Jakarta –Media Rakyat
Tahun 2014, anggaran pendidikan disiapkan Rp.
371,2 triliun atau naik 7,5% dibandingkan anggaran pendidikan tahun ini yaitu
sebesar Rp 345,3 triliun. Hal tersebut disampaikan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono dalam Pidato Nota Keuangan 2014 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta,
Jumat (16/8).Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hari ini menyampaikan Pidato
Kenegaraan di depan sidang bersama DPR-RI dan DPD-RI di Gedung MPR/DPR RI
Jakarta dalam rangka HUT ke-68 Proklamasi Kemerdekaan RI. Sidang tersebut
dipimpin oleh Ketua DPD-RI Irman Gusman. Dikutip dari laman setneg.go.id,
Presiden menyatakan apa yang telah dilakukan Indonesia dewasa ini tidak sebatas
reformasi, tetapi sebuah transformasi.Terkait sektor pendidikan, mulai tahun
pelajaran 2013/2014 wajib belajar 9 tahun (jenjang pendidikan dasar),
ditingkatkan ke jenjang pendidikan menengah, melalui program Pendidikan
Menengah Universal (PMU). "Hal ini dimaksudkan, agar anak-anak Indonesia pada
usia 16-18 tahun pada tahun 2020 nanti minimal 97% berpendidikan menengah.
Apabila tanpa program PMU, angka tersebut baru dicapai pada tahun 2040,"
kata Presiden SBY seperti dikutip dari Satu masalah penting yang perlu
mendapatkan perhatian khusus, kata Presiden, adalah distribusi guru antar
satuan pendidikan dan antar wilayah yang belum merata. Daerah-daerah terpencil,
perbatasan, dan kepulauan, masih ada yang belum terpenuhi kebutuhannya sesuai
dengan standar pelayanan minimal.Upaya meningkatkan kualitas pendidikan akan
terus dilakukan, antara lain melalui peningkatan kualitas guru termasuk di
dalamnya sertifikasi guru dan implementasi kurikulum 2013. Beberapa program
afirmasi akan tetap dilanjutkan dan ditingkatkan seperti pengiriman guru, pada
daerah terpencil, terluar dan tertinggal (3T), pengiriman pelajar asal Papua
untuk melanjutkan studinya di beberapa SMA/SMK dan Perguruan Tinggi Negeri
terbaik di luar Papua.Presiden SBY juga mengatakan akan terus membangun
infrastruktur sekolah. Anggaran akan disediakan untuk melanjutkan penuntasan
rehabilitasi ruang kelas rusak, pembangunan sekolah baru, akademi komunitas dan
sarana pendukungnya. "Selain itu untuk makin memeratakan akses pendidikan,
dalam tahun 2014 kita tingkatkan lagi penyediaan bantuan siswa miskin (BSM) dan
beasiswa Bidikmisi," kata Presiden menambahkan. (sam/par/mar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar