Laman

Kamis, 26 Desember 2013

SMKN 1 Singosari Memberikan Penghargaan Pada Guru Favorit Pilian Siswa



Malang Media Rakyat
 Dalam rangka memperingati hari GURU NASIONAL yang jatuh pada tanggal 25 November 2012, SMK Negeri 1 Singosari  ingin memberikan penghargaan pada Bapak/Ibu guru berupa Piagam Penghargaan dari Bpk. Kepala Sekolah : Bpk. Sali Rochani, S.Pd.,M.M.Pd. dan juga bingkisan pada Bpk/Ibu guru terpilih. Pemilihan guru favorit dilakukan dengan cara mengedarkan kuestioner pada siswa-siswi kelas XI & XII. Tiap siswa  memilih 1 (satu) guru Produktif dan 1 (satu) guru Normatif/Adaptif.Hingga di Pagi hari yang cerah, tanggal 03 Desember 2012 diadakan apel yang dikuti oleh seluruh guru dan siswa SMKN 1 Singosari, dimana pada bagian acara itu diumumkan nama-nama guru favorit pilihan peserta didik. Acara penyerahan penghargaan tersebut juga dimeriahkan dengan alunan puisi dan lagu baik dari Bapak Kepala Sekolah maupun siswa . Alunan lagu “ Terimakasih Guru “ dan penyerahan beberapa bunga mawar merah dari siswa – siswi OSIS semakin mengharukan suasana yang berjalan dengan khidmad.Berikut adalah nama Bapak/Ibu Guru favorit pilihan siswa tahun 2012 :  Bpk. Drs. Muh. Choliq ; Ibu Suci Kartini, S. Pd.;  Bpk. Drs. Shodiq ; Ibu Drs. Sepdianto J. . ; Ibu  Sri Mulyani, S. Pd. ; Bpk. M. Shodiq, S. Pd.; Bpk. Drs. Djumari  ; Bpk. Haryono, S. Pd. ; Bpk. H. Hidayat Wibowo ; Bpk. Nur Cahyo Arif Amin, S. Pd. ; Bpk. Wowok Adi Wibowo, S Pd.  ; Bpk. Dedy Kurniawan, S. Pd. ; Bpk. Drs. H.Bambang Hariyanto,MM.Selamat kepada Bapak/Ibu Guru terpilih.  Manajemen Sekolah menyampaikan penghargaan dan rasa terimakasih yang setinggi-tingginya atas dedikasi dan komitmennya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa khususnyabagisiswasiswiSMKN1Singosari.Semoga   ini  dapat  menjadi  pendorong  untuk  berprestasi  lebih  baik  lagi  di masa  yang  akan  datang.

SMKN 1 Singosari Memberikan Penghargaan Pada Pegawai Yang Berprestasi



Malang Media Rakyat
 Masih dalam rangka memperingati hari GURU NASIONAL,  Jika sebelumnya SMKN 1 Singosari memberikan penghargaan pada Bapak/Ibu guru favorit pilihan siswa, kini giliran pegawai yang mendapat perhatian dari manajemen. Pegawai yang mendapatkan penghargaan dipilih oleh manajemen dinilai dari kinerja, tanggungjawab, kesantunannya, loyalitasnya, kehadiran, etos kerja dan lain-lain yang bertujuan membantu kelancaran proses kegiatan di sekolah.Penghargaan Pegawai Berprestasi  ini berupa Piagam Penghargaan dari Bpk. Kepala Sekolah : Bpk. Sali Rochani, S.Pd.,M.M.Pd. dan juga bingkisan untuk  pegawai terpilih. Penghargaan ini diserahkan pada pegawai  pada  saat upacara rutin bulanan  yaitu  tanggal 17 Januari 2013.
Berikut adalah nama pegawai berprestasi tahun 2013 :
Pegawai di bagian TUKANG PARKIR
Pegawai di bagian OUTSOURCING
Pegawai di bagian CARAKA
Pegawai di bagian TOOLMAN
Pegawai di bagian T U PNS
Pegawai di bagian STAF ADMINISTRASI
Pegawai di bagian SEKRETARIS / RECEPTIONIST
Pegawai di bagian SEKRETARIS
:
:
:
:
:
:
:
:
Bpk. ISMADJI
Bpk. WIDI  SUPRIYONO
Bpk. TOSARI
Bpk. MOCHAMAD  EFIANTO
IBU ENI SUTINI, SH
IBU IKA YULISTIA PRIMANDARI
IBU SINTHIA MAHARDIAN
Sdri. MARIA TRI RAHAYU , SE
Semoga dengan diterimanya piagam penghargaan dan bingkisan dari Kepala Sekolah, menjadikan  pegawai agar selalu bersemangat untuk menghasilkan kinerja terbaik dan lebih baik lagi, loyal kepada sekolah, dan menjadi pegawai yang amanah.  Sehingga dapat mengintegrasikan strategi dan visi misi sekolah dalam etos kerja pegawai menjadi wujud yang nyata.(azis)

Jumat, 06 Desember 2013

Dua penghargaan OA lengkapi Kegembiraan HUT Ke-1253 Kabupaten Malang



Surabaya,Media Rakyat
biraan HUT ke-1253 Kabupaten Malang semakin terasa lengkap dengan diboyongnya dua penghargaan dari ajang Otonomi Award  (OA) yang diselenggarakan The Jawa Post Institute Of Pro Otonomi (JPIP) di JX Internasional Surabaya baru-baru ini. Dua penghargaan berupa gold trophy dan silver trophy tersebut, diterima Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Dr. Abdul Malik, Msi yang mewakili Bupati Malang yang berhalangan hadir.Dengan inovasi yang dicetuskan dibidang kesehatan berlabel Survilans Epidemiologi terpadu berbasis masyarakat atau sutra EMAS, Kabupaten Malang berhasil memboyong kemenangan untuk Special Category Region in a Leading  Breaktrough on Health Service atau daerah dengan inovasi terbaik bidang pelayanan kesehatan. Bidang pelayanan publik ini ternyata tak hanya menyabet satu kategori saja, Grand Category Region in a Leading Breaktrough on Publik Service atau daerah dengan inovasi terbaik bidang pelayanan publik juga diraih.Penemuan cepat terhadap kasus penyakit menular, penyakit tidak menular dan faktor resiko tinggi pada ibu dan bayi melalui program sutra EMAS mampu menurunkan jumlah angka kematian. “Dengan sutra EMAS penurunan jumlah kematian sangat bermakna. Penurunannya mencapai 5% hingga 20 %. Dan ini merupakan program satu-satunya di Indonesia,” terang Staf Ahli Bupati Bidang Kesejahteraan Masyarakat, dr. Hadi Puspita usai menghadiri Otonomi Award mendampingi Sekda. Selain dua kategori tersebut, Kabupaten Malang juga masuk nominasi untuk dua kategori yakni Special Category Region in Innovative Breaktrough on Public Accauntability atau daerah dengan inovasi menonjol bidang akuntabilitas publik dan nominasi Otonomi Award untuk Special Category Region in an Innovative Breaktrough on Administration service atau daerah dengan inovasi menonjol bidang pelayanan administrasi (azis/hum)

 

Kelurahan Yang Masih Bernuansa Pedesaan



Malang Media Rakyat
Kelurahan yang satu ini memang masih ingin mempertahankan kekayaan budaya Jawa. Seperti yang dilangsungkan kemarin malam (3/12), kelurahan yang berada disebelah utara pasar Kepanjen ini juga mengadakan bersih desa layaknya sebuah desa-desa lain di Kabupaten Malang. Acara ini berlangsung semalam suntuk yang dihadiri oleh orang nomor satu di Kabupaten Malang, Bupati H. Rendra Kresna. Bung Rendra disambut dengan kalungan bunga oleh masyarakat Ardirejo yang heterogen. Acara ini juga dihadiri oleh muspika Kepanjen, Camat Turen, Lurah Turen, Kepala Desa Tumpukrenteng dan para kepala desa diwilayah kecamatan Kepanjen. Masyarakatpun sangat antusias karena ada gelaran khas bersih desa yakni wayang kulit dengan dalang Kantut Sutanto asal Karangploso.Dalam sambutannya, bupati mengajak seluruh warga untuk selalu bersyukur atas segala rahmat dan karunia dari Allah SWT. “Ini adalah cerminan dari masyarakat yang agamis, yang pandai bersyukur,” ucap bupati. Melalui kegiatan seperti ini, sambung bupati, masyarakat akan bisa guyub rukun. Ia ingin, acara yang digelar setahun sekali ini bisa terus dipertahankan. “Biasanya yang memakai kata bersih desa adalah desa, tapi ini kelurahan. Itu mencerminkan kebersamaan yang guyub, penuh keakraban, kebersamaan dan dengan semangat kegotong royongan,” jelas bupati. Dalam kesempatan ini, Bung Rendra juga sempat memberikan potongan tumpeng kepada sesepuh Kelurahan Ardirejo yakni Bapak Untung. Setelah itu, sebelum dimulainya pagelaran wayang, bupati juga menyerahkan gulungan wayang kepada sang dalang.Dijelaskan salah satu sesepuh desa, Bapak Untung, keberadaan Kelurahan Ardirejo tak lepas dari babat alas dan buah perjuangan Ahmad Siman. “Makamnya sekarang ada di jalan Adiutomo, ditengah sawah,” kata Untung. Ahmad Siman sendiri berasal dari Pacitan. Ia adalah putra dari Mbah Jiman. Zaman dahulu, sekitar tahun 1800-an, ia mulai menetap didaerah ini dan kemudian memiliki 6 orang anak. “Empat anak menetap di Adiutomo, lalu yang  satu di Desa Dilem dan yang satunya lagi pindah ke daerah Gunung Kawi. Nah, yang di Gunung Kawi inilah kemudian dikenal dengan nama Eyang Djoego atau Kyai Zakaria,” ulas Untung. Dari sejarah tersebut, daerah ini juga semakin berkembang semenjak zaman penjajahan Belanda sampai saat ini.Sementara itu, ketua panitia bersih desa, Bambang Hariyanto mengungkapkan acara ini juga sekaligus untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Kabupaten Malang ke-1253. Kelurahan yang memiliki dua wilayah terpisah ini, yakni Krajan dan Bangsri, tergolong sebagai kelurahan yang cukup luas. Kedua wilayah ini dipisahkan areal persawahan yang cukup luas dan perlintasan kereta api. “Dengan wilayah yang luas ini, kami ingin mempersatukan warga. Itu karena seolah-olah jalan alternatif disana cukup sempit. Padahal jalan ini menjadi jalur alternatif jika dipusat kota Kepanjen macet seperti terjadi akhir pekan kemarin,” urai pria yang juga sebagai seorang anggota polisi ini. (azis/hum)