Jakarta –Media Rakyat
Pada pembukaan Forum Kebijakan
Internasional Pendidikan Keaksaraan dan Kecakapan Hidup bagi Remaja Rentan
melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (International Policy Forum on
Literacy and Life Skills Education for Vulnerable Youth throught Community
Learning Centers) diluncurkan Laporan Global Pendidikan Orang Dewasa
atau Second Global Report on Adult Learning and Education (GRALE II).
GRALE II yang diterbitkan UNESCO Institute for Lifelong Learning
disusun berdasarkan data dari 141 negara yang menyajikan pandangan dari
berbagai wilayah di dunia tentang pendidikan dan keaksaraan orang dewasa.Pesan
kunci yang disampaikan dalam GRALE II adalah meskipun terdapat kemajuan global
dalam hal penurunan jumlah tuna aksara, kelompok kurang beruntung masih
tertinggal dan sulit memperoleh peluang pembelajaran bermutu.Dari sudut pandang
perubahan kondisi sosial, ekologi, demografi dan ekonomi pada abad 21, laporan
ini menunjukkan bahwa investasi pada pendidikan formal dan nonformal bagi
penduduk berusia 15 tahun ke atas dapat sangat bermanfaat di negara mana pun.
Dalam laporan ini diuraikan berbagai upaya untuk mengatasi tantangan investasi
pendidikan tersebut agar para pengambil kebijakan, praktisi dan peneliti dapat
mengidentifikasi cara paling memungkinkan untuk menuju ke sistem dan program
pembelajaran sepanjang hayat untuk semua.Sementara dalam pembukaan forum, Wakil
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan, Musliar Kasim, mengatakan,
selain perluasan akses, Indonesia juga mendorong peningkatan mutu dan
relevansi keaksaraan orang dewasa dan program kecakapan hidup. “Dalam konteks
ini, Indonesia telah mengembangkan standar keaksaraan dan sistem evaluasi dan
akreditasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Dalam hal kecakapan hidup,
Indonesia menerapkan standar kompetensi nasional untuk memenuhi standar
pendidikan nasional dan standar yang dibutuhkan untuk dunia industri dan
profesional,” katanya.Ditambahkannya, layanan pendidikan dan pelatihan
kecakapan hidup bagi remaja disediakan bagi peserta didik dari berbagai
kelompok umur untuk menghindari stereotipi berdasarkan gender. Selain itu,
prioritas program adalah untuk masyarakat yang membutuhkan pengetahuan,
keterampilan, kecakapan hidup dan sikap pengembangan diri, pengembangan karir
dan/atau untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Secara keseluruhan
target pendidikan dan pelatihan kecakapan hidup pada tahun 2013 berjumlah
134.101 orang dengan anggaran Rp 21,2 milyar. (sam/par)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar