Laman

Rabu, 21 Agustus 2013

Seorang Polisi Dikeroyok 6 Preman



Jakarta-Media Rakyat
Seorang anggota Polri, Brigadir inisial C. F (29) warga Kelapa Dua Wetan, Ciracas dikeroyok oleh enam orang yang diduga preman di pinggir Kanal Banjir Timur (KBT) tepatnya Jl IPN, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur.Akibatnya korban yang diketahui anggota Satwilantas Polres Jakarta Timur itu mengalami babak belur dan langsung dilarikan ke RS Polri Kramatjati.Berdasarkan keterangan yang dihimpun, peristiwa terjadi pada Minggu  malam, saat itu korban tengah melintas dengan mengendarai mobil. Tiba-tiba mobil yang dikendarai korban dipukul oleh seseorang yang sedang berkumpul di sekitar kawasan KBT, Cipinang Besar Utara.Korban pun keluar dari mobilnya bermaksud menanyakan kepada pelaku kenapa mobilnya dipukul. Namun korban malah langsung dikeroyok oleh sedikitnya enam orang yang ketika itu sedang berkumpul.Akibat dari peristiwa itu, korban mengalami luka di bagian mata kiri, tangan kanan serta kepala korban setelah dipukul pelaku dengan menggunakan botol minuman. Sementara itu, kaca mobil yang dikendarai korban pun mengalami pecah. Dan saat ini korban masih dalam perawatan di RS Polri Kramatjati. (sam)

SPP Mahal, Mahasiswa UB Malang Nekad Jual Ginjal



Malang Media Rakyat
Mahalnya biaya pendidikan membuat mahasiswa Universitas Brawijaya Malang nekad berniat menjual organ tubuhnya. Sebanyak lima mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) berencana menjual ginjalnya demi membayar biaya kuliah.Bentuk protes atas tingginya biaya pendidikan di UB ini dituangkan mahasiswa dalam aksi demo di depan gedung rektorat, Selasa  "Ginjal dijual untuk bayar kuliah, biaya pendidikan sangat membebani orang tua," kata Galih, salah satu mahasiswa.
Ia mengaku jika pihak kampus sebenarnya telah memberikan saran pada mahasiswa yang tidak mampu membayar biaya kuliah dengan meminjam uang pada bank. Namun sejumlah mahasiswa justru memilih menjual organ tubuhnya."Kalau meminjam uang di bank justru akan memberatkan karena kami harus membayar angsuran tiap bulan. Jadi lebih baik menjual ginjal," tegasnya.Sementara itu, menurut Nano koordinator aksi, aksi nekat mahasiwa itu dilakukan lantaran pihak kampus tidak memberikan toleransi pada mahasiswa yang mengajukan keringanan. "Banyak yang mengadu akan menjual ginjalnya. Mahasiswa terpaksa karena harus melunasi biaya SPP hingga 23 Agustus 2013," tandasnya.Pihaknya mengaku akan memperjuangkan nasib mahasiswa yang tak bisa membayar biaya pendidikan agar mendapatkan keringanan. "Kami akan berjuang agar mahasiswa mendapat keringanan atau penundaan waktu pembayaran," tandasnya. (zis)

Senin, 19 Agustus 2013

Anggaran Pendidikan Tahun 2014 Rp 371,2 Triliun



Jakarta –Media Rakyat
Anggaran fungsi pendidikan pada tahun 2014 sebanyak Rp 371,2 triliun. Alokasi anggaran ini naik 7,5 persen jika dibandingkan dengan anggaran pendidikan tahun ini sebanyak Rp345,3 triliun.Hal tersebut disampaikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada saat menyampaikan Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RUU APBN) Tahun Anggaran 2014 dan Nota Keuangannya di Gedung DPR/MPR/DPD RI, Jakarta Jumat (16/8/2013).“Alhamdulillah kita dapat memenuhi amanat konstitusi untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN. Kita bersyukur dari tahun ke tahun alokasi anggaran pendidikan dapat terus kita tingkatkan,” kata SBY.Presiden SBY mengatakan, alokasi anggaran pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag) diarahkan untuk meningkatkan mutu akses dan pemerataan pelayanan pendidikan. Tujuannya, kata SBY, untuk mengakselerasi pembangunan sumber daya manusia sekaligus memanfaatkan bonus demografi dan momentum 100 tahun Indonesia merdeka.“Untuk itu, mulai tahun pelajaran 2013/2014 (program) Wajib Belajar  9 tahun atau jenjang pendidikan dasar ditingkatkan ke jenjang pendidikan menengah melalui program pendidikan menengah universal atau PMU,” katanya.Hal ini, kata Presiden, dimaksudkan, agar anak-anak Indonesia pada usia 16-18 tahun pada tahun 2020 nanti minimal 97 persen berpendidikan menengah. Apabila tanpa program PMU, lanjut SBY, angka tersebut baru dicapai pada tahun 2040.Dalam RAPBN tahun 2014 pendapatan negara mencapai Rp 1.662,5 triliun. Jumlah ini naik sebesar 10 persen dari target pendapatan negara pada APBN-P 2013 sebesar Rp 1.502 triliun. Sedangkan anggaran belanja negara direncanakan mencapai Rp 1.816,7 triliun, atau naik 5,2 persen dari pagu APBN-P 2013 sebesar Rp 1.726,2 triliun. (sam/par/mar)

Enam Program Prioritas Pendidikan di Tahun 2014

Jakarta –Medioa Rakyat
Pemerintah Indonesia memprioritaskan enam program utama di tahun 2014 pada sektor pendidikan, dalam rangka mengakselerasi pembangunan sumber daya manusia (SDM), sekaligus memanfaatkan bonus demografi dan momentum 100 tahun Indonesia merdeka. Keenam program tersebut yaitu Pendidikan Menengah Universal (PMU), Kurikulum 2013, peningkatan kualitas guru, rehabilitasi dan sarana prasarana, afirmasi daerah 3T, serta Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan Bidikmisi.Hal tersebut disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (16/8) kemarin di depan sidang bersama DPR-RI dan DPD-RI di Gedung MPR/DPR RI Jakarta dalam rangka HUT ke-68 Proklamasi Kemerdekaan RI. Untuk mendukung program-program prioritas tersebut, menurut Presiden, anggaran pendidikan ditingkatkan 7,5%, dari Rp. 345,3 triliun tahun ini menjadi Rp. 371,2 triliun di tahun 2014. Namun angka tersebut masih dimungkinkan mengalami perubahan, karena masih bersifat rancangan undang-undang (RUU).Program PrioritasProgram PMU yang secara resmi diluncurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh tanggal 25 Juni 2013 yang lalu, diharapkan dapat mempercepat kenaikan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan menengah. APK pendidikan menengah sampai tahun 2012 sebesar 78,9%. Dengan PMU, ditargetkan pada tahun 2020 APK pendidikan menengah dapat meningkat menjadi 97%. "Apabila tanpa program PMU, angka tersebut baru dicapai pada tahun 2040," kata Presiden pada kesempatan tersebut.Sebagai konsekuensi logis atas dilaksanakannya kebijakan PMU ini, Pemerintah mulai tahun pelajaran 2013/2014 mulai menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pendidikan menengah. Nilai nominal BOS tersebut yaitu Rp. 1.000.000,- per siswa per tahun untuk seluruh siswa sekolah menengah baik negeri maupun swasta. Selain itu pembangunan unit sekolah baru (USB) dan ruang kelas baru (RKB), serta peningkatan kualifikasi dan kompetensi para pendidik dan tenaga kependidikan menjadi bagian tidak terpisahkan dari program PMU ini.Selain itu implementasi Kurikulum 2013 juga mendapatkan perhatian serius di tahun depan. Tahun pelajaran 2013/2014 sekarang ini, Kurikulum 2013 telah diimplementasikan secara bertahap dan terbatas. Terkait implementasi Kurikulum 2013 tersebut, Mendikbud hari ini Sabtu (17/8) mengatakan bahwa penyiapan buku dan pelatihan guru menjadi hal yang mendapat perhatian khusus. "Kurikulum 2013, dimaksudkan untuk menyiapkan manusia Indonesia yang kreatif, inovatif dan mampu berpikir orde tinggi," kata Mendikbud.Satu masalah penting yang perlu mendapatkan perhatian khusus, kata Presiden kemarin, adalah masalah kualitas guru, distribusi guru antar satuan pendidikan dan antar wilayah yang belum merata. Di daerah-daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan, masih ada guru-guru yang belum terpenuhi kebutuhannya sesuai dengan standar pelayanan minimal. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan akan terus dilakukan, antara lain melalui peningkatan kualitas guru termasuk di dalamnya sertifikasi guru.Menanggapi peningkatan kualitas guru tersebut, Mendikbud menjelaskan bahwa penataan sistem perguruan mutlak perlu dilakukan. Penataan tersebut, menurut Menteri Nuh, meliputi penataan sistem di lembaga pendidik tenaga kependidikan (LPTK), pelatihan guru, karier guru, dan sertifikasinya.Dalam rangka pemerataan kualitas SDM, beberapa program afirmasi akan tetap dilanjutkan dan ditingkatkan seperti pengiriman guru, pada daerah terpencil, terluar dan tertinggal (3T), pengiriman pelajar asal Papua untuk melanjutkan studinya di beberapa SMA/SMK dan Perguruan Tinggi Negeri terbaik di luar Papua.Selain itu untuk makin memeratakan akses pendidikan, dalam tahun 2014 penyediaan bantuan siswa miskin (BSM) dan beasiswa Bidikmisi akan ditingkatkan. Dengan BSM dan beasiswa Bidikmisi diharapkan anak-anak dari keluarga miskin mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengenyam pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi. (mar/par)