Laman

Selasa, 18 September 2012

Masyarakat Kota Malang Dihimbau Peduli Sungai Brantas


Malang Media Rakyat

Dalam 10 tahun terakhir, kepedulian masyarakat terhadap sungai Brantas cenderung menurun. Hal tersebut akan berakibat pada perubahan iklim di negeri ini, jika kejadian itu dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan berbagai masalah bagi kehidupan manusia, seperti halnya banjir, tanah longsor, wabah penyakit serta yang terparah sampai pemanasan global.Demikian yang disampaikan oleh Wakil Walikota Malang, Drs. Bambang Priyo Utomo, BSc saat membuka lokakarya integrasi aksi adaptasi perubahan iklim dalam pengelolaan sumber daya air sungai Brantas, di Hotel Savana yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI, Jumat (14/9). Menurutnya, saat berbagai bencana itu terjadi, maka akan sangat berakibat dan merugikan masyarakat.Dengan diadakannya lokakarya yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup ini serta dengan menghadirkan berbagai tenaga ahli-ahli tersebut, lanjut Bambang, dapat mengantisipasi dan juga mencegah terjadinya berbagai bencana yang bisa terjadi diatas tadi, lebih-lebih lagi adanya global warming. Dalam kontek ini, pasalnya, pemerintah RI berkomitmen dan termasuk negara terdepan di level Internasional yang menyerukan antisipasi global warming.Sementara itu, Asisten Deputi Adaptasi perubahan iklim, Kementerian Lingkungan Hidup RI, Ir. Emma Rachmawaty, M.Sc mengatakan bahwa Tarakan, Sumatera Selatan dan Malangraya menjadi pilot project program integrasi aksi adaptasi perubahan iklim dalam pengelolaan sumber daya air ini. Untuk Malang raya (kota Malang, kota Batu, kabupaten Malang) kajian difokuskan pada sumber daya air sungai Brantas, karena hulu sungainya ada di kota Batu.Saat dikonfirmasi tentang penurunan kepedulian warga Malangraya terhadap sungai Brantas, ternyata hal tersebut hampir sama dan terjadi di daerah lain. "Itu akan menjadi tantangan bagi kami, terutama bagi tiga pemerintahan yang ada di Malang raya. Kita harus mencari solusi kenapa hal itu bisa terjadi, sehingga nantinya diperoleh jalan keluarnya," jelas perempuan berjilbab itu saat ditemui di sela-sela loka karya. (azis)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar