Laman

Minggu, 19 Januari 2014

Gerbong Mutasi Pejabat Struktural Di Gelar Awal Tahun 2014



Malang,Media Rakyat
 Di awal tahun 2014 ini, gerbong mutasi dan promosi dilakukan oleh Bupati Malang H. Rendra Kresna, hal ini dilaksanakan untuk memaksimalkan kinerja di Pemerintah Kabupaten Malang. Sasarannya adalah ratusan pejabat struktural yang ada di Pemerintah Kabupaten Malang, baik itu yang ada dilingkungan Sekretariat Daerah maupun diluarnya. Total sebanyak 116 pejabat struktural eselon II, III dan IV diambil sumpah jabatan dan pelantikan di Pendopo Agung  Kabupaten Malang, Jumat (10/01) kemarin.“Sebagai pemimpin harus bisa mencermati apa yang ada di sekitarnya untuk ikut berjuang mengantarkan Kabupaten Malang semakin baik. Selain itu, pemimpin juga harus memiliki orientasi kemajuan, dengan mampu merancang visi misi dan tujuan, sebelum kemudian menentukan kebijakan,” pesan Bupati saat memberikan sambutan dan arahan kepada para pejabat yang dilantik dan undangan yang hadir.  Bung Rendra sapaan akrab Bupati Malang ini mencontohkan filosofi kepemimpinan yang diajarkan oleh tokoh pendidikan, Ki Hajar Dewantara. “Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”, yang artinya di depan menjadi teladan, di tengah membangun kemauan, di belakang mendorong dan memberikan motivasi kemandirian. Bung Rendra merotasi dan memutasi 10 jabatan struktural yang memiliki eselon II, meliputi, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Kepala Dinas dan Kepala Badan. Drs. Bambang Sumantri, SH, MM, M.Hum. yang semula menjabat Kepala Dinas Koperasi dan UMKM kini menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik. Drs.Nazarudin Hasan T,M.Si dari Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo menjadi Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan. dr.Hadi Puspita dari jabatan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda menjadi Kepala Badan Keluarga Berencana. Selain itu, Drs.Razali, M.Si dari jabatan Kepala Badan Perizinan Terpadu menjadi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Sedangkan, Ir. Tomie Herawanto, MP. yang dilantik Bupati sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan per 2 Oktober 2013 lalu kini berganti jabatan kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan. Serta Sukowiyono SH. MM. dari jabatan Kepala Badan Keluarga Berencana menjadi Kepala Dinas Koperasi dan UMKM. Sedangkan, Nurman Ramdansyah, SH, M.Hum. yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat kini menempati jabatan baru sebagai Asisten Perekonomian dan Administrasi, Ir. Djaka Ritamtama, MM dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menjadi Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Drs. Abdul Rachman Firdaus, M.Si dari Kepala Dinas ESDM kini menjadi Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat. Meski banyak yang di mutasi, namun masih ada dua kursi pimpinan SKPD yang kosong, Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo dan Kepala Dinas ESDM. (azis/in)

Budaya Jadi Topik Dialog Bupati dan PGRI



Malang Media Rakyat
 Kegiatan Bina Desa di Desa Sukoanyar Kecamatan Pakis benar-benar ingin dimanfaatkan oleh Bupati Malang, H. Rendra Kresna untuk bisa lebih dekat dengan masyarakat. Mendengar dan berdialog langsung untuk tahu aspirasi warganya. Diawal kunjungannya di Desa Sukoanyar, dirinya langsung menuju SDN 1 Sukoanyar untuk berdialog langsung dengan PGRI Kecamatan Pakis. Perubahan paradigma kebudayaan yang berkembang di masyarakat menjadi salah satu topik khusus yang dibahas dalam dialog ini. Pergeseran budaya yang terjadi di masyarakat sudah menjadi fenomena tersendiri dan menjadi sesuatu yang cukup memprihatinkan. Dalam kesempatan tersebut, Bupati menghimbau kepada seluruh pendidik agar memiliki visi menciptakan anak didik yang tidak hanya pandai dan jenius namun juga berkarakter, “Meskipun pembangunan fisik berhasil baik tidak akan dapat memberikan kemaslahatan jika tidak dilaksanakan oleh orang-orang yang berkarakter atau berbudi pekerti baik. Dan untuk bisa menghasilkan anak-anak didik yang memiliki karakter, terlebih dahulu perlu adanya perubahan pada diri guru itu sendiri. Seiring perkembangan jaman, juga terjadi perubahan aturan main.”Dalam kesempatan tersebut orang nomor satu di Kabupaten Malang ini juga mengucapkan terima kasih karena saat ini dunia pendidikan di Kabupaten Malang juga turut andil melestarikan budaya tradisional, beberapa diantaranya diajarkannya olah raga gobak sodor, kasti dan masih banyak lagi di sekolah.  “Budaya dan juga kesenian tradisional yang terus kita pupuk diharapkan akan mampu mengurangi dampak dan menjadi filter bagi kebudayaan asing yang masuk. Untuk membendung kebudayaan asing masuk, jelas itu tidak mungkin karena kita sudah memasuki era kebebasan. Namun melalui upaya pelestarian budaya dan olah raga tradisional setidaknya dapat mengurangi dampak negatif budaya asing.”Senada, Wakil Ketua PGRI Kabupaten Malang, Drs. Sutikno, MZ  mengatakan, “Jika dahulu, budaya yang berkembang di masyarakat masih begitu mengagungkan budaya ketimuran. Lain halnya dengan masa sekarang. Di era 60an jika kita kebetulan melihat baju pujaan hati yang sedang dijemur di depan rumahnya, hati kita sudah senang bukan main. Diera 70an sudah berkembang lagi, dengan melihat orangnya. Dan ini terus berlanjut diera berikutnya dengan memegang ujung jari. Begitu seterusnya, hingga saat ini budaya itupun sudah berubah. Pandangan juga berubah. Dikalangan muda tidak lagi sekedar bergandeng tangan bahkan lebih dari itu sudah dianggap suatu yang lumrah.”Perubahan yang terjadi saat ini menurutnya tidak lepas dari perkembangan zaman dan teknologi. Dirinya merasa prihatin dengan perkembangan budaya yang terjadi saat ini, seperti mengalir tanpa ada yang membendung. “Saat ini malahan banyak sekali bermunculan lagu-lagu yang terbilang kurang sopan dan tidak cocok didengar ataupun ditirukan anak-anak. “Maka dari itu dirinya mengajak kepada seluruh pendidik yang tergabung dalam PGRI untuk bersama-sama mengatasi tantangan ini. Mari kita bersama-sama membentengi budaya kita dengan cara melestarikan budaya daerah yang adi luhur.”Mengutip pernyataan Bupati tentang perubahan aturan main dalam mendidik, Sutikno berpendapat jika guru hendaknya bisa membetulkan setiap kesalahan murid dengan kasih sayang. “Dengan kasih sayang, maka pembetulan dan pelajaran yang kita berikan akan mudah diterima,” terangnya sambil berkisah tentang pengalamannya semasa sekolah dulu.(azis/in)




Bindes di Awal Tahun 2014



Malang Media Rakyat
 Di awal tahun 2014, kembali  Bupati Malang, H. Rendra Kresna bersama para pejabat Pemkab Malang berkantor di desa melalui kegiatan Bhakti Sosial Menata  Desa (Bina Desa).  Lokasi  yang dipilih kali ini adalah DesaSukoanyarKecamatanPakis.Sejak kemarin hingga hari ini banyak sekali kegiatan yang digelar, diawali dengan pertemuan dengan anggota PGRI, dilanjutkan dengan menyaksikan pertandingan sepak bola jago kapuk antara kesebelasan SKPD melawan kesebelasan kecamatan dengan skor akhir 4-0 untuk kesebelasan SKPD. Dan kegiatan yang ditunggu-tunggu masyarakat yakni dialog bersama warga dilaksanakan malam hari di pelataran SDN I Sukoanyar . Kesempatan berdialog secara langsung dengan Bupati benar-benar dimanfaatkan warga untuk bisa mengungkapkan uneg-uneg dan menyampaikan aspirasinya disela-sela lantunan lagu dan musik dari genuine band. Masyarakat tak hanya minta diberikan bantuan, mereka bahkan minta gerojokan dana. Terutama dana untuk pembangunan infrastruktur. Tak hanya dana, antusias warga menerima kedatangan Bupati dan rombongannya ini bahkan disampaikan Solikin, salah satu warga agar Bina Desa tidak hanya dua hari, “Semoga Bina Desa bisa dilaksanakan lagi, syukur-syukur jika Pak Bupati juga memiliki rumah di Desa Sukoanyar.”Menanggapi keinginan warga untuk bisa mendapat gerojokan dana, Bupati  menyampaikan bahwa besaran dana yang dialokasikan ke desa utamanya desa yang dijadikan lokasi bina desa tentu saja tidak sedikit. “Kalau dibandingkan PBB yang terkumpul dari Desa Sukoanyar belum seberapa dana yang digunakan untuk melaksanakan pembangunaan disini. Jauh lebih besar.”Lebih lanjut Bupati mengatakan, “Besaran anggaran pembangunan di Kabupaten Malang tiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Sebut saja anggaran bidang kebinamargaan. Dari tahun 2010 besarannya mencapai  70 M, Tahun 2011 meningkat menjadi 147 M, Tahun 2012 meningkat lagi menjadi 240 M, dan tahun 2013 kemarin sudah menjadi 369 M.”Dihari kedua berbagai kegiatan juga digelar, mulai dari pelayanan perijinan, KK, KTP dan Akta, pelayanan kesehatan gratis, pelayanan kesehatan hewan gratis, inseminasi buatan dan masih banyak lagi, sosialisasi dan pelatihan juga tak ketinggalan. Selain itu bebagai bantuan disalurkan diantaranya bantuan 100 batang bibit pohon, bantuan 50 ekor kelinci, bantuan paket sembako, bantuan pemeliharaan rumah, lampu hemat energi, kompor gas, alat tulis, bantuan modal usaha, bantuan pinjaman dana bergulir dan berbagai pembangunan sarana dan prasarana dilakukan. Seperti pembangunan saluran irigasi, pemeliharaan jalan berupa lapen, hotmix, makadam serta plengsengan.(azis/in)