Laman

Selasa, 17 Juli 2018

Bupati Lepas 146 Atlit Tryout ke Semarang


MALANG – Media Rakyat
Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna memberangkatkan peserta try out KONI Kabupaten Malang ke KONI Semarang di tempat halaman Pendopo Agung, Jumat (13/7) lalu. Sebanyak 146 atlit untuk meliputi 93 laki-laki dan 53 perempuan.Pak Rendra, sapaan akrab Bupati bertindak sebagai pembina upacara pelepasan tersebut. Dalam kesempatan ini, Bupati didampingi Ketua KONI Kabupaten Malang, Imam Zuhdi dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Fatoni.Di depan para atlit, Bupati menyampaikan latih tanding ini wajib dilakukan karena selain untuk menguji kemampuan secara personal, juga melatih kekompakkan tim, mempersiapkan pertandingan itu sendiri. Manakala prestasi atlit itu menjadi juara, dikatakanPak Rendra itu tidak hanya semata-mata karena kemampuan atlit itu sendiri melainkan juga dipengaruhi banyak hal.''Memang kemampuan atlit yang dominan, namun ada pendekatan training center, bertanding secara fairplay, penyelenggara dan menguasai situasi keadaan tempat bertanding atau berlomba. Pada saat tryout yang dilakukan latih tanding di luar Malang ini menambah pengalaman bagi atlit," terang Bupati.Pak Rendra meyakini bagi atlit yang tidak terlatih ketika dihujat penonton lain maka sudah terjatuh mentalnya. Bahkan, Bupati menyampaikan kalau punya anggaran besar, latih tanding ini sangat layak juga diselenggarakan hingga ke luar negeri.''Tentunya dalam upaya mendukung pembinaan bagi atlit agar semakin berpartisipasi, Pemkab Malang memfasilitasi sarana prasarana olahraga, dan diperkuat dengan menggandeng penggiat keolahragaan untuk turut mensupport," tegas Pak Rendra.KONI Kabupaten Malang melalui Ketua KONI Kabupaten Malang melaporkan bahwa 146 atlit untuk melakukan tryout KONI Kabupaten Malang meliputi 93 laki-laki dan 53 perempuan. Mereka meliputi sembilan cabang olahraga (cabor) meliputi muaythai, gulat, silat, bulu tangkis, tenis lapangan, senam, kempo dan taekwondo. Para atlit ini dipersiapkan untuk tampil Porprov 2019 di Kabupaten Gresik. (hum/zis)

Peringatan IBI ke-67 sebagai Sosialisasi Senam Germas


Malang-Media Rakyat
 Dalam rangka memperingati HUT IBI ke-67 Tahun 2018 ini digelar dalam rangkaian kegiatan yang bervariasi salah satunya Apel yang dipimpin langsung oleh Bupati Malang Dr. H. Rendra Kresna di Ampitheater Gunung Kawi Kecamatan Wonosari, Sabtu (14/7) pagi.Dalam apel tersebut hadir pula Anggota DPR RI Komisi IX, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan, Direktur Rumah Sakit Negeri maupun Swasta, Ketua dan Seluruh Anggota Pengurus IBI Kabupaten Malang, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Malang, Muspika Wonosari beserta para Kades, dan Mitra Kerja IBI (sponsor pendukung).Dengan mengambil tema Bidan Garda Terdepan Mengawal Kesehatan Maternal, Neonathal melalui Germas dan Pelayanan Berkualitas, peringatan tersebut diselenggarakan dengan berbagai kegiatan diantaranya senam bersama madep manteb dan senam jantung sehat, senam germas, baksos berupa pemberian santunan kepada anak yatim dan dhuafa di Sekretariat IBI Kecamatan Kromengan, Tabur bunga di Makam Sesepuh IBI, Anjangsana kepada Sesepuh yang telah purna tugas, Seminar dan puncaknya pada hari ini yakni Apel dan Lomba Senam Germas antar ranting korwil se-Kabupaten Malang.Bupati dalam sambutannya mengucapkan selamat dan sukses dalam peringatan HUT IBI ke-67 karena dalam perjalanan panjangnya yang penuh makna dan perjuangan, IBI mampu terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara di bidang kesehatan. "Semoga peran IBI tidak stagnan dan terus memaksimalkan kualitasnya dalam berinovasi khususnya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," ungkapnya.Usai memimpin apel, Bupati melakukan pelepasan balon sebagai tanda diselenggarakannya peringatan Gebyar HUT IBI ke-67 Tahun 2018. Ia pun melanjutkan melihat stand-stand yang didirikan di sekitar lokasi Ampitheater Gunung Kawi tersebut yang menjual produk-produk kesehatan bagi ibu dan anak. Sementara itu, Ketua IBI Cabang Kabupaten Malang Ibu Hj. Endah Pujiati, S. Keb mengatakan bahwa dalam peringatan ini bertujuan sebagai penguatan profesi dan organisasi serta peningkatan kualitas anggota IBI guna memantapkannya sebagai organisasi yang handal. Dalam peringatan ini diikuti oleh sekitar 100 undangan dan 1.200 orang anggota IBI se-Kabupaten Malang.Diakhir acara, Bupati memotong tumpeng sebagai tanda dimulainya lomba senam germas dan dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata oleh Ketua IBI Cabang Kabupaten Malang kepada Bupati Malang sekaligus ia juga mengajak seluruh anggota IBI untuk bernyanyi lagu desaku. (hum/zis)

Contra War Menuju Top 40 Inovasi Pelayanan Publik 2018


MALANG – Media Rakyat
Pemerintah Kabupaten Malang berpeluang meraih penghargaan luar biasa pada tingkat nasional dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Public tahun 2018. Hal ini menyusul terpilihnya inovasi program Contra War (Contraceptive For Women At Risk) sebagai salah satu Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpar-RB), serta akan berlanjut mengikuti penilaian ke tahap Top 40.Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Malang, Ir. Untung Sudarto, M.T membenarkannya. Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna akan melakukan presentasi dan wawancara terkait upaya Pemkab Malang dalam percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI-AKB) melalui program Contra War pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2018 di Jakarta, Selasa (17/7) besok. Pak Rendra, sapaan akrab Bupati mendampingi inovator Contra War, dr. Hadi Puspita yang sekaligus menjabat Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Malang.‘’Di Jakarta nanti akan disampaikan pengantar Bapak Bupati, pemaparan oleh inovator, pemutaran video dan tanya jawab langsung di depan Tim Panel Independen dan Tim Presenter. Dalam presentasi tersebut, akan dijelaskan program Contra War berhasil menurunkan AKI-AKB di Kabupaten Malang lebih dari 50 persen dari tahun sebelumnya,” terangnya.Untung menjelaskan, Contra War telah dilaksanakan sejak awal tahun 2014 di seluruh wilayah Kabupaten Malang. Sebelum pelaksanaan program, AKI Kabupaten Malang: 97/100 ribu Kelahiran Hidup, sedangkan AKB Kabupaten Malang: 44/1000 KH. Sesudah pelaksanaan program (pada akhir tahun 2017) tercatat AKI: 50/100 ribu KH, sedangkan AKB Kabupaten Malang: 10/1000 KH.‘’Contra War digagas dengan berlatar belakang sulitnya penurunan AKI/AKB melalui program-program regular BKKBN maupun Kementerian Kesehatan. Sekitar 60 persen dari seluruh AKI/AKB disebabkan oleh kelainan yang telah dimiliki para WUS sebelum merekahamil. Misalnya penyakit menular, penyakit tidak menular, penyakit bawaan serta faktor-faktor resiko tinggi kebidanan,” tambah Untung. (hum/zis)


Negara Hadir di Tengah Masyarakat Melalui Terobosan dan Inovasi


JAKARTA – Media Rakyat
Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna baru saja melakukan presentasi dan wawancara terkait program Contraceptive For Women At Risk (Contra War) dalam rangka Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2018 di Ruang Rapat Sriwijaya II Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jalan Jenderal Sudirman Kav.69 Jakarta, Selasa  sore. Pak Rendra, sapaan akrab Bupati menyebut Contra War merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI-AKB) di wilayah Kabupaten Malang.Pak Rendra mempresentasi program cotra war tersebut selama dua puluh menit, sebelum dilanjutkan pemaparan oleh innovator Contra War, dr. Hadi Puspita. Kemudian tanya jawab bersama Tim Panel Independen dan Pak Rendra berterima kasih atas terpilihnya inovasi program Contra War dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Kemenpar-RB dan mengikuti penilaian ke tahap Top 40. Ia menyebut, program Contra War atau penggunaan kontrasepsi tepat bagi wanita usia subur berisiko tinggi merupakan inovasi yang digagas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Malang.''Mengingat segala upaya untuk menurunkan AKI dan AKB yang telah dilakukan selama bertahun-tahun di Indonesia belum memperoleh hasil optimal, maka Pemkab Malang melalui DPPKB menerapkan program Contra War dibangun sejak tahun 2014 dengan sasaran utama wanita usia subur beresiko tinggi yang belum ber-KB. Lebih kurang 60 persen dari total kematian ibu dan bayi baru lahir dialami oleh wanita usia subur beresiko tinggi dengan penyakit menular, penyakit tidak menular, penyakit bawaan dan resiko-resiko tinggi pada kehamilan sebelumnya," terangnya dalam paparannya.Bupati menjelaskan, program Contra War berhasil menurunkan AKI dan AKB di Kabupaten Malang lebih dari 50 persen dari tahun sebelumnya dan bahkan telah mencapai angka di bawah target MDG's 2015 (102 per 100 ribu kelahiran hidup). Dengan Contra War, kata Pak Rendra, upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia bukan merupakan hal mustahil lagi. Dijelaskannya, Contra War digagas dengan berlatar belakang sulitnya penurunan AKI/AKB melalui program-program regular BKKBN maupun Kementerian Kesehatan. ‘’Selama ini, program-program regular di bidang kesehatan hanya menangani ibu hamil, yang beresiko dapat mengakibatkan kematian saat hamil, bersalin dan masa nifas serta bayi baru lahir (neonatus). Pendekatan penanganan terhadap WUS sebelum mereka hamil nyatanya belum pernah dilakukan secara khusus. Dalam pelayanan publik, kita tidak bisa lagi hanya dengan standart saja, harus selalu ada terobosan dan inovasi. Tujuannya, memberikan pelayanan prima, semakin nyaman, cepat dan kemudian masyarakat bisa merasakan negara selalu hadir di tengah kita,” tambah Pak Rendra yang juga didampingi Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Malang, Ir. Untung Sudarto, M.T. Bupati menyebut, Pemkab Malang mencatat keunikan atau kebaruan dari Contra War antara lain; Penemuan dini kasus WUS berisiko tinggi by name, by address, by case; Pelaporan kasus secara realtime; Penanganan kasus resiko tinggi dan penggunaan kontrasepsi yang tepat sesegera mungkin; Apabila kasus resiko tinggi sudah ditangani dan WUS telah layak untuk hamil lagi, maka kontrasepsi dilepas agar bisa hamil kembali tanpa resiko tinggi kehamilan; dan, AKI dan AKB akan menurun. Diakui Pak Rendra, Contra War dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Malang sejak tahun 2015 lalu. Sebelum pelaksanaan program, AKI Kabupaten Malang: 97/100 ribu Kelahiran Hidup sedangkan AKB Kabupaten Malang: 44/1000 KH. Sesudah pelaksanaan program, data pada akhir tahun 2017 tercatat AKI: 50/100 ribu KH, sedangkan AKB Kabupaten Malang: 10/1000 KH. Sebagai bentuk keberlanjutan, masing-masing bidang pada DPPKB Kabupaten Malang menganggarkan kegiatan-kegiatan khusus yang menunjang keberlangsungan program Contra War.‘’Pemerintah Pusat melalui Bappenas telah membantu Pemkab Malang dalam menyusun rencana penganggaran Kesehatan Ibu Berbasis Hak Terintegrasi pada DPPKB serta lintas sektor terkait. Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim merencanakan replikasi program Contra War bagi Kabupaten/Kota se Jatim. BKKBN merencanakan replikasi program ini bagi seluruh provinsi. Telah dilaksanakan training of trainer pelaksanaan program Contra War bagi para Widya Iswara BKKBN provinsi se Indonesia," pungkas Pak Rendra. (hum/ardi)