Jakarta-Media Rakyat
Pemerintah melalui berbagai
mekanisme dan program terus mengupayakan aksesibilitas kepada lulusan sekolah
menengah atas dan sederajat untuk menempuh jenjang pendidikan tinggi. Salah
satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan kesempatan bagi mereka yang
berasal dari keluarga tidak mampu.Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Sesjen Kemdikbud) Ainun Na’im menyampaikan, sampai saat ini
pemerintah menanggung 140 ribu mahasiswa berasal dari masyarakat yang tidak
mempunyai akses ke pendidikan tinggi. “Yang ditanggung meliputi biaya hidup
maupun biaya pendidikan,” katanya usai memberikan penghargaan kepada para
mahasiswa berprestasi akademik penerima beasiswa unggulan dari pemerintah
bekerjasama dengan pihak perbankan swasta,” di Kemdikbud, Jakarta, Kamis
(23/08/2013).Ainun mengatakan, kerja sama pemberian beasiswa dengan pihak
swasta ini telah berjalan selama lima tahun. Kedua pihak, kata dia, sepakat
untuk melanjutkan kerja sama ini. “Ruang lingkupnya juga bisa diperluas,”
katanya usai menyaksikan penandatanganan kerja sama kedua belah
pihak.Pemerintah, lanjut Ainun, juga tetap memberikan kesempatan akses
pendidikan untuk masyarakat tidak mampu mulai jenjang sekolah dasar (SD) sampai
dengan sekolah menengah atas (SMA). Selain itu, kata dia, ada program yang
sangat agresif untuk menjamin aksesibilitas ini. “Pemerintah mengembangkan
sekolah vokasi yaitu sekolah menengah kejuruan dan akademi komunitas,” ujarnya.Pengembangan
sekolah vokasi ini, kata Ainun disesuaikan dengan potensi masing-masing daerah.
Untuk mewujudkannya, pihaknya mengajak peran serta bersama antara pemerintah
dengan masyarakat dan industri. Menurut dia, hal ini dilakukan kerena
hasil dari pendidikan ini yang menggunakan adalah mereka juga.Pada kesempatan
yang sama, Ainun memberikan ucapan selamat kepada para penerima beasiswa
unggulan. Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak swasta yang
turut memajukan pendidikan melalui tanggung jawab sosial perusahaan.(pas/sam)