Laman

Senin, 13 Mei 2013

SMK N 1 Singosari Berkomitment Memajukan Dunia Pendidikan


Malang Media Rakyat
 PT Topindo Atlas Asia, selaku distributor resmi oli TOP 1 di Indonesia terus berkomitment memajukan dunia pendidikan di Tanah Air. Setelah sukses dan mendapat respon yang positif di tahun 2011 yang lalu, dengan program CSR yang sama perusahaan tersebut menyelenggarakan acara bertajuk “TOP 1 SMK Attack & Skill Contest 2012.” Yulfian Sani, selaku Technical Support & Trainer Departement PT Topindo Atlas Asia, mengatakan, bahwa kegiatan ini sudah menjadi agenda tahunan Corporate Social Responsibility (CSR) dari TOP 1, dimana program ini sudah memasuki tahun yang ke-5, dan setiap tahunnya selalu mendapat animo yang amat besar.Kali ini adalah gelaran ke – 7 dari rangkaian acara TOP 1 SMK Attack 2012 dan event yang pertama kalinya TOP 1 bekerjasama dengan SMKN 1 Singosari dengan dukungan dari Rilon Inverter Welding Machine. Acara yang dibuka oleh Kepala Bidang Sekolah Menengah (Sekmen) Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Drs.Pudianto didampingi Waka Ur. Humas Drs Agus Sudarto, Waka Ur. Kurikulum Drs. H. Bambang H, MM, Ketua Penylenggara Drs. Achmad Juliadi, MPd, serta Perwakilan PT Topindo Atlas Asia. Dalam sambutannya Kepala Bidang Sekmen berharap acara ini dapat menjadi jembatan penghubung antara dunia industri dan dunia pendidikanKonsep acara di tahun – tahun sebelumnya hanya sebatas Training dan Skill Contest internal SMK, tahun ini konsep acara dikembangkan menjadi lebih luas dan lebih edukatif. Konten acara yang paling ditunggu adalah skill contest Otomotif se Jawa Timur, yang diikuti oleh perwakilan dari SMK – SMK terbaik. Kegiatan skill contest tersebut rencananya diikuti 15 SMK negeri dan swasta meliputi :
  1. SMK Negeri 1 Blitar
  2. SMK Negeri 1 Kediri
  3. SMK Negeri 1 Kepanjen Kab. Malang
  4. SMK Negeri 1 Madiun
  5. SMK Negeri 1 Singosari Kab. Malang
  6. SMK Negeri 2 Pasuruan
  7. SMK Negeri 2 Probolinggo
  8. SMK Negeri 2 Surabaya
  9. SMK Negeri 2 Turen Kab. Malang
  10. SMK Negeri 6 Malang
  11. SMK Negeri 12 Malang
  12. SMK Negeri Brantas Karangkates Kab Malang
  13. SMK Negeri Muhammadiyah 1 Kepanjen Kab. Malang
  14. SMK Negeri Nasional Malang
  15. SMK Negeri PU Malang
tetapi dalam pelaksanaannya terdapat 2 SMK ysng mengundurkan diri (SMK Negeri 1 Madiun dan SMK PU Malang). “Kriteria SMK untuk mengikuti Skill Contest ini adalah harus memiliki akreditasi “A” dari Kemendiknas, dan sekolah tersebut harus mempunyai Program Keahlian Otomotif. Dimana masing – masing sekolah menyeleksi terlebih dahulu siswa –siswanya untuk mendapatkan satu siswa terbaik sebagai perwakilan sekolahnya.” Jelas Yulfian, Technical Support & Trainer Departement PT. Topindo Atlas Asia.Tim juri untuk skill contest berasal dari dunia industri otomotif, pembimbing dari SMK Peserta dan TOP 1, dengan demikian diharapkan terlaksananya sistem lomba yang fair. Materi pengujian meliputi sistem rem, tune up, pengukuran kelistrikan, dan sistem transmisi. Di hari kedua penyelenggaraan acara, selain skill contest juga diadakan seminar tentang dasar – dasar pelumas dan praktek kewirausahaan yang diikuti para siswa dengan semangat kompetisi yang tinggi.Para pemenang skill contest (Juara I SMK Nasional Malang, Juara II SMK Muhammadiyah 1 Kepanjen, dan Juara III SMK Negeri 1 Singosari) mendapatkan sejumlah hadiah seperti Trophy, Tool Kits, Sertifikat, dan Souvenir. Khusus untuk juara pertama mendapat hadiah tambahan berupa 1 unit Polytron Neo Big Band. Selain menerima hadiah, untuk Juara I pemenang skill contest tersebut berhak mewakili propinsi Jawa Timur untuk Lomba Top 1 SMK Attack Skill Contest tingkat nasional dengan biaya perjalanan dan akomodasi seluruhnya ditanggung oleh PT Topindo Atlas Asia.

SMKN 1 Singosari Mengalakan Apel Pramuka


Malang Media Rakyat
 SMK Negeri 1 Singosari terdapat pemandangan yang tak biasa. Siswa-siswi menggunakan seragam pramuka, berbaris rapi di depan lapangan. Di depan mereka adalah para Pembina yang juga berpakaian pramuka. Dengan lantang para siswa bersama-sama menyanyikan hymne pramuka. Memang pada saat ini, SMK Negeri 1 Singosari sedang menggalakkan gerakan pramuka untuk pembinaan siswa-siswanya. Sesuai dengan konsep sekolah ini yaitu mendidik dan mengantar, pramuka memang sangat sesuai dengan konsep ini. “pramuka sangat baik dan sesuai untuk menerapkan pendidikan karakter pada siswa.” menurut bapak Sali Rochani ,S.Pd.,M.MPd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Singosari. Beliau menambahkan bahwa industri juga membutuhkan para pekerja yang memiliki karakter.Kegiatan pramuka ini memang telah diwajibkan oleh Mendiknas sebagai  sarana pendidikan karakter untuk Kurikulum 2013. Untuk itu SMK Negeri 1 Singosari mewajibkan siswa kelas X yang berjumlah 576 siswa untuk mengikuti ekstrakulikuler pramuka. “nanti untuk kelas XI dan XII silahkan memilih ekstrakulikuler yang diinginkan.” Kata bapak Kepala Sekolah. Kegiatan ini juga wajib diikuti oleh staf sekolah yaitu Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Kompetensi Keahlian, dan para guru yang peduli dengan pramuka.Acara pembinaan pramuka yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 9 Februari 2013 di SMK Negeri 1 Singosari rencananya akan dilaksanakan rutin. “Dilaksanakan setiap hari Sabtu pada minggu terakhir.” tutup bapak Kepala Sekolah.

Teknologi & Pengetahuan Meningkat, Tuntutan Pelayanan Juga Meningkat


Malang Media Rakyat
Seiring kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan terhadap kualitas pelayanan diberbagai bidang juga meningkat, tak terkecuali di bidang kesehatan. Perawat dituntut untuk bisa tampil profesional saat  memberikan pelayanan serta mampu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Ini sejalan dengan tema peringatan yang diangkat dalam peringatan Hari Ulang Tahun Persatuan Perawat Indonesia (PPNI) ke-39 yang digelar PPNI Kabupaten Malang di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Kamis kemarin (2/5) yakni “ Melalui HUT PPNI ke-39 Kita Tingkatkan Profesionalisme Perawat Dalam Menyongsong Program Jaminan Kesehatan Untuk Semua Tahun 2014”.Kegiatan yang digelar selama sehari tersebut berlangsung cukup meriah, yang di hadiri langsung oleh Bupati Malang, H. Rendra Kresna. Dalam sambutannya, Bupati berharap agar perawat semakin profesional baik didalam menjalankan tugas dan fungsinya maupun didalam menjalankan tugas sosialnya di masyarakat.” Memang betul untuk meningkatkan Derajat kesehatan tidak hanya menjadi tugas pemerintah dan menjadi program nasional saja. Akan tetapi ini sudah menjadi program seluruh dunia bahkan kita telah memiliki komitmen dengan negara-negara di dunia bahwa MDGs tahun 2015 setidak-tidaknya capaian-capaian yang telah diprogramkan itu bisa 80 % bahkan 100% kita lakukan di Kabupaten Malang ini.     Alhamdulillah beberapa indikator yang disyaratkan tersebut sudah banyak terpenuhi. Itu semua diperoleh bukan karena program pemerintah, namun itu semua dicapai berkat kerja sama antara pemerintah, unsur swasta tak terkecuali penggiat-penggiat pembangunan kesehatan.” Untuk meningkatkan profesionalisme perawat, PPNI Kabupaten Malang, seperti disampaikan oleh Ketua PPNI Kabupaten Malang, Agus Wahyudoto, SAP sudah menyelenggarakan berbagai kegiatan diataranya: Seminar sehari tentang Penanganan  Kegawatdaruratan Pre Hospital yang dilaksanakan pada tanggal 13 April 2013 lalu. Berdasarkan data terakhir di Kabupaten Malang menurut Agus terdapat hampir dua ribu perawat yang tersebar di seluruh wilayah. “Dari data tersebut 9 % merupakan lulusan SPK, 68 % lulusan D3 Keperawatan, 18 % lulusan S1, 5% lulusan S2. Disamping itu Kabupaten Malang juga telah memiliki hampir 20 perawat ahli, 9 diantaranya berasal dari Dinas Kesehatan, dan sisanya berasal dari Rumah Sakit Kanjuruhan Kepanjen.”Dalam peringatan HUT PPNI ke 39 ini, juga PPNI Kabupaten Malang juga mengelar bakti sosial dan donor darah serta memberikan sejumlah bantuan untuk kaum duafa. (zis/hms)

Rabu, 08 Mei 2013

Bupati Hadiri Selamatan Giling PG Kebonagung


Malang Media Rakyat
 Selamatan Giling yang digelar Pabrik Gula Kebonagung, Sabtu (4/5) dihadiri Bupati Malang, H. Rendra Kresna bersama jajaran Forpimda dan juga perwakilan dari Kabupaten Blitar.  Suasana selamatan giling kali ini memang jauh berbeda dari selamatan giling tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, selamatan kali ini digelar di dalam lokasi pabrik yang disulap menjadi sebuah gedung pertemuan. Disampaikan dalam sambutan pimpinan PG Kebonagung, Didit Taurisianto bahwa Program pemantapan yang telah dilakukan PG Kebonagung telah memasuki tahun kedua pada tahun 2013 ini. Program ini merupakan program pengembangan lanjutan dari program pengembangan sebelumnya yang sudah dimulai tahun 2005. “Sebelum tahun 2005 kapasitas  di PG  hanya 4500 TCD dengan jumlah tebu yang digiling dibawah 8.800 kwintal. Untuk tahun ini jumlah tebu yang direncanakan digiling  sudah jauh melebihi dari kapasitas tersebut, dengan rendemen kurang lebih 8 %. Dengan kapasitas giling 10.000 ton/hari dengan luas area yang di giling kurang lebih 21.000 ha.”Dengan program pengembangan yang dilakukan PG Kebonagung diharapan pada tahun 2013 kapasitas giling bisa meningkat menjadi 15.000 TCD. Dengan jumlah tebu yang digiling mencapai 2.500 ribu ton dari luas area 27.000 ha. “Dan tahun 2015 kita akan meningkatkan mutu gula, hal ini dilakukan sesuai dengan instruksi Menteri pertanian bahwa gula yang dijual harus memenuhi persyaratan pasar nasional Indonesia,” lanjut Didit.Dengan semakin meningkatnya kapasitas produksi PG Kebonagung, menurut Bupati Malang, H. Rendra Kresna, ini bisa menjadi sebuah harapan tersendiri tidak hanya bagi karyawan tapi juga rakyat Indonesia, “Kita tahu kebutuhan gula di Indonesia masih belum terpenuhi semua dari produk dalam negeri, baru 50 % saja yang bisa disediakan dari produk dalam negeri. Oleh karena itu setiap peningkatan produksi dari masing-masing pabrik gula yang ada, baik yang ada di Pulau Jawa maupun yang ada diluar Pulau Jawa tentunya menjadi harapan  kita semua terhadap ketersediaan pangan khususnya ketersediaan gula di tanah air.”Bupati cukup bangga terhadap adanya upaya peningkatan yang sudah dilakukan jajaran direksi pemimpin maupun karyawan dan petani. Terlebih dengan perolehan produksi yang bagus ini, perusahaan tidak lupa akan kewajibannya.” Tadi seperti disampaikan bahwa perolehan produksi yang bagus kembali kepada karyawan baik dalam berbagai bentuk. Ada yang bernama gaji, jasa produksi dll.” “Menjadi kebanggan juga tentunya kalau di PG Kebonagung, seorang karyawan terutama karyawan tetap dalam satu tahunnya mendapat 29 gaji dari 12 bulan yang ada. Disini dapat kita simpulkan kalau karyawan PG Kebonagung sudah  dapat dikategorikan sejahtera bila dibandingkan dengan karyawan perusahaan lain baik sejenis maupun bukan.” Kebijakan seperti ini, lanjut Bupati menjadi sebuah wujud kemitraan yang benar-benar harmonis, “Karena pada dasarnya hubungan perusahaan dengan SPSI bukan hanya mitra dalam dua hal yaitu mitra dalam pekerjaan dan usaha tetapi juga bermitra dalam masalah pembagian keuntungan.” (****/hms)