Laman

Selasa, 18 Juni 2013

APBN- P 2013 AKHIRNYA DI SETUJUI , SIAP - SIAP NAIK


Jakarta Media Rakyat
 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akhirnya menyetujui usulan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2013 setelah melalui proses hampir 12 jam. Rancangan keuangan negara ini merupakan dasar bagi pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Kepastian persetujuan tersebut diperoleh DPR mengambil keputusan melalui mekanisme voting yang diberikan oleh masing-masing anggota lembaga legislatif tersebut dalam Sidang Paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Senin . Tercatat sebanyak 338 orang DPR menyatakan setuju dengan usulan RAPBN-P 2013. Sementara anggota DPR yang menolak rancangan neraca keuangan Negara terbaru sebanyak 181 orang. Dari sembilan fraksi di DPR, tercatat empat fraksi secara tegas menolak usulan RAPBN-Perubahan yang diajukan oleh pemerintah. Keempat fraksi tersebut adalah PDI Perjuangan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Gerindra, serta Partai Hanura. Sementara lima fraksi lainnya memutuskan mendukung rencana pemerintah meloloskan RAPBN-P 2013. Kelima fraksi tersebut adalah Golkar, PAN, PKB, Demokrat, dan PPP."Fraksi PKS kirim pesan cinta kepada Presiden. Tahanlah tanganmu wahai Presiden, tahanlah keinginanmu untuk menahambah penderitaan rakyat," kata Juru Bicara Fraksi PKS Fahri Hamzah.Dari kubu pendukung, juru bicara Partai Golkar Satria Widya Yudha mengatakan pihaknya menyadari dengan pertumbuhan ekonomi potensi kesempatan kerja semakin berkurang. Partai Golkar mengaku dengan kesepakatan target pertumbuhan 6,3%, pemerintah dapat menciptakan lapangan kerja dengan jumlah lebih dari 300 ribu pekerjaan baru."Kami meminta kepada pemerintah dengan segenap daya dan upaya agar menekan inflasi tetap pada 7,2%," kata Satria yang menyatakan fraksinya bisa menerima usulan RAPBN-P 2013 yang diajukan pemerintah.Kendati demikian, Fraksi Golkar mengaku Indonesia tak mempunyai strategi pengembangan energi alternatif di masa mendatang. Pemerintah diimbau untuk melakukan bauran pengembangan energi sehingga penggunaan BBM mahal bisa dialihkan ke BBM murah.Keputusan APBNP 2013 Diwarnai Kericuhan
Keputusan RUU tentang Perubahan perubahan atas UU No 19 Tahun 2012 tentang Perubahan APBN 2013 diakhiri dengan kericuhan.Kericuhan muncul ketika Ketua DPR Marzuki Ali mengumumkan keputusan hasil perolehan suara yang dilakukan oleh Anggota DPR dalam sidang paripurna.Pantauan Liputan6.com, saat menghadiri sidang paripurna Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2013, jumlah hasil pemungutan suara 338 anggota DPR menyetujui dan 191 menerima."Paripurna ini memutuskan RUU 2013 diputuskan menjadi APBN 2013," kata Marzuki, saat menutup sidang Paripurna, di gedung DPR, Jakarta, Senin (17/6/2013).Kericuhan tersebut, dilakukan olah kalangan mahasiswa yang menghadiri rapat tersebut, dan juga perwakilan dari buruh yang tegabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).Adapun hitungan pemungutan suara sebagai berikut Fraksi Gerindra menolak 25 orang, Hanura menolak 14 orang. PKB menerima 23 orang. Fraksi PPP menerima 34 orang. PAN setuju 40 orang. Berikutnya Fraksi PKS menolak 51 orang, PDIP 91 orang menolak. Golkar 98 orang menerima, Demokrat 143 orang menerima.Dengan adanya persetujuan dari DPR tersebut, berikut adalah postur APBN-P untuk tahun 2013 ( ***)

Bupati Membuka Buka Giling Tebu


Malang Media Rakyat

Buka giling tebu tahun 2013 yang dilaksanakan oleh Kelompok pengerajin gula merah “Sari Madu” Desa Sukolilo Kecamatan Wajak ini secara resmi dibuka oleh Bupati Malang H. Rendra Kresna , Senin (17/6) kemarin. Adapun kegiatan ini dilaksanakan dengan meriah sekali ditandai antusias warga sekitar yang ingin menyaksikan pembukaan giling tebu tersebut.Dalam laporannya di hadapan Bupati Kades. Sukolilo, Samsul Maskuri menjelaskan tentang masyarakatnya yang umumnya bekerja penjadi pengusaha rumahan, salah satunya yaitu pengerajin gula merah. “Saat ini ada sekitar 41 pengerajin gula merah, dalam satu hari 41 pengerajin tersebut bisa menghasilkan 28 ton, dengan harga gula merah 1 kilonya 7 ribu rupiah, maka dalam satu bulan bisa menghasilkan 840 ton dengan pengasilan bisa mencapai kurang lebih 5 milyar”. Jelas Samsul. Samsul juga menambahakan bahwa usaha masyarakatnya selain pengerajin gula merah, yaitu di bidang pertamanan dengan menanam rumput hias yang bisanya di konsumsi oleh perumahan-perumahan baru di pakai untuk mengihasi taman. Samsul berharap agar usaha warganya nantinya bisa dibantu Pemkab Malang. “Saya berharap agar kami mendapatkan bantuan tidak hanya bantuan fisik tapi juga pelatihan-pelatihan yang natinya para pengusaha ini bisa bersaing dan bisa mendapatkan penghasilan yang bisa diharapkan sehingga taraf ekonomi warga Sukolila akan semakin lebih baik”. HarapnyaBupati Malang H. Rendra Kresna, sangat bangga sekali dengan memberikan apresiasi yang tinggi kepada warga desa Sukolilo yang bisa mandiri berkembang dengan memiliki usaha sendiri. Bupati juga menjelaskan bahwa perekonomian Kabupaten Malang di dukung oleh sektor Usaha Mikro Kecil Mandiri (UMKM). “Jumlah UMKM di Kab. Malang kurang lebih sekitar 231 ribu UMKM, dalam satu tahun nilai omsetnya mencapai kurang lebih 27 Triliun.” Jelas Bupati. Disinggung mengenai bantuan yang sudah disampaikan oleh Kepala Desa, Bupati akan segera menindaklanjutinya kepada Dinas terkait. (ziz/hms)


Bupati Resmikan Agro Wisata Madusari di Desa Duwet Kraja


Malang Media Rakyat

 Terlihat memadati Lapangan Tulus Besar yang dipadati oleh 4.258 peserta yang mengikuti Gerak Jalan Madep Manteb Kecamatan Tumpang yang terdiri dari Muspika Kecamatan Tumpang, masyarakat, guru dan pelajar di daerah sekitar. Kegiatan rutin yang dilaksanakan di wilayah Kabupaten Malang tersebut diharapkan selalu didasari rasa kebersamaan, kerukunan yang tetap terjaga.  Tak berhenti sampai situ, seusai membuka dan memberangkatkan peserta Gerak Jalan Madep Manteb di Desa Tulusayu Kecamatan Tumpang pada Minggu pagi dalam rangka memperingati Hari Anak dan Hari Lingkungan Hidup tersebut, Bupati Malang H. Rendra Kresna menyempatkan berkunjung ke Desa Duwet Krajan untuk meresmikan Agro Wisata Madusari yang menghasilkan produktivitas tanaman pohon apel. Didampingi Camat Tumpang, Drs. Eru Suprijambodo, M. Si, Bupati Malang meninjau lokasi Agro Wisata Madusari sekaligus memetik dan memakan buah apel di tempat tersebut. Sebelumnya, Rendra menyempatkan mengunjungi bedah rumah dan plesterisasi di Desa Duwet, ’’Alhamdulillah, plestarisasi juga sudah kita jalankan dengan baik di 10 rumah,’’ jelas Eru. Pengurus Agro Wisata Madusari yang mempunyai Luas ± 123 Hektar itu terdiri dari 168 orang yang mayoritas petani apel. Inisiatif untuk meningkatkan produktifitas agro mendapat nilai tambah anggota dari dusun Duwet Karajan. “Oleh karenanya, diharapkan khususnya kepada masyarakat sekitar terlibat langsung dalam pembangunan pariwisata pada lokasi Malang Timur nanti”, ucapnya camat yang sekaligus anggota PMI Kabupaten Malang ini. Usaha peningkatan produktivitas tersebut juga bisa dilakukan penggalakkan sekolah lapang dan penyuluhan untuk membina petani agro buah agar menekuni dan menlateni dengan sabar menggeluti dalam produktivitas buah.Harapan Bupati Malang, masyarakat beserta poktan (kelompok tani) Agro Madusari bisa bertahan dengan produknya dan mengembangkannya, disisi lain faktor yang bisa menghambat produktivitas apel seperti mahalnya pupuk dan rendahnya harga jual oleh masyarakat dan bisa bersaing dengan negara lain, mengingat persaingan semakin ketat. “Pemerintah hanya bisa memberikan bantuan teknis dan peningkatan produktivitas sehingga kualitasnya baik dan rasa yang khas”, harapnya. Selanjutnya, Bupati Malang melakukan pemotongan pita di pintu masuk Agro Wisata Madusari Desa Duwet Krajan Kecamatan Tumpang.(ziz/hms)


Penilaian WTN 2013 Di-floorIkan


Malang Media Rakyat

Tahun ini Kota Malang telah menerima penghargaan di bidang lalu lintas, yaitu Wahana Tata Nugraha (WTN). Meski demikian, tim penilai dari Kementerian Perhubungan terus memantau dan melakukan penilaian guna pencapaian penghargaan tersebut di tahun 2014 mendatang. Saat ini tim sudah melakukan penilaian sebanyak dua kali, dan masih menyisakan satu lagi penilaian. Hari ini, Rabu (12/06), tim penilaian memaparkan hasil pemantauannya di lapangan, dan hasil-hasilnya disampaikan di ruang sidang balaikota Malang.Pemaparan hasil penilaian tahap II dan III Wahana Tata Nugraha (WTN) tahun 2013, yang disampaikan oleh Kasubid pemaduan moda transportasi perkotaan, Kementerian perhubungan dan Ir. Djamal Subastian MSc. Sebelum menyampaikan hasil temuan/penilaian di Kota Malang, Djamal menyampaikan jika WTN kencana pada tahun 2011 diraih oleh Kota Solo, dan WTN Wiratama tahun 2012 diraih oleh Gubernur Jatim, Soekarwo. "Angkutan kota (angkot) sebagai salah satu obyek penilaian WTN, saat ini sangat memprihatinkan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kami prihatin akan kejadian ini, karena hal ini terjadi di sebagian besar kabupaten/kota," ujarnya.Untuk di Kota Malang, kata Djamal, tidak demikian dan masih dalam kondisi baik. Ada sekitar 800-900 angkot tersedia di kota Malang. Meski yang beroperasi secara normal dan rutin sekitar 50 persennya, menurutnya masih cukup bagus. "Yang menjadi koreksi adalah jika di pasang kaca film sebaiknya 60 persen saja dan kelengkapan angkot,  seperti halnya lampu tanda bahaya yang paling vital. Para sopir angkot hendaknya jangan menaikkan dan menurunkan penumpang di tempat yang bukan semestinya. Sosialisasi tentang itu semua harus digencarkan lagi, dan jika masih ada yang melanggar hendaknya mendapat sangsi yang tegas dari aparat," tambah Djamal.Angkutan umum lainnya, yaitu Taxi, terang dia, masih dalam penilaian baik, meski pihak tim juri masih menemukan taxi yang ada penumpangnya, akan tetapi lampu dibagian atas taxi masih menyala. "Itu artinya argo tidak tersambung, dan tidak seharusnya terjadi agar tidak membingungkan/mengecewakan calon penumpang. Keberadaan becak motor juga harus ditertibkan, karena kendaraan roda tiga itu ilegal. Pengendara mobil pribadi masih baik, meski kita sulit mendeteksi penggunaan sabuk pengaman, karena kaca mobil terlalu gelap. Mobil dengan bak terbuka dibelakang tidak boleh mengangkut orang. Pengendara motor bagus dan sudah menggunakan helm. Kepatuhan pengendara di zebra cross sudah baik, yaitu berhenti di marka penyeberangan," paparnya.Djamal menambahkan, keberadaan ojek sepeda motor perlu penambahan dan dimaksimalkan untuk memfasilitasi kebutuhan turis, dan penempatannya harus diatur sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu ketertiban umum, khususnya mengenai parkirnya/penempatannya. "Kendaraan apapun dilarang parkir di sekitar zebra cross, trotoar apalagi di rambu dilarang parkir. Sosialisasikan penggunaan lampu, patuhi rambu-rambu lalu lintas, penggunaan helm dan lain-lain. Jika fasilitas penyeberangan ada, maka pejalan kaki akan menyeberang dengan aman dan tenang," ucapnya.Beberapa hal yang juga menjadi sorotan kami, lanjut Djamal, penempatan tiang-tiang reklame yang mengganggu jalan, pedagang di badan dan bahu jalan, harus ditertibkan. Kecuali untuk kepentingan tertentu, harus ada ijin dari Kepolisian seperti halnya saat ada acara perkawinan. "Selain itu, permukaan jalan yang rusak harus diperbaiki agar bahu jalan tidak cepat rusak. Kondisi trotoar di beberapa jalan utama kurang baik dan belum ada pemanfaatan untuk pejalan kaki. Ditrotoar jangan ditanami pohon, ditutup papan iklan, digunakan untuk parkir kendaraan, dan sebagainya, karena fungsi trotoar untuk pejalan kaki," sambungnya."Kalau perlu ditindak bagi yang melanggar/menggunakan tempat-tempat yang dilarang untuk berjualan. Jarak rambu lalu lintas jangan terlalu dekat, minimal 25 meter. Marka jalan yang memudar segera diperbaiki dan yang belum ada segera dikasih. Rambu-rambu lalu lintas ada beberapa yang hilang dan tinggal tiangnya saja. Marka jalan yang ada di tengah dan tepi perlu dilengkapi, serta jangan sampai pudar warnanya, untuk mengurangi tingkat terjadinya kecelakaan lalu lintas. Jembatan penyeberangan, halte, terminal arjosari relatif baik. Toilet umum harus digratiskan, akan tetapi tetap menjaga kebersihannya," jelas Djamal .Yang tidak kalah penting, kata dia, rambu tanda parkir harus jelas untuk kendaraan apa, dan keterangan tentang hal itu bisa ditaruh di rambu parkir bagian bawah. Pun demikian dengan tarif parkir harus transparan, dan kalau bisa dipasang di rambu juga. "Saya sempat bingung saat tanya jukir, karena mereka tidak punya karcis dan tidak tercantum harga/tarif parkirnya. Rambu-rambu lalu lintas secara kuantitas perlu ditambah, seperti halnya rambu peringatan, petunjuk, dan lain-lain. Penempatan rambu tersebut juga harus sesuai pada tempatnya, dan iklan dijauhkan dari rambu," himbaunya."PJU relatif baik, dan jika anggaran di Kota Malang kurang, maka prioritaskan dulu yang di persimpangan jalan. Bila listrik dirasa mahal, bisa menggunakan energi alternatif, seperti tata surya. Trafic light juga sudah baik, yaitu menggunakan angka-angka hitung. Tapi tolong tertibkan iklan-iklan yang ada disekitarnya yang menggannggu. Saran saya, harus ada uji emisi kendaraan gratis, dan minimal dimulai dari lingkungan pemda, ada website khusus untuk Dishub, serta ada kurikulum tentang lalu lintas," tegas Djamal.Terkait pemaparan tim WTN tersebut, Sekkota Malang, DR. Drs. H. Shofwan, SH, M.Si mengatakan jika pihaknya siap dan akan memperbaiki apa yang menjadi kekurangan pada penilaian WTN ini. "Dengan demikian, nantinya Kota Malang bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan penghargaan ini. Dengan kebersamaan dan kerjasama yang baik antara semua pihak, kami optimis bisa meraih pengharhaan WTN ini lagi di waktu mendatang," tukasnya.