Laman

Senin, 20 Mei 2013

Bupati Membuka Olahraga Tradisional


Malang Media Rakyat
 Sebagai upaya melestarikan budaya olahraga tradisional Pemerintah Kabupaten Malang menyelenggarakan kegiatan lomba / invitasi olahraga tradisional madep manteb dalam rangka memperingati hari Kebangkitan Nasional 2013 yang dilaksanakan di lapangan luar stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kamis kemarin (16/05). Kegiatan tersebut di buka langsung oleh Bupati Malang H. Rendra Kresna.Ir.Helijanti Koentari Ketua panitia yang juga Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Malang ini menjelaskan dalam laporannya bahwa, kegiatan ini mempunyai tiga tujuan, yang pertama adalah memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Yang kedua adalah mempopulerkan kembali olahraga tradisional dan mewujudkan Mensana In Copore Sano ( di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat ). Kemudian yang ketiga adalah terwujudnya olahraga yang produktif dan berdaya saing sesuai dengan visi misi Madep Manteb. Adapun para peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah karyawan / karyawati di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang dan mempertandingkan 12 jenis lomba atau permainan tersebut adalah: 1. Jenthik (Pathil lele), 2. Bangalan (Gangsingan), 3. Sprente, 4.Gepok Bantal, 5. Layang-layang, 6. Gopak Sodor, 7. Bola Bekel, 8. Englek, 9. Bek Tor, 10. Yoyo, 11. Dakon, 12. Egrang.Dalam sambutan Bupati Malang mengatakan bahwa, tidak sedikit olahraga yang kita lakukan di Indonesia tak terkecuali di Kabupaten Malang, kesenian kebudayaan yang berasal dari luar kita tiru tetapi potensi yang kita miliki di tinggalkan.“Jangan kemudian kita lupa dengan kebudayaan yang kita miliki, kemudian di tinggalkan bahkan ada yang sekaligus merasa kalau melakukan kegiatan-kegiatan tradisional dianggapnya kita orang kuno, yang di luar negeri diposisikan lebih tinggi dari pada apa yang kita miliki, hal itu tidak menjadi semagat kebangkitan bagi kita,” ungkap Bupati. Bupati berharap khususnya kepada para Guru, Kepala SKPD dan siapapun untuk mengembangan olahraga tradisional ini. “Bahwa apa yang kita miliki semua harus kita bangun, kita cintai dan akan terus kita tumbuh kembangkan olehraga nasional kesenian tradisional dan kebudayaan lokal, dengan demikian kita merasa bangga mejadi anak bangsa Indonesia,” harapnya. (ziz/hmz) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar