Laman

Minggu, 01 Juli 2018

Hadiri Halal Bihalal, Bupati Harapkan Pererat Tali Silaturahmi


Malang  - Media Rakyat
 Bupati Malang Dr. H. Rendra Kresna, Sabtu kemarin malam menghadiri halal bihalal dan silaturahmi di Pondok Pesantren (Ponpes) Hasbunallah, Desa Ketindan, Kecamatan Lawang. Ritual tahunan yang digelar Ponpes Hasbunallah ini, selalu ramai dihadiri oleh Santri dan jamaah yang tersebar di berbagai daerah untuk bersilahturahmi. Selain dari Malang Raya, santri juga datang dari luar kota diantaranya Surabaya, Madura, Jakarta hingga Kalimantan.Bupati dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada segenap warga yang hadir khususnya kepada santri dan jamaah Ponpes Hasbunallah atas segala doa dan dukungannya kepada pemerintah. "Saya atas nama pribadi sekaligus mewakili Pemerintah Kabupaten Malang menyampaikan rasa terima kasih atas dukungannya selama ini, sekaligus di Bulan Syawal ini saya juga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri, minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan bathin. Mohon maaf apabila selama ini pemerintah masih ada yang belum merealisasikan apa yang menjadi aspirasi dari masyarakat," ucapnya.Lebih lanjut Pak Rendra, sapaan akrab Bupati Malang ini berharap agar acara halal bihalal ini dapat semakin mempererat tali silaturahmi, ditengah kemajuan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat. “Melalui acara ini diharapkan semoga seluruh masyarakat lebih mempererat hubungan persaudaraan yang harmonis, saling memaafkan serta dapat ditingkatkan dan dipertahankan. Teknologi semakin maju dan berkembang, komunikasi juga semakin mudah, tetapi kita tidak boleh melupakan silaturahmi dengan berkomunikasi secara langsung, apalagi tradisi halal bihalal ini memang tidak ada di negara lain, hanya ada di Indonesia," pungkasnya.Selain itu, ia juga memberikan dukungan terhadap kegiatan-kegiatan keagamaan yang diajarkan sejak dini. "Teknologi informasi semakin berkembang pesat, semua dapat dengan mudah diakses. Sangat berbahaya jika kita mengolah informasi hanya setengah-setengah, tidak secara utuh dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Maka dari itu sangat penting untuk membentengi diri kita dengan keagamaan sejak dini," himbaunya.Sementara itu, Pengasuh Ponpes Hasbunallah Lawang, H Sjaichul Ghulam yang akrab disapa Abi ini mengungkapkan terima kasihnya kepada Bupati Malang karena telah menyempatkan hadir. "Saya sangat berterima kasih kepada Bupati Malang, Pak Rendra. Ditengah padatnya kegiatan kedinasan beliau, masih bisa hadir memenuhi undangan halal bihalal ini. Pak Rendra itu dekat dengan semua ulama, kedekatan itu merupakan bentuk tawadhu beliau kepada semua ulama," ungkap Abi.Dalam kegiatan itu, Orkes Gambus Asyifa dengan personil yang terdiri dari para santri Hasbunallah, tampak menghibur menemani para undangan diantaranya Camat beserta Muspika Lawang, serta Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama.....(ardi;zis/hum)


Jadikan Pelantikan sebagai Koreksi dan Introspeksi


MALANG –Media Rakyat
 Bupati Malang Dr. H. Rendra Kresna Jumat  pagi ini Melantik dan Mengambil Sumpah dan Jabatan 119 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pimpinan Tinggi Pratama Administrator dan Pengawas Pemerintah Kabupaten Malang bertempat di Pendopo Agung Kabupaten Malang.Diawal sambutannya, Bupati ucapkan selamat dan sukses kepada PNS yang telah dilantik. Selamat kepada bapak ibu dan saudara sekalian telah dilantik, jadikan momentum ini sebagai sesuatu yang perlu disyukuri sekaligus sebagai bagian daripada koreksi dan introspeksi bagi semua, apakah amanah ini bisa memperbaiki kinerja ataukah hanya akan berupa seremoni belaka," ucapnya.Ia menegaskan bahwa sumpah janji dan pakta integritas yang diucapkan merupakan sebuah komitmen menyangkut kerja, kinerja, etika kerja dan etika jabatan. "Khusus kepada yang dilantik, tidak cukup hanya dengan kerja dan kinerja yang bagus dalam bekerja tetapi etika kerjalah yang akan dinilai orang lain termasuk masyarakat awam. Jadikan rasa syukur sekaligus koreksi dan introspeksi, perlihatkan kepada masyarakat bahwa kegiatan ini merupakan komitmen untuk memberikan pelayanan yang paling baik kepada masyarakat," pintanya.Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Malang Nomor 821.2/2720/35.07.201/2018 tentang Pengangkatan dalam Jabatan Pimpinan, adapun yang dilantik antara lain Abdul Kodir, S.Sos,MM yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris KPU Kabupaten Malang sekarang Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda, Nurhasyim, SH, M.Si menduduki jabatan barunya sebagai Kepala Dinas Sosial. Ir. M. Nasri Abdul Wahid, M.Eng,Sc saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan sedangkan yang menggantikannya Dr. Ir. Budiar,M.Si Adapun pejabat yang hadir dalam kegiatan pelantikan itu yakni Asisten Administrasi Sekda., Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Malang, seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta para Camat. (zis/ardi/hum)



Bupati Malang dan Keluarga Nyoblos di TPS 2 Dusun Genitri


Malang – Media Rakyat
Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna bersama istri, Hj. Jajuk Rendra Kresna turut berpartisipasi pada pesta demokrasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun 2018, Rabu pagi. Pak Rendra, sapaan akrab Bupati menyalurkan hak pilihnya di TPS 2, Jalan Abdillah Gg4 RT02 / RW06, Dusun Genitri, Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.Tepat pukul 09.30 WIB, ia datang secara 'rombongan' berjumlah sembilan orang. Selain bersama istri yang juga menjabat Ketua TP PKK Kabupaten Malang, Pak Rendra hadir bersama anak, menantu dan orang tuanya. Satu per satu nyoblos dari dalam bilik yang disiapkan panitia pemungutan suara setempat. Mereka bersama tidak ingin melewatkan moment penting dalam demokrasi pemilihan gubernur tahun ini.''Saya datang ke TPS ini bersama keluarga. TPS ini cukup besar mengcover pemilihnya lebih dari 500 orang. Insya Allah masyarakat sesuai himbauan kita semua bisa juga akan menggunakan hak pilihnya dalam Pilgub Jatim tahun ini," terang Pak Rendra yang kedatangannya ditunggu-tunggu awak media.Bupati juga menyampaikan, dirinya dan Pemerintah Kabupaten Malang selama ini terus berusaha meningkatkan angka pemilih. Caranya, dengan terus sosialisasikan agar rakyat Kabupaten Malang menggunakan hak pilihnya. Tentunya hal ini untuk mengurangi golput (golongan putih).''Jangan sampai masyarakat ini kemudian acuh tak acuh terhadap pemilihan kepala daerah karena ini menyangkut pembangunan setidaknya untuk lima tahun ke depan. Saya berharap angka partisipasi jumlah pemilih diatas 80 persen, jadi diatas pilgub sebelumnya yang 65 persen," harapnya.Pak Rendra berharap, siapapun pasangan Pilgub terpilih, bagaimana terus bisa memajukan Jawa timur dan lebih maju dari sekarang. Dikatakannya, karena hal itu hakikatnya sebuah kenyataan dalam sebuah pembangunan. Ia menilai, Jatim ini memiliki jumlah penduduknya besar dan tingkat kemiskinan cukup besar maka harapannya bisa menekankan angka kemiskinan agar kesejahteraan masyarakat Jatim lebih baik.Sementara, harapannya untuk Kabupaten Malang dengan basisnya pertanian dan perkebunan, maka pemimpin Jatim kelak agar bisa mengawal apa yang menjadi basisnya Kabupaten Malang tersebut. Selain itu, Kabupaten Malang yang dianugerahi tempat indah berbasis laut, pantai dan gunung.''Sebab, alhamdulillah rakyat Kabupaten Malang pendapatannya juga ditopang pariwisata bergerak di bidang kuliner dan oleh-oleh. Serta mengembangkan desanya sebagai desa wisata yang berdampak langsung dapat memberikan pendapatan tambahan dari bidang pariwisata," tambah Pak Rendra. (zis/ardi/ren/hum)






Masyarakat Benjeng Belum Semua Dapat Cetak eKTP


Gresik – Media Rakyat
Benjeng, , informasi tentang pelayanan e-KTP ternyata masih banyak warga yang belum mengetahui.  Beberapa masalaah cetak eKTP sering ditanyakan kepada petugas pelayanan di Kantor Kecamatan Benjeng. Yang paling banyak tentu saja, eKTP belum jadi padahal sudah pernah rekam, bahkan bertahun-tahun.Pada kasus “sudah rekam e-KTP tapi belum jadi.” berikut ini solusi yang bisa kami berikan. Pemohon bisa memeriksa status e-KTP di kantor kecamatan masing-masing. Status dalam hal ini, menyatakan data siap cetak atau masih bermasalah. Karena dimungkinkan ada beberapa kondisi penyebabnya.Sebab eKTP masih belum jadi, alias tidak bisa dicetak yaitu data ganda. Data yang sama terdapat di wilayah kabupaten kota lain, sehingga harus dihapus salah satu.Kondisi lain dupiklat rekam, pernah rekam lebih dari satu kali di tempat yang berbeda. Misalnya di domisili asal sudah melakukan rekam data eKTP. Kemudian pindah alamat baru, beda wilayah kabuaten, dan melakukan rekam lagi, maka ada dua data yang harus dihapus salah satu.Masalah lain yang menghambat eKTP belum bisa dicetak, karena data rekam pemohon belum ditarik ke data base pusat, sehingga belum divalidasi. Semua permasalahan tersebut bisa diselesaikan operator eKTP di tingkat kecamatan, jika masih tidak bisa, terpaksa pemohon harus ke Dispendukcapil Kabupaten Gresik.Untuk pencetakan eKTP di Kantor Kecamatan Benjeng, saat ini melayani 3 kecamatan. Yaitu Benjeng, Balongpanggang dan Cerme. Secara umum persyaratannya sudah pernah melakukan rekam data. Membawa surat pengantar dari desa atau kecamatan. Dan tidak boleh diwakilkan, karena ada validasi sidik jari pemohon yang bersangkutan.Berikut ini kami tampilkan informasi layanan cetak eKTP, antara lain: KTP Pemula, KTP Perubahan Biodata, KTP Pindahan dan KTP Hilang. Silakan disimpan dan bisa dishare untuk informasi kepada masyarakat....(marjo/ardi)







Komunitas Anak Muda Pecinta Sejarah


Gresik – Media Rakyat
Wilayah yang satu ini sangat terkenal dengan fenomena alamnya yang tak lain adalah banjir. Iyo dulur, inilah Kecamatan Benjeng. Di wilayah ini sebagian besar desanya sering sekali terkena luapan Kali Lamong hingga banjir besar saat musim hujan. Walaupun begitu ditengah hal negatif yang menjadi image Benjeng, kecamatan ini memiliki komunitas pecinta sejarah.Setidaknya ada dua komunitas pecinta sejarah yang masih eksis. Benjeng Pribumi dan Sewelasan. Komunitas Sewelasan yang bisa dikatakan sebagai embrio baru dari komunitas Benjeng Pribumi. Mereka sangat mencintai Indonesia dengan cara mengupas lebih lanjut lagi tentang sejarah, khususnya Gresik. Dari cara yang seperti itu, semua bisa menambah rasa nasionalisme terhadap Indonesia.Setiap orang selalu mempunyai cara yang berbeda untuk mencintai tanah airnya. Ada yang sekadar mencari info dari internet, membaca buku-buku sejarah, dan mencari informasi berita hingga mulut ke mulut. Tetapi semua cara tersebut kurang memuskan untuk komunitas Sewelasan. Sehingga para anggata Sewelasan ini juga berwawancara kepada orang yang sepuh serta berada sewaktu Indonesia dijajah dan menghasilkan informasi yang sangat detail.“Komunitas ini saya bangun karena pada waktu itu ada 2 murid yang mendatangi saya dan ingin mengetahui lebih detail tentang sejarah Gresik. Tidak hanya itu, Sewelasan juga bermulaan dari kata welas yang mempunyai arti kasih sayang. Tujuan saya membangkitkan komunitas pencinta sejarah ini karena saya ingin mereka semua mengetahui seluk besuk nusantara, khusunya daerah Gresik sendiri.” kata Ahmad Ali Murtadlo, pendiri komunitas Sewelasan yang berdiri sejak 2 tahun yang lalu.Arek-arek Benjeng, yang cinta sama Indonesia dan ingin mengulik lagi tentang nusantara khususnya Gresik jangan takut untuk mencari tahu dan bergabung rek. Sekarang, Sewelasan sudah tidak menjadi komunitas lagi akan tetapi sudah berganti menjadi forum diskusi.Setiap minggunya forum Sewelasan masih berjalan dan terus berkembang. Yang mau ikut bisa datang setiap hari Sabtu. Yang dibahas tidak monoton, selalu berganti tema. Tidak itu saja, Sewelasan juga akan membuat replikasi candi. Keren kan, masih remaja udah tumbuh rasa kepo dan nasionalisme yang tinggi. Harapannya semoga Sewelasan ini bisa sampai saklawase yo rek…!
(Kontibutor: Evita Sari Pratama Putri)