Membekali para siswa baru agar semakin memiliki
karakter yang bagus SMA N 1 Kota Batu tidak mau setengah-setengah.
Anak-anak siswa baru digembleng dengan menjalani Masa Orientasi Studi (MOS)
menjalani pendidikan karakter
Pendidikan Kota Batu, . Dra
Suprantiyo M.M Kepala Sekolah SMA N 1 Kota Batu mengungkapkan ada sebanyak
Siswa anak yang seharusnya menjalani pendidikan . Namun dari sekian banyak
siswa semua mengikuti MOS .''Untuk yang izin selain membawa surat dokter
orangtuanya juga sudah pro aktif memberi tahu sekolah. Karena itu kami sudah
mengizinkan," , sprantiyo menyebutkan dengan diberikannya pendidikan
karakter ini diharapkan disiplin anak anak semakin tinggi, jujur, tanggung jawab,
peduli lingkungan dan makin cinta tanah air dan bangsa. Pendidikan karakter
juga dimaksudkan agar anak anak memiliki mental pantang menyerah.pangilan akrap
Pak Pran menyebutkan pendidikan karakter dilangsukan. Seusai dididik , anak
anak SMA N 1 Batu akan menjalani
kegiatan selanjutnya di sekolah
"Di sekolah anak anak juga akan kami beri materi pendidikan anti
korupsi. Harapannya sejak dini anak didik sudah mengenalinya dan saat mereka
dewasa nanti bisa menghindari tindakan tindakan korupsi," ujar Pran. anak
anak akan menyalurkan bakat dan minatnya dalam acara inagurasi. Sehingga bakat
bakat anak didik bisa diwadahi agar segala potensi yang dimiliki bisa
berkembang .dengan jelas.Terwujudnya
Sekolah Bertaraf Internasional dengan Sumber Daya Manusia
yang Mampu
Menghadapi Tantangan Jaman Berdasarkan
Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Dilandasi Semangat Nasionalisme serta Berbudaya Lingkungan.Indikator Visi 1. Mengembangkan SKL yang telah ada dan
mengadopsi SKL dari Cambridge.2. Mengembangkan kurikulum bertaraf
internasional, khusus untuk mata pelajaran MIPA, IPS dan Bahasa.3.
Mengembangkan Proses Belajar Mengajar yang kreatif, inovatif dengan multi media
dan multi metode.4. Meningkatkan kompetensi dan kemampuan berbahasa Inggris
bagi Tenaga Pendidik dan Kependidikan.5. Melengkapi fasilitas pendidikan yang
berorientasi pada standar internasional.6. Mengembangkan manajemen sekolah
secara professional dan mengarah pada manajemen berstandar internasional.7.
Mampu menggali dana untuk pembiayaan SBI dengan melibatkan komite sekolah,
Bappeko, DPRD Tk I dan II, Dinas Pendidikan Kota dan Provinsi, Direktorat
Pembinaan SMA serta pihak lain yang relevan.8. Mengembangkan sistem penilaian
yang disesuaikan dengan tuntutan kurikulum internasional. B. MISI1. Menumbuhkan
penghayatan dan penerapan ajaran Agama dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.2. Melaksanakan pembelajaran yang efektif, efisien, dan
menyenangkan dengan memanfaatkan multy recources yang berbasis IT.3. Mendorong
membantu siswa mengenal dan mengembangkan potensi diri, dengan semangat
keunggulan lokal dan global.4. Menumbuhkan budaya berani bertanggungjawab,
demokratis, mandiri serta cinta tanah air.5. Menumbuhkan kepedulian terhadap
potensi dan konservasi serta pengembangan lingkungan hidup.6. Mengembangkan
keterampilan berkomunikasi, baik dalam bidang akademis maupun nonakademis
dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.7. Menumbuhkan kebiasaan
membaca, menulis dan menghasilkan karya.8. Menerapkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran dan pengelolaan sekolah.9.
Menyediakan sarana prasarana yang berstandar internasional.10. Melaksanakan
manajemen partisipatif secara professional dan menuju kepada manajemen mutu
yang telah distandarkan dengan ISO 9001:2000 dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan lembaga terkait…(zis/par/sam)
Laman
Minggu, 29 Juli 2012
KOPERASI- KOPERASI PEMBUNUH SE MALANG RAYA
Malang Media Rakyat
Malang raya teryata bukan saja kota bunga,tapi juga
kota koperasi.Setidanya demikian anggapan sebagaian orang.Dan anggapan tersebut
bukan tanpa alasan, di Kota malang ada 691 Koperasi yang terdaftar,Sedangkan di
Kabupaten malang jumlah koperasinya 1037,Kemudian di Kota Batu ada 160
Koperasi. Jika ditotal semalang raya jumlahnya 1888 Koperasi.Dengan banyaknya
jumlah koperasi,seharusnya Malang raya merasa bangga mendapat predikat baru
sebagai kota koperasi.Masyarakat Indonesia memang di anjurkan untuk berkoperasi
dalam upaya meningkatkan kesejahtraan hidupnya.Tapi Bapak Moh Hatta ,sebagai
bapak koperasi ,pasti akan menangis kalau melihat koperasi yang ada
sekarang.Dari sekian banyak koperasi yang ada di Malang raya hanya sebagian
saja yang benar – benar menjalankan azas berkoperasi .Selebihnya Rentenir yang
berkedok koperasi.Koperasi yang menjalankan praktek renternir ini benar-benar
memiki peluang untuk membunuh masyarakat. Masyarakat kecil tidak menyadari
kalau iming – iming kemudahan ,hanya dengan menyerahkan foto copy KTP langsung
mendapat pinjaman,adalah sebuah jeratan yang
setiap saat bisa membunuh.Rata- rata masyarakat yang terlanjur
meminjam,susah untuk bisa melepaskan.Biasanya sebelum pimjaman habis sudah
dikucuri dengan pinjaman baru lagi.Demikian terus menerus sampai pedagang kecil
yang umumnya sebagai peminjam ,tidak meyadari kalau keuntungan daganganya
setiap hari habis sedot oleh koperasi rentenir pinjaman yang dikucurkan oleh
koperasi rentenir umumnya tidak besar , hanya ratusan ribu saja.Tapi ketikan
pinjaman dikucurkan kepada peminjam , yang mereka sebut nasabah , bukan anggota
sudah dipotong dengan macam – macam .Kalau pinjam 100 ribu misalnya , yang
diterima hanya sekitar 70 ribu saja.Lalu peminjam harus mengangsur per hari
sebesar Rp 7600 sebanyak 20 kali atau 20 hari.Maka total pengembalian pinjaman
sebesar anggap saja 70 ribu dalam kurun waktu kurang satu bulan jumlanya
menjadi 152 .000 Ribu artinya sama dengan bunga pinjaman dua puluh hari adalah
seratus sekian persen .Gilaaa !.Koperasi seperti ini bisa di sebut, Mbahnya
Rentenir Mereka mestinya sadar kalau
yang mereka lakukan sama sekali tidak menyentu aspek kepentingan usaha kecil
dalam kebutuhan modal.Sungguh tidak rasional kalau uang yang kemarin siang
pinjamkan ,besok siangnya sudah diminta lagi dengan bunga yang demikian besar
.Mana mungkin ada pedagang yang bisa meraih untung di atas seratus persen agar
bisa menutup bunga koperasi ?… (azis)
Minggu, 22 Juli 2012
SMP NEGERI 1 KEPANJEN SEKOLAH SSN MENUJU KBM BERBASIS IT & KELAS UNGGULAN
Malang Media Rakyat
Dengan ketekuan kreativitas tak henti – hentinnya dan
inovasi yang teruas dinamis serta pihak,eksistensi pun mulai menampakan hasil.Tidak kuran puluan prestasi
di hasilkan siswa SMP 1 Kepanjen Kabupaten Malang ini.Secara sebagai komitmen
awal keseluruan program tersebut diwujukan untuk mewujukan sekolah lingkungan
yang bersih,sehat dan lingkungan yang nyaman dengan menyentuh seluruh sudut
tersebut maka tidak hanya prestasi
akademik saja yang akan tercapai namun juga karekter dan kepribadian pun
bisa semakin di perhitungkan .sementara program program sekolah berbasis IT & kelas unnggulan kita kembangkan
dengan teknologi yang sebah canggi sebab anak-anak bangsa jiwa penerus
Indonesia.Dan program program yang di beri saran oleh dinas Pendidikan kita
tingkatkan dalam memajukan sekolah ini.Hdakeli Arif S.Pd . MPd. Kepala sekolah
SMP Negeri 1 Kepanjen menjelaskan setelah mencapaian
tersebut para siswa masih harus berjuang keras lagi sebab Tahun ini akan di
adakan kegiatan lebih keras lagi untuk memajukan Sekolah SMP negeri 1 kepanjen
Kabupaten Malang .Menurut Masyarakat peduli Pendidikan Sekolah SMP Negeri 1 Kepanjen ini sangat maju dan perlenkapannya
sangat moderen serba elektronik dan orang tua siswa sangat mempercayakan
sekolah di SMP N 1 Kepanjen.Waktu penerimaan siswa aja banyak berbondonng
bondong orang tua mendaftakan putra – putrinya di SMP N 1 Kepanjen kemajuan
luar biasa ..paparnya. (zis/wan
Rabu, 18 Juli 2012
Kadindik Kota Malang Himbau Pungutan Uang SBPP Segera Dikembalikan Ke Wali Murid
Terkait pungutan uang Sumbangan Biaya
Pengembangan Pendidikan (SBPP) yang dilakukan oleh Kepala SDN Bunulrejo 2 kota
Malang, Sigit Priyono beberapa waktu lalu sebesar Rp 2.150.000 kepada tiap
siswa sebanyak 100 siswa yang mendaftar di sekolah tersebut, maka Kepala Dinas
Pendidikan kota Malang, Sri Wahyuningtyas mengintruksikan agar dikembalikan
kepada para wali murid.Hal itulah yang disampaikan oleh Kepala Bidang
Pendidikan Dasar (Dikdas), Dinas Pendidikan kota Malang, S. Atika W kepada awak
media saat ditemui diruang kerjanya, Kamis lalu, saat menirukan ucapan yang
disampaikan Kepala Dinas Pendidikan. "Itu yang disampaikan bu Yuyun
(sapaan akrabnya) yang saya tahu. Tindakan Kepala Sekolah itu memang salah dan
sudah diakuinya serta dia sudah minta maaf saat menemui bu Yuyun tiga hari yang
lalu," ujarnya.Sebagaimana diketahui, bahwa SDN Bunulrejo 2 itu menerima
siswa baru tahun ini sebanyak 100 siswa, sehingga total uang SBPP sebesar Rp.
215.000.000. Dan Sidik sempat menyatakan jika itu sesuai dengan rencana kerja
sekolah serta sudah berdasarkan persetujuan dari para wali murid, karena
sekolah tersebut saat ini juga sedang menambah satu ruang kelas. Selain itu, dari
uang itu juga akan digunakan sebagai penambah fasilitas sekolah seperti kamera
CCTV, LCD dan lain-lain.Lebih lanjut, Atika mengatakan jika Kepala Dinas
Pendidikan agar uang itu secepatnya dikembalikan dan jika sudah diharapkan
segera menemui bu Yuyun. "Bu Yuyun menyampaikan jika tidak ada alasan
apapun untuk tidak mengembalikan uang itu, meskipun pak Sidik sudah meminta
maaf kepadanya," sambungnya.Saat ditanya apakah nantinya Sidik akan
mendapat sangsi keras dari kepala dinas pendidikan, Atika mengaku masih belum
tahu secara pasti. "Hal itu kewenangan dari Yuyun, apakah akan diberi
sangsi atau tidak. Kalaupun nantinya diberi sangsi, kami juga tidak tahu sangsi
tersebut nantinya seperti apa. Sepenuhnya merupakan kewenangan Kepala
Dinas," imbuhnya.Sementara itu, Sidik Priyono saat dihubungi via ponselnya
mengaku jika besok akan mengumpulkan para wali murid dan mengembalikan uang
tersebut. Sidik juga mengaku jika sebagian wali murid sudah menerima
pengembalian uang itu. Sedangkan terkait kelas yang masih dalam tahap
pembangunan, karena sudah menerima 100 siswa, sedangkan kuota untuk 2 kelas
seharusnya 70 anak, maka Sidik berencana akan menggunakan musola sebagai ruang
kelas untuk sementara waktu sambil menunggu selesainya pembangunan kelas
tersebut.Sedangkan alasan kuat sekolah tersebut menerima 100 siswa baru tahun
ini, menurut Atika, dikarenakan untuk menampung siswa yang ada disekitar
sekolah tersebut. "Banyak warga yang ingin menyekolahkan putra-putrinya di
sekolah tersebut, dan pihak sekolah tidak bisa melarangnya. Akhirnya jumlah
yang diterima melebihi kuota," tukasnya. (zis)
Langganan:
Postingan (Atom)