Malang –Media Rakyat
Mahalnya biaya pendidikan membuat mahasiswa Universitas Brawijaya
Malang nekad berniat menjual organ tubuhnya. Sebanyak lima mahasiswa Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) berencana menjual ginjalnya demi membayar
biaya kuliah.Bentuk protes atas tingginya biaya pendidikan di UB ini dituangkan
mahasiswa dalam aksi demo di depan gedung rektorat, Selasa "Ginjal dijual untuk bayar kuliah, biaya
pendidikan sangat membebani orang tua," kata Galih, salah satu mahasiswa.
Ia mengaku jika pihak kampus sebenarnya telah memberikan saran pada mahasiswa yang tidak mampu membayar biaya kuliah dengan meminjam uang pada bank. Namun sejumlah mahasiswa justru memilih menjual organ tubuhnya."Kalau meminjam uang di bank justru akan memberatkan karena kami harus membayar angsuran tiap bulan. Jadi lebih baik menjual ginjal," tegasnya.Sementara itu, menurut Nano koordinator aksi, aksi nekat mahasiwa itu dilakukan lantaran pihak kampus tidak memberikan toleransi pada mahasiswa yang mengajukan keringanan. "Banyak yang mengadu akan menjual ginjalnya. Mahasiswa terpaksa karena harus melunasi biaya SPP hingga 23 Agustus 2013," tandasnya.Pihaknya mengaku akan memperjuangkan nasib mahasiswa yang tak bisa membayar biaya pendidikan agar mendapatkan keringanan. "Kami akan berjuang agar mahasiswa mendapat keringanan atau penundaan waktu pembayaran," tandasnya. (zis)
Ia mengaku jika pihak kampus sebenarnya telah memberikan saran pada mahasiswa yang tidak mampu membayar biaya kuliah dengan meminjam uang pada bank. Namun sejumlah mahasiswa justru memilih menjual organ tubuhnya."Kalau meminjam uang di bank justru akan memberatkan karena kami harus membayar angsuran tiap bulan. Jadi lebih baik menjual ginjal," tegasnya.Sementara itu, menurut Nano koordinator aksi, aksi nekat mahasiwa itu dilakukan lantaran pihak kampus tidak memberikan toleransi pada mahasiswa yang mengajukan keringanan. "Banyak yang mengadu akan menjual ginjalnya. Mahasiswa terpaksa karena harus melunasi biaya SPP hingga 23 Agustus 2013," tandasnya.Pihaknya mengaku akan memperjuangkan nasib mahasiswa yang tak bisa membayar biaya pendidikan agar mendapatkan keringanan. "Kami akan berjuang agar mahasiswa mendapat keringanan atau penundaan waktu pembayaran," tandasnya. (zis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar