Laman

Sabtu, 11 Agustus 2012

Guru Tidak Kompeten, Pemerintah Akan Stop Tunjanganya


Malang Media Rakyat

Seperti halnya yang disampaikan oleh Sekretaris Komisi B (anggaran) DPRD kota Malang, Bambang Triyoso yang mengatakan bahwa apabila tenaga pengajar atau guru yang sudah dinyatakan lulus sertifikasi akan tetapi tidak mempunyai skill atau kemampuan yang memadai, maka tunjangan kompetensi yang semestinya diterima harus dicabut.Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Komisi D DPRD kota Malang, Fransiska Rahayu Budiwiarti saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (8/8) yang membenarkan dan sudah semestinya pemberian tunjangan kepada guru yang sudah dinyatakan lolos sertifikasi dicabut. "Kalau sudah dinyatakan lolos sertifikasi, ya harus dicabut. Dan tidak seharusnya guru yang sudah dinyatakan lolos sertifikasi mempunyai kemampuan yang minim," ujar politisi Partai Demokrat itu.Meski sudah dinyatakan lolos sertifikasi, kata dia, guru yang bersangkutan atau melalui Dinas Pendidikan harus terus meningkatkan kompetensinya, sehingga tidak lagi ditemukan atau ada guru yang mempunyai kemampuan rendah. "Apabila seorang guru yang lolos sertifikasi kemampuannya rendah, bagaimana dengan anak didiknya. Sudah barang tentu tidak akan menghasilkan generasi bangsa yang mempunyai daya saing," urainya.Fransiska mencontohkan pelaksanaan Ujian Kompetensi Guru (UKG) beberapa waktu lalu yang juga merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan guru, dan meskipun sistemnya sempat ngadat, akan tetapi sudah ada upaya Pemerintah untuk terus meningkatkan keilmuan para tenaga pengajar. "Begitu juga dengan kepemilikan laptop untuk kalangan guru beberapa waktu yang sempat menuai protes beberapa kalangan. Sebenarnya hal itu tidak semuanya salah, tapi karena cara atau sistemnya saja yang kurang tepat sehingga pada akhirnya menyebabkan adanya permasalahan," lanjutnya.Guru yang sudah dinyatakan lulus sertifikasi akan tetapi mempunyai kemampuan dibawah rata-rata, kata dia, maka tunjungannya tidak bisa diberikan dan nantinya akan masuk dalam pos Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa). "Guru saat ini sudah bisa dibilang enak. Dengan gaji yang besar dan berbagai tunjangan yang mereka terima, sudah seharusnya mereka terus menjaga atau meningkatkan kompetensinya," sambungnya.Hal serupa juga disampaikan Tri Yudiani yang juga anggota Komisi D, yang menyatakan bahwa perhatian Pemerintah terhadap para guru saat sudah sangat luar biasa atau bahkan terkesan over. Politisi PDI Perjuangan itu mencontohkan, seandainya ada sedikit saja masalah yang berhugungan dengan guru, maka Pemerintah langsung menanggapi dan menanganinya dengan serius.Seharusnya, tambah perempuan yang kerab disapa Yudis itu, Pemerintah tidak demikian, karena masih ada profesi yang juga perlu mendapat perhatian serius, yaitu tenaga medis. Menurutnya, tenaga medis ini pekerjaannya berhubungan dengan jiwa dan nyawa seseorang dan sudah seharusnya mereka juga mendapat perhatian lebih dari Pemerintah. "Perhatian untuk tenaga medis selama ini masih kurang dan perlu ditingkatkan lagi," tukasnya. (zis/hms) 
: