Laman

Selasa, 04 Desember 2012

Gondanglegi, Sabet Juara Utama Panji Keberhasilan Pembangunan


Malang Media Rakyat
 Citra kaum wanita sebagai kelompok yang termarginalkan atau golongan kelas dua setelah kaum pria, semakin terlihat eksistensinya. Salah satu contoh adalah keberhasilan Kecamatan Gondanglegi dibawah kepemimpinan Dra. Kamti Astuti yang berhasil menyabet juara utama Sinergitas Kinerja Kecamatan Panji Keberhasilan Pembangunan. Yang diserahkan langsung oleh Bupati Malang, H. Rendra Kresna pada peringatan Hari Korpri ke-41 tahun 2012 yang dipusatkan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kamis (29/11).Dari 10 bidang yang diperlombakan Kecamatan Gondanglegi meraih 4, “Ini menjadi PR bagi kami untuk meraih 6 panji untuk bidang lainnya. Tentunya dengan tetap mempertahankan empat bidang yag kami telah raih. Meski kami tidak berobsesi, namun kami akan berusaha melakukan yang terbaik,” terang Dra. Kamti ditemui usai upacara.Selain panji keberhasilan pembangunan yang diberikan kepada kecamatan berprestasi juga diberikan penilain untuk kecamatan berkinerja rendah. Dengan tingkatan juara I diraih Kec. Ampelgading, juara II diraih oleh Kec. Kasembon, dan juara III diraih oleh Kec. Wajak. Tak hanya kecamatan yang menjadi sasaran penilaian terkait kinerja yang dilakukan. Pemerintah Kabupaten Malang juga melakukan penilaian terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berkinerja baik dengan memberikan penghargaan Citra Makarya Adi Utama yang diraih oleh Bappeda dan Dinas Pendidikan untuk kategori badan dan dinas, dan Bagian Perekonomian untuk kategori bagian, sedangkan SKPD dengan tampilan kinerja terendah diraih oleh Dinas Kehutanan dan Bagian Tata Pemerintahan DBanyak sekali penghargaan lain yang diberikan Pemerintah Kabupaten Malang pada peringatan Hari Korpri ke-41 sekaligus peringatan Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1252 . Diantaranya, penghargaan dan juga hadiah yang diberikan kepada Kec. Dampit yang telah berhasil melunasi PBB tercepat, penghargaan untuk desa tercepat pelunasan PBBnya kepada Desa Taji, Kec. Jabung dan Desa Jogomulyo, Kec. Tirtoyudo, pengembang inovasi di bidang energi tingka Jawa Timur kepada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, organisasi wanita Aisyah sebagai mitra dalam pemberantasan TB Paru tahun 2012, organisasi wanita Fatayat NU sebagai mitra keluarga desa siaga aktif Kabupaten Malang, dan masih segudang penghargaan lainnya.
Prestasi yang telah diraih oleh banyak pihak ini bisa menjadi sebagian jawaban atas beberapa harapan dalam sambutan terlulis Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono selaku penasehat nasional Korpri yang dibacakan Bupati Malang. “ Ditengah momentum percepatan pembangunan saat ini, laksanakan tugas dan pengabdian saudara dengan penuh tanggung jawab karena saat ini harapan masyarakat kepada pemerintah sangat tinggi. Jangan kecewakan rakyat. Bekerjalah sebaik mungkin. Berikhtiarlah dengan penuh disiplin. Kedepankan rasa tanggung jawab dan semangat untuk berbuat yang terbaik. Jadikan pelaksanaan tugas pengabdian saudara sebagai bagian dari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.”Kegiatan peringatan hari korpri ke-41 dan peringatan hari jadi Kabupaten Malang ke 1252 di akhiri dengan lomba devile yang diikuti oleh kurang lebih 80 pleton dari SKPD dan kecamatan serta tasyakuran yang ditandai dengan pemotongan tumpeng yang digelar di stadion dalam Kanjuruhan. (azis/hms)
 

Sabtu, 24 November 2012

Layani E-KTP, Staf Dispendukcapil Sering Pulang Dini Hari


MalangMediaRakyat
Hingga saat ini, perekaman data warga kota Malang yang wajib KTP untuk kebutuhan pembuatan E-KTP belum juga tuntas, dikarenakan berbagai faktor seperti halnya keterbatasan bantuan alat dari Pemerintah pusat. Di lima kecamatan yang ada di kota Malang, tiap kecamatan rata-rata menggunakan dua unit alat, sehingga kurang maksimal.Hal itulah yang disampaikan olet Plt Dispendukcapil kota Malang, Martha MRL, Rabu (21/11) kepada wartawan. Meski demikian, hari ini, kata dia, sudah dibagikan E-KTP yang sudah jadi kepada warga kota Malang secara serentak di lima kecamatan. Dan pemberian E-KTP ini secara simbolis dilakukan oleh Walikota Malang, Drs Peni Suparto M.AP di kecamatan Lowokwaru.Sampai siang ini, menurut Martha, di kecamatan Klojen sudah dibagikan sebanyak 100 lebih, di kecamatan Blimbing 200-an, di kecamatan Kedungkandang 200 lebih, di kecamatan Sukun 120-an, dan di kecamayan Lowokwaru sekitar 175. "Pembagian ini dilakukan berdasarkan nomor urut/antrian serta ada yang menggunakan sistem per RT-RW," jelasnya. Warga kota Malang yang wajib KTP, terang Martha, sebanyak 565.604 jiwa dan E-KTP yang sudah jadi  479.594. Untuk mengejar target penyelesaikan E-KTP ini, pihak Dispendukcapil melakukan rekam data di berbagai tempat, seperti halnya di pusat perbelanjaan yang ada di kota Malang, alun-alun dan kelurahan. "Selain itu, kami juga melakukan rekam data E-KTP di tiga perguruan tinggi, yaitu di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Negeri Malang (UM), dan Universitas Brawijaya (UB) Malang," paparnya.Pelayanan E-KTP di perguruan tinggi ini, lanjut Martha, untuk melayani mahasiswa yang berasal dari luar kota Malang dan bahkan dari luar pulau, sehingga akan semakin mempercepat perekaman data E-KTP. "Untuk perekaman data untuk E-KTP ini, tidak jarang staf kami hingga pulang dini hari. Oleh sebab itulahN kami ingin kesadaran dan partisipasi warga untuk melakukan rekam data bagi yang belum melakukan perekaman," tukasnya. (zis/hms)




Tribina Cipta, Landasan Dasar Pembangunan Kota Malang


 Malang Media Rakyat

Memastikan pembangunan di Kota Malang bisa berjalan sebaikmungkin Dinas Pekerjaan Umum (PU) melakukan pembelajaran. Salah satunya dengan menggelar konsultasi Publik Strategi Pengembangan Pemukiman dan Infrastruktur  Perkotaan, (SPPIP) di Hotel Montana, Kamis (22/11).Dalam kesempatan ini dibahas berbagai aspek SPPIP, mulai dari proses penyusunan, maksud dan tujuan SPPIP, ke dokumenan SPPIP, arah pembangunan. Potensi permasalahan pembangunan permukiman dan infrastuktur perkotaan, kebutuhan pembangunan perkotaan, kebutuhan pembangunan pemukiman dll.Kepala Bappeda Kota Malang, Ir Bachtiar Ismail, MM mengungkapkan tantangan pembangunan perkotaan ke depan akan semakin berat. Karena itu bagaimana membangun infrastuktur dan pemukiman harus dibuat sebaikmungkin agar bisa menjawab kemajuan zaman."Kota Malang adalah daerah otonom, karena itu bagaimana pelayanan publik, bagaimana kesejahteraan masyarakat sampai bagaimana daya saing masyarakatnya harus terus ditingkatkan," jelas Bachtiar, Kamis (22/11).Bachtiar menambahkan, dalam membangun Kota Malang baik infrastukturnya maupun permukimannya tidak boleh lepas dari Tribina Cipta Kota Malang. Yaitu malang sebagai kota pendidikan, Malang sebagai kota Industri, Malang sebagai Kota Pariwisata, harus benar-benar dijalankan."Sama dengan kota-kota lain, beban perkotaan sesuai dengan survei 2009 beban kotanya semakin besar, karena itu membutuhkan langkah-langkah yang tepan agar Kota Malang bisa semakin maju dari hari ke hari," tegas Bachtiar.Dengan pertimbangan itu, Bachtiar mengungkapkan kemampuan sumber Daya Manusia (SDM) di Kota Malang harus di tingkatkan terus. Diantaranya dengan menggelar konsultasi publik SPPIP di Hotel Montana, Jalan Kahuripan.Selain faktor internal itu, Bachtiar mengakui faktor-faktor diluar juga sangat mempengaruhi. Seperti tuntutan masyarakat yang sangat tinggi dimana sebagus apapun pembangunan masyarakat selalu minta lebih, ini jelas merupakan persoalan tersendiri.SPPIP sendiri merupakan strategi yang menjadi acuan bagi pembangunan pemukiman dan infrastuktur bidang cipta karya yang menyusunannya mengacu pengembangan kota secara komprehansif. Baik dibidang pemukiman dan infrastruktur, bidang ekonomo, bidang arahan pemngembangan kota hingga bidang pembangunan wilayah perkotaan yang lain. (zis/hms)




Sabtu, 27 Oktober 2012

Bung Rendra : Guru Yang Profesional Harus Mempunyai Karakter dan Karekteristik


Malang Media Rakyat
Penandatanganan kesepakatan bersama Pemerintah Kabupaten Malang dengan Universitas Negeri Malang, tentang kerjasama pembangunan daerah dan peningkatan profesional guru, melalui pembinaan Kelompok Kegiatan Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)ini, digelar di Gedung Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang yang berlokasi di Jl. Semarang 5 Kota Malang Kamis Gelaran yang dihadiri langsung oleh Bupati Malang H. Rendra Kresna tersebut, juga dihadiri oleh seluruh tenaga pendidik se-Kabupaten Malang, dengan  jumlah peserta sebanyak 2.200 peserta terdiri dari kepala sekolah SD, SMP,SMA,SMK Negeri maupun Swasta dan Pengawas sekolah serta Kepala UPTD se-Kab. Malang.Maksud kesepakatan bersama ini adalah untuk mewujudkan kepentingan bersama dalam meningkatkan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah serta untuk lebih mengoptimalakan dan mengembangkan Tri Dharama Perguruan Tinggi di Wilayah Kabupaten Malang.Adapun tujuan kesepakatan bersama ini yaitu untuk mensinergikan potensi para pihak di wilayah Kabupaten Malang antara lain, meningkatkan kebersamaan dalam memecahkan permasalahan daerah, meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat di daerah, meningkatkan akselerasi ilmu dan teknologi, serta pemberdayaan sumberdaya dan potensi daerah dalam berbagai bidang.Sedangkan ruang lingkup kesepakatan bersama ini meliputi bidang-bidang antara lain, pemerintahan, pertanian, ekonomi, sosial budaya dan kemasyarakatan, hukum, lingkungan hidup, pendidikan dan pelatihan, pemagangan dosen dan mahasiswa, serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.Kerja sama tersebut disambut antusias oleh Rektor UM, Prof.Dr. Suparno. Dengan tegas dia katakan siap membantu meningkatkan pembangunan serta kualitas guru di Kabupaten Malang. "Kita kerjasama tidak hanya membangun profesional guru saja, tapi tidak menutup kemungkinan kita kerjasama di bidang-bidang lain," jelas Suparno.Usai menandatandatangi MoU antara Bupati Malang dengan Rektor UNM, Dalam sambutannya di hadapan ribuan guru tersebut, Bung Rendra mengatakan bahwa tujuan kerja sama ini dilaksanakan agar, pembangunan di bidang pendidikan tidak hanya profesional di bidang pendidikan saja,”Tapi bagaimana peran guru terhadap pembangunan-pembangunan lainnya yang ada di Kab. Malang”, menurutnya.Bung Rendra menambahkan bahwa, kerja sama tersebut meliputi pembinaan terhadap para guru, mulai cara mendidik, pembuatan karya ilmiah, hingga penyusunan program guru. "Kami percaya UM bisa mewujudkan itu. Karena itu kami menjalin kerja sama ini," tambahnya.Pemerintah berharap tenaga pendidik kita harus profesional, mempunyai karakter dan karekteristik sehingga output atau outcomenya bisa dirasakan oleh masyarakat.“Biasanya para guru itu ketika dilingkungan warganya ditempatkan menjadi tokoh, sebagai tempat bertanya, dan sebagai tempat untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di tengah-tengah masyarakat.” Harap Bung Rendra.(mudi / zis)