Laman

Kamis, 12 Juli 2018

Hadiri Pagelaran Wayang Kulit di Mapolres


Malang – Media Rakyat
Bupati Malang, Dr.H. Rendra Kresna hadir pada pertunjukkan wayang kulit dalam rangka acara perayaan HUT Bhayangkara ke 72 di Halaman Satya Haprabu Mapolres Malang, Jumat malam. Pertunjukkan digelar Polres Malang dibawah komando Kapolres Malang, AKBP. Yade Setiawan Ujung, SH, SIK, MSi sekaligus sebagai upaya merawat seni budaya dan tradisi Indonesia.Bupati mengapresiasi Polres Malang dan mengucapkan terima kasih lantaran kegiatan pagelaran seni wayang kulit ini termasuk upaya memelihara kelestarian budaya dan tradisi bangsa yang masih eksis sampai saat ini. Pertunjukkan wayang adalah kegemaran masyarakat Malang. Pertunjukkan wayang kulit menghadirkan dalang Ki Anom Suroto dengan lakon Semar Bangun Kayangan yang bermakna membangun negara yang aman, damai, makmur dan sejahtera.''Sinergitas unsur antar pimpinan di Kabupaten Malang sangat terjalin bagus sehingga mampu menciptakan rasa aman dan benar-benar dirasakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Malang," ucapnya dalam sambutan.Pak Rendra, sapaan akrab Bupati juga berterima kasih kepada Polres dibawah kepemimpinan Kapolres Malang sehingga pelaksanaan Pilihan Gubernur Jawa Timur di wilayah Kabupaten Malang dan rekapitulasi perolehan suara dari tingkat TPS dan PPK berjalan aman dan lancar. ''Semoga dalam menghadapi Pileg dan Pilpres 2019 yang akan datang juga berjalan kondusif," harap Bupati.Terpisah, Yade membenarkan tujuan digelarnya pertunjukkan wayang kulit ini untuk merawat budaya dan tradisi khas Indonesia. Selain itu, menjadikannya sebagai hiburan rakyat. Tak ketinggalan juga menghimbau kepada seluruh pihak agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kabupaten Malang.''Mari kita bersama-sama menjaga dan mampu menciptakan Kabupaten Malang yang aman, nyaman dan kondusif. Tentunya hal ini bisa terwujud jika didukung seluruh pihak yang ada," pesan Yade. (ardi/zis/hum)




Selasa, 03 Juli 2018

Buka Diklat Kepemimpinan, Wajibkan ASN Berinovasi


MALANG – Media Rakyat
 Bupati Malang, Dr. H. Rendra Kresna membuka Diklat Kepemimpinan tingkat IV angkatan 196 tahun 2018 tempat di Pendopo Agung Kabupaten Malang di Malang, Senin (2/7) pagi. Pak Rendra, sapaan akrab Bupati meminta 40 peserta yang akan menjalani diklat selama 97 hari untuk menciptakan minimal satu inovasi yang bisa bermanfaat dalam memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat.''Pemkab Malang sebagai sebuah organisasi yang sama dengan organisasi lainnya seperti di bidang pemerintahan, usaha produktif ataupun usaha jasa. Dalam organisasi sangat dipengaruhi atau semua tergantung dalam 5M : yakni Man, Money, Machine, Material dan Metode," pesan Pak Rendra dalam sambutan.Dijelaskan Bupati, terkait faktor M yang pertama maka SDM para PNS/ASN harus bisa handal baik dalam ilmu pengetahuan, keahlian, kepenguasaan-teknologian dan keterampilan. Ia menyebut, kehandalannya tersebut harus terus diperbarui dan dilatih. Bukan lantas, kemudian berhenti meskipun sudah menyandang gelar tinggi sesuai tingkatan pendidikannya.''Man sebagai sosok perencana, pelaksanaan, pengendali dan penanggung-jawab dari empat faktor M lainnya. Sedangkan Machine yang akan disiapkan oleh pemerintah berupa perangkat undang, SOP dan sebagainya. Maka, keseluruhan peserta diklat harus bekerja dan harus melakukan inovasi. Kalau semua peserta ini bisa menciptakan satu inovasi, maka Kabupaten Malang akan memiliki 40 inovasi yang utamanya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," terang Pak Rendra.Bupati mewajibkan para peserta diklat berinovasi dan akan mempengaruhi kelulusan. Jika tidak, disampaikannya akan tidak lulus dan mengulang diklatnya. ''Inovasi yang dimiliki Kabupaten Malang bisa dicontoh dan ditiru serta bermanfaat bagi masyarakat umum di kabupaten kota se Indonesia seperti diantaranya Sutera Emas, Contra War, Jebul Anduk, PTST 3R," harap Bupati.Kegiatan ini juga dihadiri Kepala Badan Diklat Provinsi Jatim yang diwakili Kepala Bidang Diklat Kompetensi Manajerial, Moch Suluh, SH, M.Si, tim Koordinator Widyaswara, Kepala Badan Kepegawaian Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah, SH.M.Hum serta para undangan. Kegiatan ini diapresiasi Badan Diklat Jatim karena memberi kepercayaan untuk menjadi mitra dalam pengembangan kompetensi manajerial para pejabat eselon IV dari daerah Kabupaten Malang. (zis/ardi/hum)






```````````````````````````````````````

Dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-72 Tahun 2018 bertema “Nasionalisme dan Cinta Tanah Air” ini, Bupati Malang


Dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-72 Tahun 2018 bertema “Nasionalisme dan Cinta Tanah Air” ini, Bupati Malang Dr. H. Rendra Kresna hadir pada kegiatan olahraga bersama yang digelar di Lapangan Satya Haprabu Polres Malang dengan didampingi AKBP Yade Setiawan Ujung, SH, SIK, MSi selaku tuan rumah dan Dandim 0818 Malang – Batu.Berbagai rangkaian kegiatan pun telah diselenggarakan Polres Malang mulai dari ziarah ke taman makam pahlawan, lomba da’i cilik, trail adventure, pagelaran wayang kulit, hingga kegiatan pagi ini yakni funbike  dengan jarak tempuh sekitar 5 km yang diikuti seluruh peserta terdiri dari unsur TNI POLRI, sedangkan anggota bhayangkari dan persit mengikuti jalan sehat memperebutkan hadiah utama berupa sepeda motor.Usai mengikuti funbike, seluruh peserta tanpa terkecuali diajak untuk senam Zumba bersama di Halaman Mapolres setempat dan dilanjutkan menikmati hidangan yang sudah disediakan oleh tim penyelenggara. Selain itu, Ibu Ketua Bhayangkari dan Ibu Persit melakukan pemotongan pita sebagai tanda dibukanya Bazar Sembako Murah. Bupati pun berkesempatan menyerahkan hadiah utama secara simbolis kepada pemilik kupon 00070 yakni salah satu anggota Kodim 0818. (zis/ardi/hum)









Bupati dan Wakil Bupati Gresik Semprotkan Air Pada 75 PNS Baru

``````````````````````````
Gresik – Media Rakyat
Pemkab Gresik mengangkat 75 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi Pegawai Negeri Sipil periode 1 Juni 2018.Pengangkatan sebagai PNS tersebut ditandai dengan penyerahan SK PNS secara simbolis dan penyemprotan air dari mobil unit PMK di Halaman Kantor Buparti Gresik Jum’at (29/6/2018).Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto, Wakil Bupati Gresik Dr. Mohammad Qosim dan Sekda Gresik Djoko Sulistio Hadi bergantian memberi aba-aba dalam latihan baris berbaris. Selanjutnya mereka bergantian menyemprotkan air kepada 75 PNS baru.Dari suaranya, PNS baru yang kebanyakan adalah bidan perempuan ini tampak kegirangan disemprot air di suasana hangatnya sinar matahari pagi. Meski basah kuyup, namun mereka tak meminta berhenti bahkan beberapa minta terus terus dan terus. Selanjutnya mereka diminta berbaris kembali.“Selamat bergabung di jajaran Pemerintah Kabupaten Gresik. Setelah menerima SK PNS nanti, kami berharap agar pelayanan anda kepada masyarakat bisa semakin baik” ujar Sambari.Selanjutnya 75 PNS baru tersebut masuk ke Ruang Mandala Bakti Paja untuk menerima SK PNS. SK tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati Gresik Dr. Mohammad Qosim.Dalam pesannya Qosim berpesan agar selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.“Anda sudah lama menjadi bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di desa. Setelah menjadi PNS kami minta anda semakin meningkatkan pelayanan. Kalau pelayanan kepada masyarakat ini baik, maka kesejahteraan masyarakat semakin baik. Sebagai PNS, ada 3 hal yang harus anda laksanakan yaitu memberikan pelayanan, Perlindungan dan memberdayakan masyarakat” tandas Qosim.Sementara Kepala BKD Gresik Nadhif, jumlah PNS yang mendapat SK kali ini sebanyak 75 orang. Terdiri dari 61 orang PNS bidan Desa PTT dan 14 orang lainnya adalah PNS Penyuluh Pertanian.“Mereka telah melakukan test dan penseleksian sejak tahun 2016 dan pemberkasan pada tahun 2017 dan pada tahun tersebut mereka diangkat sebagai CPNS. Sedangkan pengangkatan sebagai PNS sesuai SK yaitu pertanggal 1 Juni 2018” katanya.Terkait pengangkatan Bidan PTT desa sebagai PNS, Kepala Dinas Kesehatan Gresik, Nurul Dholam mengatakan 61 bidan PTT ini adalah mereka yang mengabdi lebih dari 9 tahun sebagai bidan desa. Rata-rata berusia antara 30 sampai 35 tahun.   “Total semua Bidan desa PTT ada 95 orang, namun sayang ada 34 bidan desa PTT yang lain tidak bisa diangkat menjadi PNS mengingat aturan usia pengangkatan PNS maksimal 35 tahun. Padahal pengabdian dan senioritas mereka lebih lama” katanya menyayangkan.Menurut Dholam, mereka yang tidak bisa diangkat sebagai PNS tersebut akan diupayakan untuk bisa masuk pada Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). (sdm/edited by Diskominfo Kab. Gresik...(ardi/zis)