Malang Media Rakyat
Malang raya teryata bukan saja kota bunga,tapi juga
kota koperasi.Setidanya demikian anggapan sebagaian orang.Dan anggapan tersebut
bukan tanpa alasan, di Kota malang ada 691 Koperasi yang terdaftar,Sedangkan di
Kabupaten malang jumlah koperasinya 1037,Kemudian di Kota Batu ada 160
Koperasi. Jika ditotal semalang raya jumlahnya 1888 Koperasi.Dengan banyaknya
jumlah koperasi,seharusnya Malang raya merasa bangga mendapat predikat baru
sebagai kota koperasi.Masyarakat Indonesia memang di anjurkan untuk berkoperasi
dalam upaya meningkatkan kesejahtraan hidupnya.Tapi Bapak Moh Hatta ,sebagai
bapak koperasi ,pasti akan menangis kalau melihat koperasi yang ada
sekarang.Dari sekian banyak koperasi yang ada di Malang raya hanya sebagian
saja yang benar – benar menjalankan azas berkoperasi .Selebihnya Rentenir yang
berkedok koperasi.Koperasi yang menjalankan praktek renternir ini benar-benar
memiki peluang untuk membunuh masyarakat. Masyarakat kecil tidak menyadari
kalau iming – iming kemudahan ,hanya dengan menyerahkan foto copy KTP langsung
mendapat pinjaman,adalah sebuah jeratan yang
setiap saat bisa membunuh.Rata- rata masyarakat yang terlanjur
meminjam,susah untuk bisa melepaskan.Biasanya sebelum pimjaman habis sudah
dikucuri dengan pinjaman baru lagi.Demikian terus menerus sampai pedagang kecil
yang umumnya sebagai peminjam ,tidak meyadari kalau keuntungan daganganya
setiap hari habis sedot oleh koperasi rentenir pinjaman yang dikucurkan oleh
koperasi rentenir umumnya tidak besar , hanya ratusan ribu saja.Tapi ketikan
pinjaman dikucurkan kepada peminjam , yang mereka sebut nasabah , bukan anggota
sudah dipotong dengan macam – macam .Kalau pinjam 100 ribu misalnya , yang
diterima hanya sekitar 70 ribu saja.Lalu peminjam harus mengangsur per hari
sebesar Rp 7600 sebanyak 20 kali atau 20 hari.Maka total pengembalian pinjaman
sebesar anggap saja 70 ribu dalam kurun waktu kurang satu bulan jumlanya
menjadi 152 .000 Ribu artinya sama dengan bunga pinjaman dua puluh hari adalah
seratus sekian persen .Gilaaa !.Koperasi seperti ini bisa di sebut, Mbahnya
Rentenir Mereka mestinya sadar kalau
yang mereka lakukan sama sekali tidak menyentu aspek kepentingan usaha kecil
dalam kebutuhan modal.Sungguh tidak rasional kalau uang yang kemarin siang
pinjamkan ,besok siangnya sudah diminta lagi dengan bunga yang demikian besar
.Mana mungkin ada pedagang yang bisa meraih untung di atas seratus persen agar
bisa menutup bunga koperasi ?… (azis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar