JAKARTA – Media Rakyat
Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna baru saja
melakukan presentasi dan wawancara terkait program Contraceptive For Women At
Risk (Contra War) dalam rangka Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2018 di
Ruang Rapat Sriwijaya II Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, Jalan Jenderal Sudirman Kav.69 Jakarta, Selasa sore. Pak Rendra, sapaan akrab Bupati menyebut
Contra War merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk
percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi (AKI-AKB) di wilayah Kabupaten
Malang.Pak Rendra mempresentasi program cotra war tersebut selama dua puluh
menit, sebelum dilanjutkan pemaparan oleh innovator Contra War, dr. Hadi
Puspita. Kemudian tanya jawab bersama Tim Panel Independen dan Pak Rendra
berterima kasih atas terpilihnya inovasi program Contra War dalam Top 99
Inovasi Pelayanan Publik Kemenpar-RB dan mengikuti penilaian ke tahap Top 40.
Ia menyebut, program Contra War atau penggunaan kontrasepsi tepat bagi wanita
usia subur berisiko tinggi merupakan inovasi yang digagas Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Malang.''Mengingat segala upaya
untuk menurunkan AKI dan AKB yang telah dilakukan selama bertahun-tahun di
Indonesia belum memperoleh hasil optimal, maka Pemkab Malang melalui DPPKB
menerapkan program Contra War dibangun sejak tahun 2014 dengan sasaran utama
wanita usia subur beresiko tinggi yang belum ber-KB. Lebih kurang 60 persen
dari total kematian ibu dan bayi baru lahir dialami oleh wanita usia subur
beresiko tinggi dengan penyakit menular, penyakit tidak menular, penyakit
bawaan dan resiko-resiko tinggi pada kehamilan sebelumnya," terangnya
dalam paparannya.Bupati menjelaskan, program Contra War berhasil menurunkan AKI
dan AKB di Kabupaten Malang lebih dari 50 persen dari tahun sebelumnya dan
bahkan telah mencapai angka di bawah target MDG's 2015 (102 per 100 ribu
kelahiran hidup). Dengan Contra War, kata Pak Rendra, upaya percepatan
penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Indonesia bukan merupakan
hal mustahil lagi. Dijelaskannya, Contra War digagas dengan berlatar belakang
sulitnya penurunan AKI/AKB melalui program-program regular BKKBN maupun
Kementerian Kesehatan. ‘’Selama ini, program-program regular di bidang
kesehatan hanya menangani ibu hamil, yang beresiko dapat mengakibatkan kematian
saat hamil, bersalin dan masa nifas serta bayi baru lahir (neonatus). Pendekatan
penanganan terhadap WUS sebelum mereka hamil nyatanya belum pernah dilakukan
secara khusus. Dalam pelayanan publik, kita tidak bisa lagi hanya dengan
standart saja, harus selalu ada terobosan dan inovasi. Tujuannya, memberikan
pelayanan prima, semakin nyaman, cepat dan kemudian masyarakat bisa merasakan
negara selalu hadir di tengah kita,” tambah Pak Rendra yang juga didampingi
Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Malang, Ir. Untung Sudarto,
M.T. Bupati menyebut, Pemkab Malang mencatat keunikan atau kebaruan dari Contra
War antara lain; Penemuan dini kasus WUS berisiko tinggi by name, by address,
by case; Pelaporan kasus secara realtime; Penanganan kasus resiko tinggi dan
penggunaan kontrasepsi yang tepat sesegera mungkin; Apabila kasus resiko tinggi
sudah ditangani dan WUS telah layak untuk hamil lagi, maka kontrasepsi dilepas
agar bisa hamil kembali tanpa resiko tinggi kehamilan; dan, AKI dan AKB akan
menurun. Diakui Pak Rendra, Contra War dilaksanakan di seluruh wilayah
Kabupaten Malang sejak tahun 2015 lalu. Sebelum pelaksanaan program, AKI
Kabupaten Malang: 97/100 ribu Kelahiran Hidup sedangkan AKB Kabupaten Malang:
44/1000 KH. Sesudah pelaksanaan program, data pada akhir tahun 2017 tercatat
AKI: 50/100 ribu KH, sedangkan AKB Kabupaten Malang: 10/1000 KH. Sebagai bentuk
keberlanjutan, masing-masing bidang pada DPPKB Kabupaten Malang menganggarkan
kegiatan-kegiatan khusus yang menunjang keberlangsungan program Contra War.‘’Pemerintah
Pusat melalui Bappenas telah membantu Pemkab Malang dalam menyusun rencana
penganggaran Kesehatan Ibu Berbasis Hak Terintegrasi pada DPPKB serta lintas
sektor terkait. Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim merencanakan replikasi program
Contra War bagi Kabupaten/Kota se Jatim. BKKBN merencanakan replikasi program
ini bagi seluruh provinsi. Telah dilaksanakan training of trainer pelaksanaan
program Contra War bagi para Widya Iswara BKKBN provinsi se Indonesia,"
pungkas Pak Rendra. (hum/ardi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar