Jakarta –Medioa Rakyat
Pemerintah Indonesia memprioritaskan enam program
utama di tahun 2014 pada sektor pendidikan, dalam rangka mengakselerasi
pembangunan sumber daya manusia (SDM), sekaligus memanfaatkan bonus demografi
dan momentum 100 tahun Indonesia merdeka. Keenam program tersebut yaitu
Pendidikan Menengah Universal (PMU), Kurikulum 2013, peningkatan kualitas guru,
rehabilitasi dan sarana prasarana, afirmasi daerah 3T, serta Bantuan Siswa
Miskin (BSM) dan Bidikmisi.Hal tersebut disampaikan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono, Jumat (16/8) kemarin di depan sidang bersama DPR-RI dan DPD-RI di
Gedung MPR/DPR RI Jakarta dalam rangka HUT ke-68 Proklamasi Kemerdekaan RI.
Untuk mendukung program-program prioritas tersebut, menurut Presiden, anggaran
pendidikan ditingkatkan 7,5%, dari Rp. 345,3 triliun tahun ini menjadi Rp.
371,2 triliun di tahun 2014. Namun angka tersebut masih dimungkinkan mengalami
perubahan, karena masih bersifat rancangan undang-undang (RUU).Program
PrioritasProgram PMU yang secara resmi diluncurkan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh tanggal 25 Juni 2013 yang lalu, diharapkan
dapat mempercepat kenaikan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan menengah.
APK pendidikan menengah sampai tahun 2012 sebesar 78,9%. Dengan PMU,
ditargetkan pada tahun 2020 APK pendidikan menengah dapat meningkat menjadi
97%. "Apabila tanpa program PMU, angka tersebut baru dicapai pada tahun
2040," kata Presiden pada kesempatan tersebut.Sebagai konsekuensi logis
atas dilaksanakannya kebijakan PMU ini, Pemerintah mulai tahun pelajaran
2013/2014 mulai menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pendidikan
menengah. Nilai nominal BOS tersebut yaitu Rp. 1.000.000,- per siswa per tahun
untuk seluruh siswa sekolah menengah baik negeri maupun swasta. Selain itu
pembangunan unit sekolah baru (USB) dan ruang kelas baru (RKB), serta
peningkatan kualifikasi dan kompetensi para pendidik dan tenaga kependidikan
menjadi bagian tidak terpisahkan dari program PMU ini.Selain itu implementasi
Kurikulum 2013 juga mendapatkan perhatian serius di tahun depan. Tahun
pelajaran 2013/2014 sekarang ini, Kurikulum 2013 telah diimplementasikan secara
bertahap dan terbatas. Terkait implementasi Kurikulum 2013 tersebut, Mendikbud
hari ini Sabtu (17/8) mengatakan bahwa penyiapan buku dan pelatihan guru
menjadi hal yang mendapat perhatian khusus. "Kurikulum 2013, dimaksudkan
untuk menyiapkan manusia Indonesia yang kreatif, inovatif dan mampu berpikir
orde tinggi," kata Mendikbud.Satu masalah penting yang perlu mendapatkan
perhatian khusus, kata Presiden kemarin, adalah masalah kualitas guru,
distribusi guru antar satuan pendidikan dan antar wilayah yang belum merata. Di
daerah-daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan, masih ada guru-guru yang
belum terpenuhi kebutuhannya sesuai dengan standar pelayanan minimal. Upaya
meningkatkan kualitas pendidikan akan terus dilakukan, antara lain melalui
peningkatan kualitas guru termasuk di dalamnya sertifikasi guru.Menanggapi
peningkatan kualitas guru tersebut, Mendikbud menjelaskan bahwa penataan sistem
perguruan mutlak perlu dilakukan. Penataan tersebut, menurut Menteri Nuh,
meliputi penataan sistem di lembaga pendidik tenaga kependidikan (LPTK),
pelatihan guru, karier guru, dan sertifikasinya.Dalam rangka pemerataan
kualitas SDM, beberapa program afirmasi akan tetap dilanjutkan dan ditingkatkan
seperti pengiriman guru, pada daerah terpencil, terluar dan tertinggal (3T),
pengiriman pelajar asal Papua untuk melanjutkan studinya di beberapa SMA/SMK
dan Perguruan Tinggi Negeri terbaik di luar Papua.Selain itu untuk makin
memeratakan akses pendidikan, dalam tahun 2014 penyediaan bantuan siswa miskin
(BSM) dan beasiswa Bidikmisi akan ditingkatkan. Dengan BSM dan beasiswa
Bidikmisi diharapkan anak-anak dari keluarga miskin mendapatkan kesempatan yang
sama dalam mengenyam pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi. (mar/par)