Laman

Sabtu, 05 Oktober 2013

Usai Senam Bersama, Bupati Serahkan Kendaraan Dinas



Malang –Media Rakyat
 Agenda kegiatan bupati Jum’at pagi  cukup padat. Di Stadion Kanjuruhan, Bung Rendra panggilan akrab bupati melangsungkan senam dan apel bersama SKPD. Usai kegiatan ini, bupati bergeser ke Pendopo Block Office di jl. Panji yang berjarak kurang lebih 500 m dari stadion untuk menyerahkan kendaraan dinas bagi 33 kecamatan serta 2 buah ambulan bagi 2 RSUD yakni RDUD Kanjuruhan Kepanjen dan RSUD Lawang. Acara senam pagi berlangsung meriah, ratusan abdi negara ini dengan kompak mengikuti gerakan para instruktur senam dihalaman Stadion kebanggaan masyarakat Kab. Malang ini. Tak ketinggalan, Bung Rendra juga turut melaksanakan senam ini bersama Sekda Dr. Abdul Malik, SE, M.Si dan seluruh jajaran SKPD serta camat. Para abdi negara ini berasal dari jajaran Sekretariat Daerah (Setda), Dinas, Badan dan Bagian baik yang ada dilingkungan Kota Kepanjen maupun dari luar KeKegiatan senam pagi dimulai tepat pukul 07.00 WIB. Senam ini terbagi dalam dua bagian, pertama senam madep manteb dan kedua dilanjutkan dengan senam aerobik. Sekitar setengah jam melakukan senam, acara dilanjutkan dengan apel bersama. Kali ini, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Drs. Suwandi, MM, yang bertindak sebagai Pembina Apel. Tak biasanya memang pada apel ini, jumlah pegawai juga cukup banyak sehingga memerlukan waktu lumayan lama dalam laporannya. Satu persatu komandan peleton melaporkan jumlah kehadiran, termasuk yang berhalangan karena sakit, ijin maupun cuti dan tugas belajar. Di penghujung laporan, mereka juga mengumpulkan laporan tertulis kepada pembina Kegiatan di Stadion Kanjuruhan dilanjutkan dengan pelaksanaan pertandingan olahraga dalam rangka menyambut Hari Jadi Kabupaten Malang yang ke-1243. Ada tiga cabang olahraga yang dipertandingkan yakni bola basket, tarik tambang dan tenis meja. Untuk bola basket dilaksanakan dihalaman barat, lalu tenis meja dilantai 1 kompleks sekretariat stadion dan terakhir lomba tarik tambang berlangsung dilapangan sepak bola luar (selatan stadion). Bung Rendra juga tampak mencoba pertandingan olahraga ini, seperti tenis meja dan tarik tambang. Pertandingan olahraga ini sendiri akan terus dilakukan dengan berbagai cabang yang mempertandingkan antar SKPD dilingkungan Kab. Malang.Kendaraan Dinas Baru untuk 33 Kecamatan dan 2 RSUD Hari ini diserahkaMulai hari ini, para camat se-Kabupaten Malang resmi menggunakan kendaraan operasional baru dalam kegiatan pelayanan sehari-harinya. Disamping itu, dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yakni RSUD Kanjuruhan Kepanjen serta RSUD Lawang juga menerima ambulan untuk operasional sehari-hari. Prosesi penyerahan kendaraan baru ini diberikan langsung oleh Bupati H. Rendra Kresna kepada 33 camat serta 2 Direktur RSUD di Pendopo Block Office Jl. Panji sesaat usai kegiatan senam dan olahraga di Stadion Kanjuruhan.Penyerahan 33 kendaraan jenis MPV serta 2 ambulance ini diberikan secara simbolis berupa kunci oleh Bung Rendra kepada Camat Karangploso Suroto, SH, MM, serta Direktur RSUD Kanjuruhan dr. Hari Hartanto dan Direktur RSUD Lawang dr. Mahendra Jaya. Sementara, kendaraan dinas dikecamatan yang lama akan dikembalikan lagi kepada pemerintah daerah melalui Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset (DPPKA) selaku pengelola asset daerah. Tampak hadir dalam penyerahan ini Sekda Dr. Abdul Malik SE, M.Si, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Drs. Willem Petrus Salamena, MM serta para Kepala SKPD.Dalam sambutannya, Bung Rendra mengatakan kendaraan ini diharapkan akan bisa memberikan manfaat yang nyata bagi peningkatan pelayanan. “Itu karena kita berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kendaraan operasional ini adalah salah satu bagian sebagai alat untuk menambah tingginya pelayanan pada masyarakat,” kata Bung Rendra panjang lebar. Meski demikian, tambah bupati, nantinya seluruh penerima kendaraan harus bisa merawat kendaraan ini sebaik mungkin karena sumber daya (asset) berupa peralatan di Kab. Malang masih sangat terbatas.Beberapa saat kemudian, usai memberikan arahan dan sambutan, Bung Rendra sempat menginspeksi kendaraan ini satu persatu serta mencoba menyetir langsung salah satu kendaraan dihalaman pendopo dengan didampingi oleh Camat Dampit, Yazid. Di akhir acara, sebanyak 33 kendaraan berupa Suzuki APV Arena tipe GX warna hitam ini langsung dibawa menuju kecamatan masing-masing. Begitupula dengan ambulan dari jenis mini bus diesel merk Isuzu warna silver yang tergolong luas ini juga dibawa pergi menuju RSUD Kanjuruhan Kepanjen dan Lawang. (azis/hms)  

Jumat, 04 Oktober 2013

Bung Rendra Lantik 175 Pejabat Eselon 2,3,4 dan 5



Malang –Media Rakyat
Sebanyak 175 orang pejabat dari eselon 2,3,4 dan 5 mengucapkan sumpah jabatan dihadapan Bung Rendra, sapaan akrab bupati di Pendopo Kab Malang jl. Panji Kepanjen pagi tadi  Dalam sambutannya dihadapan para abdi negara ini, bupati mengharapkan adanya perubahan ke arah yang lebih baik dilingkungan baru nanti. Ekspektasi yang tinggi dari bupati ini tujuannya adalah agar nantinya para pejabat yang baru ini bisa dan mampu memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat. “Jabatan merupakan amanah, tujuannya untuk perubahan yang lebih baik. Maka dari itu, harus ada kerjasama yang solid guna mewujudkan itu (pelayanan yang optimal, red),” ungkap Bung Rendra sembari memberikan ucapan selamat. Bupati juga mendorong seluruh pejabat ini untuk senantiasa memberikan kreasi dan inovasi dilingkungan kerja yang baru disamping tentunya juga harus memiliki loyalitas yang tinggi. “Harus ada loyalitas yang tinggi agar kinerja bisa lebih baik lagi. Saya yakin segala tantangan akan bisa dihadapi,” tambahnya yang juga didampingi Siadi, salah satu anggota DPRD yang hadir.Pejabat yang dilantik pagi tadi rinciannya terdiri dari Eselon II B sebanyak 10 orang, III A 10 orang, III B 31 orang, IV A 90 orang, IV B 28 orang dan V A 6 orang. Mereka mengalami pergeseran baik dilingkungan Sekretariat Daerah maupun Dinas, Badan, Bagian sampai Kecamatan dan lingkungan pendidikan. Pada pelantikan ini, terdapat sejumlah pejabat dan jajaran asisten yang mengalami pergeseran. Seperti Drs. Prihadi Waskito, MM yang sebelumnya menjadi Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan yang digeser menjadi Asisten Kesejahteraan Rakyat. Lalu Ir. Budi Iswoyo, yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), digeser menjadi Kepala Dinas Pendidikan. Sementara, Drs. Edy Mulyono akan berganti memangku jabatan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Kemudian jabatan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan akan dijabat oleh Drs. Eko Suwanto yang sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli. Prosesi pelantikan ini juga dilangsungkan dengan penyematan tanda pangkat kepada 2 orang camat. Salah satunya adalah Abdulrahman yang sebelumnya menjabat sebagai Sekcam Tumpang yang kini akan mengemban tugas sebagai Camat Bululawang.Kemudian ada juga staf yang mengalami promosi jabatan, salah satunya adalah Julianto Staf Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) yang kini akan menjabat Kasubag. Program Satuan Polisi Pamong Praja. Pada kesempatan ini juga dilangsungkan pelantikan ketua dan anggota TP PKK kecamatan dengan disaksikan langsung oleh Ketua TP PKK Kab. Malang Hj. Yayuk Rendra Kresna. Di akhir acara, para pejabat lain yang hadir memberikan ucapan selamat kepada para pejabat ini. Tampak hadir dalam acara pelantikan ini antara lain Sekda, Dr. Abdul Malik SE, M.Si, para staf ahli, asisten, kepala dinas, badan dan bagian serta camat dari 33 kecamatan. (zis)

Lima Caleg Kabupaten Malang Terancam Dicoret



Malang Media Rakyat
Lima calon anggota legislatif di Kabupaten Malang, Jawa Timur, terancam dicoret dari daftar calon tetap. Mereka terancam karena mereka masih tercatat sebagai perangkat desa dan guru yang menerimatunjangan sertifikasi dari anggaran negara.Menurut Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Malang Wahyudi, Sabtu, kelima calon wakil rakyat tersebut direkomendasikan oleh Panwaslu untuk dicoret dari DCT."Sebenarnya masih ada beberapa DCT lainnya, namun saat ini masih dalam proses pemeriksaan. Kami mekomendasikan pencoretan ini ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), karena para caleg ini menerima anggaran dari negara," katanya.Ia mengatakan, sesuai Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang pemilu anggota DPR, DPD dan DPRD, disebutkan caleg yang menerima dana dari pemerintah harus mengundurkan diri.Wahyudi mengakui rekomendasi yang dilayangkan ke KPU Kabupaten Malang itu tidak langsung dilakukan pencoretan. "Kami hanya menyatakan agar KPU melakukan langkah sesuai aturan dengan aturan yang berlaku," tegasnya.Lima dari 571 caleg yang akan memperebutkan 50 kursi DPRD Kabupaten Malang itu direkomendasikan untuk dicoret dari DCT oleh Panwaslu setempat.Kelima caleg tersebut tiga di antaranya dari Partai Golkar, yakni Sugiati dari daerah pemilihan (dapil) 2, Tukimin dari dapil 6 dan Rahayu Lukitaningsih dari dapil 2. Ketiganya adalah guru swasta yang menerima tunjangan sertifikasi dari anggaran pemerintah.Sementara dua caleg yang terancam dicoret lainnya adalah Sutrisno dan Ahmad Junaidi dari PKPI. Keduanya masih tercatat sebagai perangkat desa, maisng-masin di Desa Banjararum, Singosari dan Desa Watu Gede, Singosari.(zis/in)

Warga Krisis Air, Bupati Malang Dituding Hanya Obral Janji



MALANG- Media Rakyat
Setiap musim kemarau tiba maka warga di Dusun Blandit, Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pasti mengalami krisis air bersih. Warga merasa dibohongi oleh Bupati Malang, yang dituding hanya mengobral janji akan membangunkan sumur bor di dusun setempat.
Ratusan warga mengalami krisis air bersih sejak tiga bulan lalu. Krisis air bersih terparah dialami warga yang berada di RW 05, yang terdiri dari RT 11, 12, 13, dan 14. Ratusan warga setiap harinya, harus mengambil air bersih di dusun terdekat yang jaraknya kurang lebih tiga kilometer dari rumah mereka.
"Setiap hari, saya harus berangkat jam 03.00 WIB pagi, menuju sumber tretes untuk antri air. Jam lima pagi, baru bisa pulang ke rumah," kata Sunarni (30), salah satu warga setempat, kepada saat ikut antri air bersih yang didrop mobil tangki air milik PMI Malang, Selasa lalu Sunarni mengaku senang karena PMI Malang mulai melakukan penyaluran air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Rencananya, droping air bersih itu, akan dilakukan dua hari sekali.Namun, Sunarni merasa kecewa karena Bupati Malang, Rendra Kresna, hanya mengobral  janji  akan membangunkan sumur bor di dusunnya. "Hanya obral saja. Sampai sekarang tak dibangun," katanya dengan nada kecewa.Hal yang sama diakui Kepala Desa Wonorejo, Poniman. Setiap tahun di Dusun Blandit Timur itu, memang selalu mengalami krisis air bersih. "Kami sudah mengajukan untuk pembuatan sumur bor ke Pemerintah Kabupaten Malang. Namun hingga kini belum terealisasi," katanya.Pemerintah Kabupaten Malang katanya, berencana membangun sumur bor. "Lima bulan lalu sudah disurvei. Tapi sampai sekarang hanya janji saja," kata Poniman.(azis/in)