Malang Media Rakyat
Angka pernikahan dini di
Kabupaten Malang, Jawa Timur, saat ini masih tinggi, yakni mencapai 32 persen
dari sekitar 27 ribu pasangan menikah selama 2012. Hal itu diungkapkan Kepala
Badan Keluarga Berencana Pemkab Malang, Sukowiyono."Kalau kita kalkulasi
masih ada 8.100 pasangan yang menikah di usia dini. Angka ini masih cukup
tinggi, terutama di lima kecamatan di kabupaten ini, yakni Kecamatan
Poncokusumo, Jabung, Pujon, Wajak, dan Tumpang," katanya di Malang, Senin
lalu, seperti dilansir Antara.Tahun ini, pihaknya akan fokus untuk menekan
angka pernikahan dini di lima kecamatan tersebut. Dia menyebutkan target
penurunan angka pernikahan dini yang ingin dicapai Pemkab Malang adalah dari 32
persen menjadi 25 persen.Selama kurun waktu semester pertama 2013
(Januari-Juli), Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Malang telah mengabulkan 194
dispensasi menikah bagi anak-anak baru gede. Sebab usia mereka belum memenuhi
ketentuan usia minimal (dewasa).Belum lama ini Bupati Malang Rendra Kresna
mengakui angka pernikahan dini di daerahnya dari tahun ke tahun terus
meningkat, yakni mencapai 30,5 persen pada 2011, dan 32,49 persen pada
2012.Angka pernikahan dini tersebut, menurut Rendra harus ditekan karena
sumbangannya terhadap laju pertumbuhan penduduk, terutama dari kelahiran bayi
cukup tinggi, bahkan melampaui pertumbuhan penduduk Jatim.Menurut dia, dari
jumlah penduduk secara keseluruhan yang lebih dari tiga juta jiwa itu, angka
pertumbuhannya mencapai 0,87 persen per tahun. Sedangkan laju pertumbuhan
penduduk Jatim hanya 0,7 persen per tahun.Oleh karena itu, kata dia, untuk
menekan laju pernikahan dini tersebut, bukan hanya menjadi tugas pemerintah
semata, tapi semua pihak juga harus dilibatkan, termasuk orangtua, tokoh agama,
dan lembaga pendidikan.Sebelumnya Direktur Bina Lini Lapangan Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wahyuni mengemukakan di Indonesia terdapat
4,8 persen pernikahan yang dilakukan pasangan berumur 10-14 tahun."Anak-anak
yang menikah dini ini rata-rata hanya memikirkan indahnya pernikahan sesaat,
tanpa memikir beban dan tanggung jawab yang harus dipikul bersama, sehingga
tidak sedikit yang kandas, bahkan hanya seumur jagung," katanya.(azis/in)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar