Dalam perjalananku tanpa arah,aku
berhenti pada sebuah sekolah .Tak kuasa tahan decak kekaguman yang terlontar
dari mulutku.Gedung sekolah di depanku demikian megah dengan tatanan taman yang
sangat asrih aku jadi teringat sekolahu dulu, hanya sebuah bangunan tua yang
dindingnya sudah telihat batu batanya .Tanpa taman , kecuali hanya sebatang
pohon ketepeng yang ketika jam istirahat yang diperebutkan kerindangannya.Aku
baru sadar kalau sekarang bukan sekian puluh tahun yang lalu aku juga sadar
kalau sekarang mentri pendidikannya entah siapa ? yang aku ingat , setiap
pergantian Mentri pendidikan selalu disertai bergantinya peraturan.Dunia
pendidikan seperti kelinci percobaan ,kata orang yang punya kapasitas untuk
mengkritik .Yatanya, pendidikan sekaran sudah sangat maju disbanding jamanku
sekolahku dulu .Banyak istila- istilah baru dalam dunia pendidikan yang aku
tidak tau ,karena aku ini orang bodoh yang hanya bisa mingira ngira.Ketika
sebuah Mobil mewah memasuki pelataran sekolah ,aku juga mengira-ngira .Tentu
yang turun dari mobil mewa itu bapak kepalah sekolah.Tebaku dalam hati.Teryata
tebakan orang bodoh seperti aku ini jarang keliru.Terbukti dari satpan sekolah
yang memberi Hormat dengan hikmad ketika laki laki itu melangka pongah memasuki
gedung sekolah lagi lagi aku berdecak mengungkap rasa kekaguman.Gedung mega dan
mobil Mewah ,wihh! Pasti biayanya mahal sekali untuk bisa sekolah di sini .Aku
lalu membaca tulisan yang terbuat dari lempengan logam SMK .Lagi lagi berdecak kagum ketika ke esukan
harinya kembali berdiri di depan gerbang sekolah SMK. Sebuah mobil mewah bukan
yang kemarin memasuki pelataran sekolah.Tapi pemiliknya tetap sama ,ya itu
bapak kepala sekolah>Kata satpan yang lancing memberikan keterangan,mobil
bapak kepalah sekolah ada tiga atau empat.dengan harga ratusan juta.Wih si
Satpan terlihat bangga ketika meyebutkan kekayaan tuannya.Sementara pikiran
bodohku lantas mingira ngira berapa
gaji kepalah sekolah ?.Dalam perjalanan melanjutkan pengembaraan, rasa rindu
tiba-tiba memucah kepada orang-orang yang dulu demikian yang dekat menjadi
tauladanku,yaitu guru-guruku.Dimanakah mereka sekarang ? Mukin di surga sana
karena mereka orang baik.Dulu tidak ada mobil mewah di pelataran sekolahku.Yang
berderet di parkiran hanya sepeda tua.Yang sala satunya milik bapak kepala
sekolah.Karena beliau tidak pernah menikmati bancakan uang gedung di setiap
tahun ajaran baru.Beliau tidak cukup ahli memanipulasi dana BOS beliau kurang
pintar me mark pengajuan anggaran pendidikan.Dan beliau tidak pernah meminta
kuitangsi kosong dalam pembelian barang untuk sekolah entah beliau orang yang
bodoh atau manusia lugu dan jujur ?Sebagai orang menjadi muridnya aku sangat
bangga pada kebodohan yang mereka wariskan membuat aku menjalani hidup ini tampa beban tidak ngoyo dan tidak
berkubang di cara cara kotor sayup sayup terdengar suara lagu yang judulnya
sangat aku hapal yaitu Guru Umar Bakri…(sebuah catatan Redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar