Malang Media Rakyat
Ratusan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan protes.
Hal itu terkait Tunjangan Hari Raya (THR) sekitar 500 karyawan rumah sakit
milik Pemkab Malang yang tidak diberikan Direktur Rumah sakit setempat, Harry
Hertanto.Akibat kejadian itu, ratusan karyawan pun bergejolak, Selasa siang. Data yang dihimpun suasana memanas akibat tidak adanya THR meski
lebaran sudah lewat, dirasakan mencuat sejak pertengahan bulan puasa
lalu.Namun, karena takut intimidasi dan sikap arogandi Direktur rumah sakit
yang mengancam akan memberisangsi bagi karyawan yang protes, membuat karyawan
ketakutan.Hal itu berubah pasca lebaran. Dirasa ada yang tidak beres dengan
kepemimpinan Direktur Rumah Sakit berplat merah itu, karyawan pun melawan.
Ironisnya, THR hanya diberikan Direktur pada pejabat struktural saja.
"Kalau jumlah karyawannya ya sekitar 600 orang. Kita tidak menerima THR.
Tapi pejabar struktural rumah sakit ada yang dapat. Ini kan tidak adil,"
ungkap karyawan rumah sakit yang menolak disebutkan namanya karena takut
intimidasi dari kepala rumah sakit setempat, Selasa siang.Akibat kejadian, karyawan menduga ada
penilepan dan tidak transparansinya anggaran pendapatan di rumah sakit negeri
tersebut. Diduga, banyak terjadi KKN yang diperuntukkan memperkaya direktur dan
kroni-kroninya sejak menjabat dua tahun lalu.Hingga berita ini diunggah,
Direktur RS Kanjuruhan saat di hubungi ponselnya tidak ada jawaban.
Informasinya, Direktur saat ini dipanggil menghadap Bupati Malang, Rendra
Kresna.(zis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar