Malang-Media Rakyat
Dalam 25 tahun terakhir suhu udara mengalami
kenaikan hingga 0,69 derajat celcius. Meskipun angka itu masih tergolong kecil,
akan mengakibatkan berbagai bencana seperti pada sektor air, sektor kesehatan
dan sektor pertanian. Konkritnya, akan terjadi kekeringan, penurunan hasil
pertanian serta berbagai wabah penyakit.Itulah yang disampaikan oleh Asisten
Deputi Adaptasi Prubahan Iklim dari Kementerian Lingkungan Hidup RI, Ir, Emma
Rachmawaty, M.Sc dalam acara lokakarya integrasi aksi adaptasi perubahan iklim
dalam pengelolaan sumber daya air sungai Brantas. Gelaran tersebut dihelat pada
hari ini, Jum'at di ruang cendana, Hotel Savana, jalan Jaksa Agung
Suprapto kota Malang.Dampak lain yang sangat menkhawatirkan, khususnya bagi
Malangraya (kota Malang, kota Batu, kabupaten Malang) jika perubahan iklim
tersebut tidak diantisipasi dengan baik, ujar perempuan berjilbab itu, pada 30
tahun mendatang Malang akan tenggelam. Hal itu bisa terjadi jika air laut
mengalami kenaikan yang tinggi serta dikarenakan hulu sungai Berantas ada di
kota Batu.Oleh sebab itulah, lanjut Emma, Pemerintah pusat dan daerah harus
bisa bersinergi untuk mengantisipasi atau mencegah terjadinya berbagai musibah
yang dimungkinkan bisa terjadi tersebut. "Dalam kontek ini, untuk
mengatasinya, akan ada alokasi anggaran dari APBD, APBN dan bantuan/kerjasama
dengan Australia serta Jerman," sambungnya.Langkah konkrit yang harus
dilakukan pemerintah dan pihak terkait lainnya, terang dia, yaitu dengan
mengatur sistem irigasi, pengelolaan sampah dengan baik dan benar, membuat
sumur-sumur resapan di beberapa tempat yang diperlukan, menambah ruang terbuka
hijau dan sebagainya. "Beberpa langkah tersebut harus masuk dalam rencana
kerja pemerintah daerah dan harus terlaksana dengan menggunakan skala
prioritas," himbaunya.Lokakarya ini diikuti oleh para pejabat perwakilan
dari tiga pemerintahan yang ad di Malangraya. Dan untuk membahas atau
berdiskusi berbagai permasalahan seputar lingkungan hidup ini, pihak
kementerian mengajak beberapa tenaga ahli yang meliputi tenaga ahli dibidang
pertanian, kesehatan, sumberdaya air, pesisir dan kelautan, proeksi muka air
laut, proyeksi iklim dan temperatur serta ahli kebijakan.Dengan adanya tenaga
beberapa tenaga ahli tersebut, lanjut Emma, tiap daerah di Malangraya akan
ditemukan atau dipetakan wilayah mana saja yang rawan terjadi berbagai bencana.
"Dari data dan analisis inilah nantinya akan diambil tindakan-tindakan
konkrit guna penyelamatan dan atau langkah antisipatif maupun preventif,"
tukasnya. (mudi/zis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar