MALANG – Media Rakyat
Wakil Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, MM
membuka kegiatan sosialisasi dan pelatihan Desa Online di Hotel Savana Kota
Malang, Kamis siang. Kegiatan ini
digelar Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi untuk mendukung percepatan
pembangunan desa sesuai visi misi dalam Nawacita Presiden Joko Widodo.
Sekaligus, mewujudkan dari online menuju desa mendunia.Sebanyak 41 aparat desa
mewakili masing-masing desanya dari 20 kecamatan terpilih di Kabupaten Malang
ikut sosialisasi selama dua hari. Kemendes PDT dan Tran melalui Badan
Pengembangan, Penelitian, Pendidikan dan Informasi mengajak desa untuk mampu
memanfaatkan portal Desa Online sebagai ajang menjual potensi dan menginformasi
pembangunan desanya.''Selamat mengikuti kegiatan ini, saya berpesan manfaatkan
semaksimal mungkin dalam memperkenalkan potensi desa. Hal ini bagian dari
program Presiden Jokowi yang membangun bangsa ini dengan dimulai dari pedesaan
dan daerah terluar, sesuai Nawacita Presiden. Jangan jika sudah mahir dan
pandai mengoperasikan IT portal Desa Online ini, lantas kemudan tidak dipakai
secara berkelanjutan," ucap Abah Sanusi, sapaan akrab Wabup
Malang.Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Badan Pengembangan, Penelitian,
Pendidikan dan Informasi (Balilatfo), Dr. Ir. H.M Nurdin, MPA dan Kepala Pusat
Data dan Informasi (Kapusdatin) Kemendes PDT dan Tran, Helmiati, SH, MSi.
Pemerintah Pusat memberikan pengetahuan kepada aparat desa yang ditunjuk
sebagai operator dalam tugas mempromosikan potensi desa. Semisal mulai dari
produk pertanian, keunggulan wisata, pemanfaatan Dana Desa dan ADD baik dalam
pengelolaan bidang wisata dan pembangunan.Dalam pelatihan itu, Sri Mujiani dari
Desa Sumber Agung, Kecamatan Ngantang berkesempatan memaparkan potensi desanya.
Dari tampilan portal website desa online ditampilkan Desa Sumber Agung sebagai
desa penghasil kopi. Sementara belasan desa lainnya juga sudah meng-upload
profil dan potensi desanya.''Masyarakat kami berinisiatif untuk ciptakan produk
kopi bubuk yang diproduksi secara manual oleh ibu-ibu. Hasilnya, kopi murni dan
kopi jahe. Pendapatan produk dari hasilnya jumlahnya lebih tinggi daripada
hanya saat jualan biji kopi mentah," kisahnya sambil menunjukkan foto kopi
olahan dari big screen.Begitu juga, Tri Atmi dari Desa Codo, Kecamatan Wajak
yang mempromosikan industri pembuatan kue kuping gajah. Makanan tradisional ini
dipasarkan dengan harga terjangkau per kg mulai 8 ribu yang diproduksi di Jalan
raya Codo masuk wilayah RW 1. ''Pangsa pasarnya sudah ke luar negeri.
Alhamdulillah pemasaranbya diawali dengan dibantu teman-teman yang bekerja
sebagai TKI," akunya.Terpisah, Kepala Balilatfo, Dr. Ir. H.M Nurdin, MPA
didampingi Kapusdatin, Helmiati, SH, MSi menjadikan Kabupaten Malang sebagai
proyek percontohan. Kementerian Desa, PDT dan Tran berharap portal Desa Online
bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Baik dalam pelaporan penggunaan dana desa
dipakai apa saja, transparansi desa, hingga perihal informasi cepat edar.
Muaranya, desa kelak memiliki kompetensi dan daya saing tinggi.''Tolong
dimanfaatkan semaksimal mungkin dan dikembangkan. Jangan menggunakan website
ini untuk kegiatan yang melanggar aturan sebab ini resmi website negara.
Sewaktu-waktu perkembangan desa di Indonesia akan dipantau Pak Presiden karena
salah satu janji beliau adalah Desa Online, atau desa yang tidak tutup mata
dengan IT," ucapnya. (ran/ardi/hum)