Malang Media Rakyat
Keluarga sangat menentukan masa depan generasi
muda calon penerus bangsa. Karena pendidikan pertama ada pada sebuah keluarga
kecil, dan dalam keluarga pendidikan pertama ada pada seorang ibu. Meski
demikian, figur seorang bapak tidak bisa diabaikan/dilupakan, karena perannya
juga besar bagi anak-anak merekaItulah yang disampaikan oleh ketua TP PKK kota
Malang, Dra Hj Heri Pudji Utami M.AP pada acara dialog yang diadakan oleh
Diskominfo kota Malang yang bertajuk peran keluarga dalam membentuk generasi
muda yang berkarakter bangsa, Kamis (29/11) di aula kantor kelurahan
Pandanwangi kecamatan Blimbing. Pada dialog ini juga dihadiri Kepala Dispora
kota Malang, Hadi Santoso, pemuda pelopor dan warga masyarakat.Menurut istri
Walikota Malang itu, yang terpenting adalah bagaimana dalam keluarga tercipta
suasana yang aman, nyaman, tentram dan ada rasa saling menghormati antar
anggota keluarga. Jangan ada salah satu pihak, baik bapak, ibu maupun anak yang
memaksakan kehendaknya ketika ada suatu permasalahan, tapi hormatilah pendapat
dan cari solusi terbaiknya. "Tidak selalu, orang tua ada posisi benar/
pendapatnya benar," jelas perembuan yang akrab disapa bunda HP
itu.Bunda HP menambahkan, bahwa terjadinya kenalan remaja juga banyak
disebabkan oleh faktor kondisi di keluarga yang tidak kondusif, seperti halnya
ketidakkondusifan dalam keluarga, tidak ada komunikasi yang inten, kurangnya
perhatian orang tua terhadap anak dan lain sebagainya. “Beberapa hal itulah
harus dihindari agar tercipta keluarga yang dapat melahirkan calon generasi
bangsa yang berkualitas,” imbunhnya.Pada acara dialog itu, Bunda HP juga
memperkenalkan buku hasil karyanya yang berjudul 'Langkah Super Menjadi Pelajar
Cerdas'. Bagi warga kota Malang yang menghendaki/memiliki buku tersebut bisa
langsung berhubungan dengannya atau ke rumah dinas walikota Malang yang ada di
jalan Ijen nomor 2 kota Malang. Bunda juga berpesan kepada generasi muda
saat ini agar jangan patah semangat, karena masa depan bangsa di masa mendatang
ada pada pundak pemuda.Dengan prinsip saya belajar dan bekerja tanpa ada
paksaan dari pihak manapun, terang dia, maka semua apa yang menjadi cita-cita
besar para pemuda dan masyarakat pada umumnya, pasti akan tercapai dengan baik.
"Pemuda harus mempunyai pemikiran kedepan yang bermanfaat bagi bangsa,
negara maupun agama. Jika pemuda kita terjerumus pada hal-hal negatif, maka
tunggu saja masa kehancuran negeri ini," ungkapnya.Sementara itu, kepala
Dispora yang juga akrab disapa Soni, menyampaikan bahwa pemuda harus mempunyai
dedikasi tinggi, dan tidak ada budaya atau istilah menganggur bagi generasi
muda ini. "Kami ingin pemuda yang cerdas, terampil, mandiri dan mampu
berwira usaha. Melalui program pemuda pelopor dan pemuda produktif yang ada di
Dispora, kami yakin bisa menciptakan pemuda yang seperti itu," paparnya.
(zis/hms/din)