Laman

Selasa, 18 September 2012

30 Tahun Lagi Kota Malang Berpotensi "Tenggelam"


Malang-Media Rakyat

Dalam 25 tahun terakhir suhu udara mengalami kenaikan hingga 0,69 derajat celcius. Meskipun angka itu masih tergolong kecil, akan mengakibatkan berbagai bencana seperti pada sektor air, sektor kesehatan dan sektor pertanian. Konkritnya, akan terjadi kekeringan, penurunan hasil pertanian serta berbagai wabah penyakit.Itulah yang disampaikan oleh Asisten Deputi Adaptasi Prubahan Iklim dari Kementerian Lingkungan Hidup RI, Ir, Emma Rachmawaty, M.Sc dalam acara lokakarya integrasi aksi adaptasi perubahan iklim dalam pengelolaan sumber daya air sungai Brantas. Gelaran tersebut dihelat pada hari ini, Jum'at di ruang cendana, Hotel Savana, jalan Jaksa Agung Suprapto kota Malang.Dampak lain yang sangat menkhawatirkan, khususnya bagi Malangraya (kota Malang, kota Batu, kabupaten Malang) jika perubahan iklim tersebut tidak diantisipasi dengan baik, ujar perempuan berjilbab itu, pada 30 tahun mendatang Malang akan tenggelam. Hal itu bisa terjadi jika air laut mengalami kenaikan yang tinggi serta dikarenakan hulu sungai Berantas ada di kota Batu.Oleh sebab itulah, lanjut Emma, Pemerintah pusat dan daerah harus bisa bersinergi untuk mengantisipasi atau mencegah terjadinya berbagai musibah yang dimungkinkan bisa terjadi tersebut. "Dalam kontek ini, untuk mengatasinya, akan ada alokasi anggaran dari APBD, APBN dan bantuan/kerjasama dengan Australia serta Jerman," sambungnya.Langkah konkrit yang harus dilakukan pemerintah dan pihak terkait lainnya, terang dia, yaitu dengan mengatur sistem irigasi, pengelolaan sampah dengan baik dan benar, membuat sumur-sumur resapan di beberapa tempat yang diperlukan, menambah ruang terbuka hijau dan sebagainya. "Beberpa langkah tersebut harus masuk dalam rencana kerja pemerintah daerah dan harus terlaksana dengan menggunakan skala prioritas," himbaunya.Lokakarya ini diikuti oleh para pejabat perwakilan dari tiga pemerintahan yang ad di Malangraya. Dan untuk membahas atau berdiskusi berbagai permasalahan seputar lingkungan hidup ini, pihak kementerian mengajak beberapa tenaga ahli yang meliputi tenaga ahli dibidang pertanian, kesehatan, sumberdaya air, pesisir dan kelautan, proeksi muka air laut, proyeksi iklim dan temperatur serta ahli kebijakan.Dengan adanya tenaga beberapa tenaga ahli tersebut, lanjut Emma, tiap daerah di Malangraya akan ditemukan atau dipetakan wilayah mana saja yang rawan terjadi berbagai bencana. "Dari data dan analisis inilah nantinya akan diambil tindakan-tindakan konkrit guna penyelamatan dan atau langkah antisipatif maupun preventif," tukasnya. (mudi/zis)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar