Laman

Minggu, 16 September 2012

Kemdikbud Siap Selenggarakan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila


Jakarta Media Rakayat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan siap menyelenggarakan Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, pada hari Senin tanggal 1 Oktober 2012 yang akan datang. Agenda utama Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini adalah upacara bendera, dimana bertindak selaku inspektur upacara adalah Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud seperti tahun-tahun sebelumnya mendapat amanat sebagai penyelenggara acara tersebut, dan panitia sudah mempersiapkan penyelenggaraan acara tersebut dengan sebaik-baiknya.Upacara dalam rangka Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2012 ini akan dilaksanakan di Monumen Pancasila Sakti, Jalan Pancasila Sakti Lubang Buaya, Jakarta timur. Upacara dimulai pukul 08.00 WIB. Selain upacara di tingkat pusat, di seluruh daerah di Indonesia juga akan dilaksanakan upacara bendera memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Pada tanggal 30 September 2012 masyarakat dan instansi pemerintah ataupun swasta diharapkan mengibarkan bendera merah putih setengah tiang, sedangkan pada tanggal 1 Oktober melakukan pengibaran bendera merah putih satu tiang penuh.Upacara bendera tersebut akan dihadiri juga Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, dan keluarga Pahlawan Revolusi.Tema yang diangkat pada Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2012 ini adalah "Kesaktian Pancasila Tonggak Negara Paripurna". Dari peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini diharapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, dapat dihayati dan diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia sehingga menjadi kekuatan untuk menanggulangi rongrongan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia..(zis)

Istri Pejabat Diharapkan Jadi Bunda PAUD


Palangkaraya-Media Rakyat

Untuk mendukung gerakan PAUD-isasi, para istri pejabat pemerintah daerah, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota hingga kecamatan dan kelurahan perlu dinobatkan sebagai Bunda PAUD. Tujuannya agar gerakan PAUD tidak hanya di permukaan tetapi juga menjangkau ke tingkat paling kecil di masyarakat. "Penobatan Bunda PAUD bagi istri-istri pejabat tidak lain agar semua memiliki tanggung jawab memajukan PAUD," ujar Direktur Pembinaan PAUD, Direktorat Jenderal PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Erman Syamsudin. Pernyataan itu disampaikannya dalam Talk Show Hari Aksara Internasional ke-47 yang diselenggarakan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Erman mengatakan, saat ini sudah ada 22 istri gubernur serta 140 istri bupati dan wali kota yang sudah dinobatkan sebagai Bunda PAUD. Diharapkan dengan penobatan tersebut, lembaga PAUD di daerahnya dapat lebih diperhatikan. "Saya mendapat cerita bahwa pendidik PAUD senang dengan penobatan tersebut karena bisa sering bertukar pesan singkat (SMS) dengan para istri pejabat ini," canda Erman.Ia menambahkan, komitmen yang dibangun tersebut juga dibarengi dengan program yang telah ditetapkan Kemdikbud. Pertama, membangun PAUD Terpadu, di mana dalam satu atap terdapat Taman Kanak-Kanak (TK), Kelompok Bermain (KB), Tempat Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS) lainnya.Kedua, menciptakan PAUD Holistik Terpadu yang artinya dalam lembaga PAUD tersebut, anak-anak peserta didik ditangani secara keseluruhan dan keterpaduan dengan 7 hal sekaligus, yaitu kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, pendidikan, dan kesejahteraan.Ketiga, peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) PAUD. Keempat, mengadakan pendampingan PAUD. "Mahasiswa yang pulang ke kampung halamannya dapat mengajar anak-anak PAUD di desanya itu," ucap Erman.Kelima, perluasan peningkatan kualifikasi PTK PAUD. Setidaknya para pengajar PAUD ini memiliki kualifikasi pendidikan minimal S-1 atau D-IV.Sementara itu, Ketua Umum PKBM Indonesia, Buhai Simanjuntak memberikan penjelasan tentang kegiatan-kegiatan yang ada di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai satuan pendidikan nonformal.Ia menjelaskan, banyak sekali kegiatan PKBM yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, seperti pengembangan kerajinan, indsutri kecil, pertanian, termasuk juga kegiatan mendidik anak-anak jalanan maupun penghuni lembaga pemasyarakatan untuk memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi hidupnya.Filosofi PKBM, menurut Buhai menganut azas dari masyarakat, olrh masyarakat, dan untuk masyarakat. Oleh karena itu, indikator PKBM yang baik mencakup tingginya partisipasi madyarakat yang terlibat, kebermanfaatannya umtuk masyarakat sekitar, mutu pengelolaan dan program, dan keberlanjutan."Jika di sekitar kita belum ada PKBM, mari bersama-sama membangun PKBM dan mengembangkannya untuk kemajuan masyarakat," harap Buhai (azis)


SDN Kabupaten Malang Dapat Bantuan Jasmas Di Duga Buat Bancaan


Malang –Media Rakyat
Dana Jaring Aspirasi Masyarakat (JASMAS) yang diprakarsai oleh salah seorang anggota DPR-RI Dapil Malang Raya yang diributkan masyarakat karena diduga banyak terjadi pungutan rupanya mengalir juga ke Kecamatan Lawang.Terhitung ada 6 Sekolah Dasar di Kecamatan Lawang dan Kecamatan Singosari 3 Sekolah yang menerima dana tersebut dengan besaran antara 150 juta sampai dengan 345 juta sesuai dengan tingkat kerusakan yang ada di 9 sekolah tersebut.Salah seorang kepala sekolah diantara penerima dana JASMAS tersebut kepada media mengakui adanya pungutan tersebut, namun dengan bahasa yang halus dikatakan bahwa pungutan tersebut merupakan wujud ucapan terimakasih atas kesediaan untuk memberikan dana guna perbaikan disekolahnya.“Sebenarnya bukan bukan pungutan liar, mas. Akan tetapi kami menganggap hal ini merupakan wujud ucapan terimakasih atas kepedulian seseorang terhadap usaha peningkatan sarana pendidikan di sekolah kami.”Katanya kepada wartawan beberapa waktu yang lalu.Kepala Sekolah tersebut enggan menyebutkan besarnya dana yang diberikan kepada orang yang dianggap berjasa dalam meningkatkan sarana pendidikan disekolahnya dengan alasan nanti akan dipermasalahkan.Secara terpisah  juga mendapatkan keterangan dari pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Malang yang mengatakan bahwa semua proses pengajuan dana JASMAS tersebut telah diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan, akan tetapi pencairannya tidak dapat diketahui karena langsung ditransfer ke rekening Kepala Sekolah penerima dana. Sedang tentang adanya pungutan terhadap dana JASMAS yang diributkan masyarakat, dirinya sama sekali tidak mengetahui.“Tolong mas, langsung saja hubungi Kepala Dinas, karena beliaulah yang mengetahui semuanya. Kami-kami ini hanya pelaksana saja.”pintanya kepada Medai Ketika ditanya tentang siapa yang menghitung tingkat kerusakan sekolah, dijelaskan bahwa yang menghitung adalah petugas dari salah satu perguruan tinggi ternama di Kota Malang.Salah seorang pemerhati yang sangat intent terhadap masalah pendidikan mengatakan bahwa semua prosedur mulai dari perencanaan pengajuan, pencairan dan pelaksanaan rehabilitasi gedung SD penerima dana JASMAS harus diusut tuntas.  Menurut Edi Sumartono Dinas Pendidikan Kabupaten Malang saya tidak tahu tentang masalah bantuan jasmas lasung saja ke kabid TK/SD Jasmas tida lewat dinas jadi saya tidak tahu.lewat SMS sululer.HP Redaksi media Rakyat.menurut Abdul Azis Masyarakat Peduli Pendidikan  meharapkan antua Jasmas harus secara transparan memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait dengan permasalahan ini, sedangkan pihak sekolah penerima dana harus juga secara transparan memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait dengan juklak, juknis dan bestek bangunan yang dikerjakan. Dengan demikian masyakarat akan dapat menilai apakah nilai bangunan tersebut sudah seseuai dengan dana yang diterima sekolah.Sampai berita ini dinaikkan,Menurut Anggota DPR Adilla Aziz,bahwa bantuan untuk pendidikan gak da potongan saya ingin memajukan pendidikan kabupaten malang…(azis/LP)



Bupati : Mendidik Tak Harus Mengekang


Malang Media Rakyat
Mendidik tak harus mengekang”, demikian pesan Bupati Malang, H. Rendra Kresna saat membuka puncak Peringatan Hari Anak Tahun 2012 yang digelar di area Taman Lalu Lintas Stadion Luar Kanjuruhan Kepanjen, Rabu  Lebih lanjut, Bung Rendra mengatakan, “Menempa anak, kita harus memiliki metode dan cara yang berbeda meskipun nantinya tujuannya sama. Kita juga tidak boleh sampai mengekang anak, jangan sampai kita batasi hak-hak anak,” sambungnya. Ia berharap kelak tidak ada hal-hal seperti itu karena bukan tidak mungkin nantinya seorang anak bisa jadi seorang pemimpin. “Sudah menjadi tugas bagi kita sebagai orang tua untuk mempersiapkan anak-anak sehingga mereka benar-benar menjadi anak-anak yang diharapkan, yang tidak hanya cerdas dan pintar tapi juga berakhlak mulia. Maka dari itu kita harus benar-benar mempersiapkan mereka. Seperti tentang kesehatan dan pendidikan yang tidak boleh dibatasi. Ia juga menjelaskan bahwa dalam UU 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, hal itu bisa diperhatikan oleh seluruh orang tua selama mengasuh anak. Dalam kesempatan ini, turut diberikan berbagai penghargaan atas prestasi para anak asal Kabupaten Malang. Diantaranya adalah Muhammad Sulthon Khoir dari RA. Diponegoro yang menjadi pemenang ke-1 Deklamasi Al Qur’an kategori putra pada Festival Anak Muslim tingkat Jawa Timur tahun 2012. Ada juga Nurfelita Rahma Putri Yahya yang menjadi terbaik kategori perempuan pada gelaran ini. Untuk usia lebih dewasa, Dewa Silaksi Buwana dari SMP 4 Kepanjen malah mendapat medali perak Olimpiade Sains tingkat Nasional tahun 2012.Dari usia lebih tinggi, Neyzar Awang Wisoko dari SMUN 1 Singosari dan Iga Ayu Rizka Fauziah dari SMUN 1 Kepanjen  bahkan menjadi Duta Anak Jawa Timur 2012 saat mengikuti Kongres Anak Indonesia XI yang diselenggarakan oleh Komnas Perlindungan Anak pada 10-14 Juli lalu di Batam. Selain keduanya, Deffyh Kriswahyu Ningrum Wijayanti dari MTs. Hasyim Asyari Pakis mampu menorehkan prestasi saat menjadi duta anak Jawa Timur tahun ini pada acara Forum Anak Nasional yang digagas Komnas Perlindungan Anak di Bandung tanggal 25-28 Juni lalu. (mudi)