Warga Kebonagung dan Kedungsalam Sambut Pasar Murah Lebaran



Malang-Media Rakyat
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang kembali menggelar Pasar Murah Lebaran pada hari Kamis (1/8) yang bertempat di Pendopo Kantor Desa Kebonagung Pakisaji dan dibuka secara resmi oleh Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Malang Hj. Yayuk Rendra Kresna.Acara Pasar Murah Lebaran yang menjadi agenda tahunan Pemkab Malang tersebut mendapat anemo yang besar dari masyarakat. Terbukti warga secara antusias menyerbu keberadaan pasar murah yang menjual kebutuhan bahan pokok dan keperluan lebaran.Dalam kegiatan Pasar Murah Lebaran tersebut tersebut Disperindagsar menyediakan banyak kebutuhan bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng dan keperluan untuk lebaran seperti busana muslim, kue-kue dan lain-lain.Dari kebutuhan bahan pokok tersebut, beras disediakan sebanyak 2 ton dijual dengan harga Rp 6.500,- per kilogram dari harga pasar Rp 8.000,- Untuk minyak goreng disediakan 3 ton dengan harga Rp 8.000,- per botol isi 900ml. lebih rendah dari harga pasar Rp 11.500,- sampai Rp 12.000,-. Gula pasir disediakan sebanyak 2 ton yang dipasok dari PG Kebonagung dijual dengan harga Rp 8.000,- lebih rendah dari harga pasar Rp 10.500,- sampai Rp 11.000,- Sebelumnya kegiatan Pasar Murah dalam rangka menyambut Lebaran Tahun 2013 juga digelar di Pendopo Kecamatan Lawang pada tanggal 27 dan 28 Juli 2013 beberapa hari yang lalu dan di Desa Kedungsalam Kecamatan Donomulyo pada tanggal 30 Juli 2013. Di Kecamatan Donomulyo, kebutuhan bahan pokok yang disediakan sama dengan yang disediakan di Pasar Murah Lebaran yang digelar di desa Kebonagung. Tetapi gula yang disediakan sebanyak 2 ton dipasok langsung di PG Krebet.(azis)


Kunjungan Kerja Komisi D



Malang –Media Rakyat
PT. Anugerah Cenderawasih Sakti Motor (ACSM) yang berlokasi di desa Karang Pandan Kecamatan Pakisaji adalah satu-satunya perusahaan perakitan sepeda motor yang ada di Kabupaten Malang , perusahaan ini memproduksi sepeda motor merek Happy. Sebagai sebuah perusahaan manufacture yang berskala nasional pastilah tidak terlepas dari adanya limbah industri yang bisa menimbulkan pencemaran lingkungan, namun demikian tidak ditemukan permasalahan yang berarti terkait pengeloalaan limbah, hal tersebut terlihat saat komisi D melaksanakan Kunjungan kerja bersama Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Malang ke perusahaan ini Jum’at 06/09/2013.Masalah lingkungan hidup akhir-akhir ini menjadi fokus di Komisi D, pasalnya Kabupaten Malang disamping telah memiliki Paraturan Daerah tentang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan lingkungan Hidup juga sejalan dengan semangat pemerintah untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan hidup dari pencemaran dan kerusakan yang disebabkan semakin meningkatnya pelaksanaan pembangunan, sehingga komisi D semakin intens melaksanakan sidak ke beberapa perusahaan yang ada di Kabupaten Malang.Dalam penjelasannya HRD PT. ACSM Ricky Paulus mengatakan bahwa sampai sejauh ini pihaknya tidak pernah mengalami masalah berarti dalam pengelolaan limbah, “Pengeloaan limbah industri tidak pernah pernah mengalami masalah, kami juga tidak pernah menerima keluhan atau komplain dari masyarakat sekitar, karena limbah perusahaan kami kebanyakan bahan yang dapat di daur ulang dan tidak ada limbah B3,” papar Ricky. Ditambahkan bahwa limbah PT. ACSM adalah sisa-sisa packing atau kemasan  sprer part dan mesin berupa plastik, kertas dan kayu.Walupun demikian anggota komisi D Suparman tetap menghimbau kepada PT. ACSM untuk selalu berkoordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Malang terkait ijin dan sertifikat yang ada kaitannya dengan lingkungan hidup, “Sertifikat yang belum ada segera dilengkapi, uji atau kir berkala  juga harus tetap dilaksanakan, “ kata Parman. Selain itu Camat Pakisaji juga meminta kepada perusahaan untuk menjaga kebersihan lingkungan khusunya di jalan raya depan pabrik, pasalnya jalan tersebut merupakan pintu gerbang ibu kota Kepanjen. (azis)           

Puas Kunjungan Lapang, Peserta Beramah Tamah Dengan Bupati




Malang Media Rakyat
 Setelah seharian para tamu dari Kementrian Pekerjaan Umum serta daerah lain mengunjungi dua lokasi pengelolaan sampah serta satu sumber air di Kab Malang, sore ini puluhan tamu ini berkumpul di Pendopo Kab Malang di Kepanjen. Para peserta tampak puas dengan apa yang didapatkan di Kabupaten Malang. Terlihat mereka begitu menikmati acara ini dengan didampingi Kadis Cipta Karya dan Tata Ruang Kab. Malang, Ir. Romdhoni serta jajarannya. Bupati H. Rendra Kresna, menyampaikan terima kasih atas dipilihnya Kabupaten Malang sebagai sasaran kunjungan. “Di Kabupaten Malang ada pengelolaan sampah, namun yang menarik adalah adanya partisipasi aktif masyarakat. Sehingga pengelolaan sampah menjadi efisien, karena memiliki nilai guna. Semoga kegiatan ini juga bisa mempererat hubungan antar daerah dan bermanfaat bagi daerah lain,” ulas Bung Rendra dalam sambutannya. Pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang dilakukan Pemkab Malang mendapat apresiasi dari banyak daerah, termasuk dari pemerintah pusat. Karena itu, kurang lebih 25 Kepala daerah meliputi wali kota dan bupati menggelar kunjungan kerja ke Kabupaten Malang hari ini. Ada tiga sasaran kunjungan para kepala daerah ini, yaitu pemanfaatan sampah dan air bersih di TPST Mulyoagung Dau, TPA Talangagung dan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) Sumber Maron. TPST Mulyoagung selama ini sudah bisa mandiri bahkan memiliki karyawan yang digaji sendiri. TPST itu memiliki karyawan tak kurang dari 50 orang, dengan gaji antara Rp 800 ribu sampai dengan Rp 1,2 juta. Bahkan mereka telah memiliki pelanggan sampah mencapai 5.500 kepala keluarga. Untuk TPA Talangagung, saat ini sudah bisa menghasilkan gas metan dan menjadi sarana wisata edukasi. Sedangkan sumber air di Sumber Maron saat ini dikelola menjadi sumber tenaga listrik untuk masyarakat sekitar.Anggaran pengelolaan sampah di APBD Pemkab Malang tahun 2013 pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang yakni sebesar Rp.1,1 milyar. Anggaran itu, tertinggi di gunakan untuk armada pengangkutan sampah sebesar Rp. 621 juta. Persedian sarana dan prasarana sampah Rp. 362 juta. Sisanya Rp.100 juta lebih untuk anggaran masyarakat dalam pengelolaan sampah.Dalam kesempatan ini, Bung Rendra juga melangsungkan tukar menukar cinderamata dengan salah satu peserta dan pihak Kementrian Pekerjaan Umum yang diwakili oleh Kasubdit PLP Kementrian PU, Ir. Rina Agustin. Seluruh kepala daerah ini usai melaksanakan ramah tamah direncanakan akan bertolak kembali ke Hotel Harris di Kota Malang sebelum kembali ke daerah masing-masing. Tamu yang datang antara lain bupati Bangka Barat, wakil walikota Pekanbaru, wakil bupati Rejua, wakil bupati Muara Enim, Ketua DPRD Manggarai, dsb. Mereka dipimpin oleh Ir. Syukrul Amin, MM dari Kementrian PU. (azis) 






Silaturahmi Bupati Malang H. Rendra Kresna besama dengan PGRI se Kecamatan Tajinan



Malang Media Rakyat
 Kurang lebih 250 guru se Kecamatan Tajinan yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ikut dalam kegiatan silaturahmi yang di gelar di gedung pertemuan Desa Sumbersuko Kecamatan Tajinan, Senin 16/09. Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Malang H. Rendra Kresna didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kab. Malang, Wakil Ketua PGRI, serta Muspika Kec. Tajianan.Dalam sambutannya Bung Rendra sapaan akrab Bupati Malang ini menyampaikan kepada para guru bahwa kegiatan seperti ini harus dimanfaatkan. "Kita manfaatkan kegiatan silaturahmi ini sebagai ajang koordinasi, ajang berkomunikasi baik satu maupun dua arah, atau beberapa informasi yang bisa disampaikan," jelasnya.Bung Rendra menerangkan bahwa, guru harus profesional karena sebagian para guru tersebut sudah mengikuti ujian sertifikasi, dimana para guru dituntut untuk serba bisa, ketika ditanya murid disekolahnya maupun masyarakat di lingkungannya. "Guru merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap dunia pendidikan, karena guru merupakan tokoh sentral tercapainya visi-misi pendidikan itu sendiri. Kita bisa mengambil contoh  bahwa dalam kehidupan bermasyarakat guru biasanya dijadikan tempat bertanya baik itu murid maupun masyarakat dan seorang guru yang profisional tentunya harus bisa menjawabnya," terangnya.Wakil ketua PGRI Kab. Malang Drs. Andry menyampaikan laporannya kepada Bupati Malang dan tamu undangan yang hadir bahwa, saat ini jumlah guru yang tergabung PGRI kurang lebih 800 ribu guru se Kabupaten Malang. Kemudian PGRI berencana akan membangun gedung baru yang berada di Kepanjen, dengan mengambil sebagian dari luas lahan yan mereka miliki yaitu kurang lebih 4,5 hektar. "Saat ini kita bersama para guru se Kabupaten Malang sedang mengumpulkan dana dengan para guru. Karena pembangunan gedung tersebut membutuhkan dana kurang lebih 4,5 milyar. Untuk yang PNS mereka menyumbang 400 ribu, kemudian yang Guru Tidak Tetap (GTT) sebesar 200 ribu. Saat ini dana yang sudah terkumpul dari iuran tersebut kurang lebih 1,5 milyar," jelasnya. Andry berharap bahwa nantinya gedung baru kebanggaan guru Kabupaten Malang tersebut bisa dimanfaatkan dan digunakan untuk keperluan para guru yang tergabung dalam wadah PGRI.(azis)

SOSIALISASI KABUPATEN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (P4IP) DI KABUPATEN MALANG




Malang Media Rakyat
Pada Tahun Anggaran 2013, berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI Nomor : 314/KPTS/M/2013 tentang Penetapan Desa/ Kelurahan Sasaran Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur Permukiman (P4IP) Tahun Anggaran 2013disebutkan bahwa Kabupaten Malang mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 22.000.000.000,- yang berasal dari APBN Perubahan Tahun 2013 dalam bentuk Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) untuk 88 Desa di 26 Kecamatan, dimana setiap desa/kelurahan akan menerima dana Rp. 250.000.000,- yang akan dipergunakan untuk membangun infrastruktur dasar permukiman seperti jalan, drainase, sanitasi, air bersih, irigasi sederhana dan tambatan perahu. Adapun program P4IP ini adalah bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri dalam upaya pengentasan kemiskinan dan kompensasi kenaikan bahan bakar minyak pasca kenaikan BBM pada bulan Juli 2013 dan terdiri dari 2 kegiatan besar yakni P4IP Perkotaan dan P4IP Pedesaan.Program P4IP dilakukan dengan mekanisme pemberdayaan masyarakat dimana masyarakat berperan aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan pemeliharaan pasca konstruksi dengan membentuk organisasi pelaksana yang disebut Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) dan Kelompok Pemanfaat & Pemelihara (KPP).Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Malang (Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang) menyelenggarakan Sosialisasi Kabupaten Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur (P4IP) pada hari Rabu, 11 September 2013 bertempat di Pendopo Kabupaten Malang di Kepanjen dan diikuti oleh sekitar 400 orang peserta yang berasal dari SKPD terkait, 26 Kecamatan (Camat beserta Kasi EkonomiPembangunan),88Desa/Kelurahan(KepalaDesa/Lurah,BPDdanTokohMasyarakat..(azis)