Laman

Kamis, 14 Maret 2013

Terobosan Baru Layanan Koperasi


Malang Media Rakyat
 Terobosan Baru Layanan Koperasi dibuktikan dengan diresmikannya Gudang Pupuk Pusat Koperasi Primer Tebu Rakyat oleh Bupati Malang H. Rendra Kresna di Kecamatan Bululawang pada Rabu (13/3) yang dihadiri oleh Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia, Soemitro Samadikoen, pengurus dan pengawas anggota pusat koperasi primer tebu rakyat, Camat beserta muspika Bululawang. Terkait dengan peresmian ini, sekali lagi saya menyampaikan apresiasi kepada Pusat Koperasi Primer Tebu Rakyat dimana telah menjalankan peran yang cukup strategis dengan melakukan terobosan baru untuk menambah produk-produk layanan Koperasi yang sudah ada, diharapkan ke depan layanan ini akan semakin meningkat baik bersifat komersial maupun bentuk-bentuk layanan yang bersifat sosial sehingga dapat lebih memberdayakan serta meningkatkan partisipasi para anggotanya.Bupati menyambut positif atas diresmikannya gudang pupuk ini karena selain berfungsi sebagai gudang penyimpanan pupuk, juga memberikan kemudahan bagi petani, kelompok tani dan seluruh anggota Pusat Koperasi Primer Tebu Rakyat untuk memperoleh pupuk, dimana keberhasilan peningkatan produksi pertanian, 20% bersumber dari pupuk. Dalam bidang pertanian, 15-30% biaya usaha tani dipergunakan untuk pupuk. Pentingnya menjamin kestabilan harga dan kelancaran distribusi pupuk bersubsidi dalam memenuhi 6 ketepatan kebutuhan pupuk yakni tepat jumlah, kualitas, jenis, harga, tempat, dan waktu.Struktur perekonomian Kabupaten Malang didominasi oleh 4 sektor antara lain: pertanian 29,6%, industri pengolahan 18,6%, perdagangan, hotel dan restoran 26%, jasa-jasa 12,9% serta 5 sektor lainnya sebesar 12,9%. Diantaranya komoditas yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat yang terus didorong pertumbuhannya antara lain: tanaman pangan (padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar dan sayur-sayuran), komoditas perkebunan (tebu, kelapa dan kopi), komoditas peternakan (sapi, kambing, ayam dan susu).Bupati Malang H Rendra Kresna berharap penyediaan pupuk bersubsidi oleh produsen dapat termonitoring demi meningkatkan pembangunan khususnya dalam sektor pertanian, mengingat menurunnya alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Malang dari tahun sebelumnya. Efisiensi penggunaan pupuk  perlu digalakkan, dengan menerapkan pola pemupukan berimbang dimana dosis dan jenis pupuk sesuai kondisi lahan, serta mampu memanfaatkan alokasi pupuk bersubsidi tersebut dengan sebaik-baiknya.(azis/hms)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar