Malang, Media Rakyat
Dengan
berbagai program dan kegiatan yang telah di laksanakan sebagai implementasi
komitment Pemerintah Kabupaten Malang dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB), Pemkab Malang menjadi satu dari dua kabupaten
selain Sidoarjo yang dipilih United States Agency For International Development
(USAID) sebagai pilot Project program Expanding Maternal and Neonatal Survival
atau disingkat EMAS. Sebagai awal dari kerjasama antara USAID dan Pemkab Malang
hari ini, Rabu Bupati Malang, H. Rendra Kresna baru saja melakukan
penandatangan kerjasama (MoU) dengan pihak USAID yang diwakili oleh Chief of
Party (COP) Anne Hyre. Menurut Anne, dipilihnya Kabupaten Malang dan Sidoarjo
karena dua kabupaten ini dinilai memiliki populsi yang padat dan AKI yang
tinggi. Meski begitu, Kabupaten Malang dan Sidoarjo dinilai memiliki komitment
dan usaha yang konsisten dalam menurunkan AKI dan AKB yang disertai dengan
peningkatan fasilitas kesehatan ibu dan bayi. “Kabupaten Malang dan Sidoarjo
dipilih karena memang sudah cukup bagus, karena sudah ada fasilitas. Sehingga
dengan sedikit bantuan, sudah siap untuk membimbing dikabupaten lain. Jadi
kalau ada penambahan kabupaten di Jawa Timur, ada harapan Program Emas akan
bekerja di tujuh Kabupaten diharapkan pada saatnya nanti Kabupaten Malang dan
Sidoarjo dapat membimbing yang lain,” ungkap Anne yang cukup fasih berbahasa
Indonesia ini.Lebih lanjut, dia mengatakan Fokus dari program ini adalah untuk
meningkatkan kualitas pelayanan emergensi, untuk, ibu hamil, ibu bersalin dan
bayi baru lahir di tingkat puskesmas dan tingkat Rumah Sakit. Kemudian juga
untuk memperkuat proses atau sistem rujukan diantara puskesmas dengan rumah
sakit. Supaya kalau ada ibu atau bayi lahir yang perlu pertolongan cepat dia
segera bisa dapat pelayanan di rumah sakit.”Bisa dibilang ini merupakan
kelanjutan program yang sebelumnya. “ Jika program yang terdahulu mungkin lebih
fokus pada akses, program di masyarakat seperti Desa Siaga, Kecamatan Sayang
Ibu, KIBLA supaya keluarga merasa lebih siap kalau terjadi komplikasi mereka
bisa ke fasilitas. Tapi kalau sekarang lebih fokus di tingkat fasilitas
(puskesmas dan rumah sakit). Karena saat ini sudah banyak yang mau melahirkan
ditingkat fasilitas,”tambahnya.Bung Rendra menyambut baik program ini, dirinya
bahkan berterima kasih dan memberikan apresiasi yang positif dengan dipilihnya
Kabupaten Malang sebagai pilot project program ini. “Semoga dengan kerjasama
ini akan semakin mendukung kelancaran pelaksanaan program EMAS ini sebagai
upaya meningkatkan kontribusi Kabupaten Malang dalam menurunkan AKI dan AKB
secara nasional demi percepatan pencapaian MDGs. Pada kesempatan tersebut juga
diserahkan bantuan dan cinderamata diantaranya adalah bantuan troli emergensi
lengkap material dan neonatal dari Bupati Malang kepada puskesmas, bantuan buku
panduan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, pelatihan Ponek/Phoned dari
kementrian kesehatan yang di wakili oleh Kabin Yankes Dinas Kesehatan Propinsi
Jawa Timur kepada Bupati Malang, bantuan manequein “Neo Natalie” dari
Emas-USAID kepada empat Rumah sakit yaitu RSUD kanjuruhan Kepanjen, RS Balai
Keselamatan, Turen, RS Mitra Delima dan RS Islam Gondanglegi, dan bantuan
komputer yang berfungsi sebagai server ICT dari EMAS-USAID kepada Dinas
Kesehatan Kab. Malang sebagai koordinator pelaksana program EMAS-USAID.
Kegiatan yang digelar di Pendopo Agung Kabupaten Malang ini juga dimeriahkan
dengan pagelaran sendra tari dari Sanggar seni Sumarah Purbo yang mengangkat
judul “Dumadining Titah”. (mudi/zis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar