Malang Media Rakyat
Keinginan Rumah
Potong Hewan (RPH) Kota Malang untuk bisa melakukan swasembada sapi nampaknya
akan semakin sulit menjadi kenyataan jelang Idhul Adha. Pasalnya mendekati hari
raya Idhul Adha yang akan dattang Oktober nanti para pedagang sapi lebih banyak
yang menahan sapi yang dimiliki untuk tidak dijual.Keuntungan berlipat ganda
jika menahan sapi agar tidak dijual terlebih dahulu, nampaknya membuat RPH Kota
Malang kesulitan untuk bisa mendapatkan sapi dari Malang sendiri. Dengan
kenyataan ini untuk memenuhi kebutuhan daging sapi yang bagus di masyarakat
tidak ada pilihan lain selain harus bergerilya ke berbagai daerah agar bisa
memenuhi permintaan pasar.Direktur RPH Kota Malang Joko Sudadi mengungkapkan
saat ini memang mengalami kesulitan untuk bisa melakukan swasembada daging
sapi. Sebab sapi makin jarang, menjelang Idhul Adha para peternak sapi lebih
memilih menahan sapinya tidak dijual pasalnya berharap menjual sapinya sat Idhul
Adha dengan harga yang mahal."Saat ini harga sapi per Kg hidup Rp 29.000
padahal harga jual daging dari RPH Rp 66.000/Kg, ini jelas tidak
menguntungkan," jelas Joko, Sabtu (8/9).Dengan nilai jual Rp 66.000/Kg
idealnya harga sapi adalah Rp 27.000/ Kg sehingga bisa sama-sama untung.
Dilemanya kalau harga jual daging dari RPH dinaikan lebih dari RP 66.000 jelas
sulit terjual sebab daya beli masyakat akan sulit menjangkau.Dengan kenyataan
ini Joko berharap ada kebijakan yang tepat dari RPH Propinsi Jatim sehingga
tekad swasembada daging sapi bisa menjadi kenyataan. Sebab seiring perkembangan
waktu kebutuhan dan tuntutan pasokan daging sapi berkualitas dari masyarakat
jelas akan terus meningkat.Dalam sehari saat ini Joko menyebutkan RPH Kota
Malang menyembelih sapi sebanyak 60-70 ekor. Dengan stok sapi yang terbatas,
sapi sebanyak itu baru bisa untuk memenuhi kebutuhan di Kota Malang saja belum
sampai ke luar daerah.Selain masalah sapinya terbatas, Joko menyebutkan Kota
Malang belum menjual sapi keluar daerah sebab sarana penunjangnya belum ada.
Dianatara sarana itu adalah alat pendingin daging yang masih belum ada, padahal
untuk mengirim daging keluar daerah alat itu harus ada. (azis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar