Laman

Rabu, 21 Agustus 2013

Masuk dalam daftar pencarian orang (DPO)



Malang Media Rakyat
Masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) karena kasus perampokan, Mohammad Muklis alias Siklum, 24 tahun, warga Jalan Muharto VB Malang dibekuk anggota unit reskrim Polsekta Blimbing. Dia diketahui melakukan perampokan terhadap Hilmy Abuyazid, 20 tahun dan Tomas Kristanto, 17 tahun, keduanya warga Jalan Polowijen Malang, bulan Juli 2011 lalu. Dipaparkan Kanitreskrim Polsekta Blimbing, Ipda I Gusti Agung Ananta Pranata, selain Muklis, ada satu lagi pelaku yang buron. “Tiga temannya sudah tertangkap dan bahkan sekarang sudah bebas dari penjara setelah melakukan perampokan terhadap korban yang menumpang truk,” terangnya. Sementara itu, dalam waktu yang hampir bersamaan, beberapa anak buahnya juga menangkap Supriyanto alias Sangir, 39 tahun, warga Jalan LA Sucipto Malang ketika sedang duduk-duduk di Jalan Tenaga Malang. Sangir, nama panggilannya sehari-hari dilaporkan melakukan penganiayaan terhadap Didik Ariyanto, 42 tahun, warga Jalan Brigjen S Riadi Malang. ‘Tersangka meminta uang untuk tambahan membeli minuman keras kepada korban yang hendak menutup tokonya di Jalan LA Sucipto. Nampaknya diberi Rp 10.000, pelaku mengamuk dan langsung menghajar kepala korban dengan kayu mirip gitar,” papar Gusti.
Setelah puas melakukan penganiayaan, Sangir kabur dan berhasil dibekuk awal pekan kemarin. Menurut mantan Kanit Laka Lantas Polres Malang Kota itu, tersangka Sangir sudah berulangkali berurusan dengan polisi. “Siapa polisi yang tidak kenal dengan Sangir? Dia sudah beberapa kali masuk ke sel karena kasus yang sama. Kita menerapkan pasal 368 sub 351 kepada tersangka ini,” tutupnya. (mas)

Polisi Tangkap Kurir Sabu ABG



Sidoarjo  -  Media Rakyat
DKA (16), kurir sabu asal Kecamatan Wonoayu ditangkap anggota Satnarkoba Polres Sidoarjo. Dartangan tersangka, petugas berhasil menyita sekitar 1 gram sabu.Kasat Reserse Narkoba Polres Sidoarjo AKP Chotib Widianto menyatakan, tersangka ditangkap saat berada di tepi jalan Dusun Banar Desa Pilang Kecamatan Wonoayu, menunggu temannya yang akan mengambil sabu yang dibawanya.Petugas yang sudah menyanggongnya langsung menangkap pelaku sebelum pelanggannya yang datang lama sekali. sabu yang dimasukkan kantong pelaku, berhasil kami temukan," ucapnya Rabu.Saat ditangkap, DKA mengaku sabu tersebut bukan miliknya, tapi milik temannya. "Saya hanya disuruh mengantar pada pelanggan yang janjian di lokasi," ucap tersangkaChotib Widiyanto mengatakan tidak sepenuhnya percaya kepada pengakuan tersangka. "Kita masih melakukan pemeriksaan secara intensif dan masih memburu temannya yang menyuruh tersangka mengirim sabu," pungkas Chotib. (kas)

Seorang Polisi Dikeroyok 6 Preman



Jakarta-Media Rakyat
Seorang anggota Polri, Brigadir inisial C. F (29) warga Kelapa Dua Wetan, Ciracas dikeroyok oleh enam orang yang diduga preman di pinggir Kanal Banjir Timur (KBT) tepatnya Jl IPN, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur.Akibatnya korban yang diketahui anggota Satwilantas Polres Jakarta Timur itu mengalami babak belur dan langsung dilarikan ke RS Polri Kramatjati.Berdasarkan keterangan yang dihimpun, peristiwa terjadi pada Minggu  malam, saat itu korban tengah melintas dengan mengendarai mobil. Tiba-tiba mobil yang dikendarai korban dipukul oleh seseorang yang sedang berkumpul di sekitar kawasan KBT, Cipinang Besar Utara.Korban pun keluar dari mobilnya bermaksud menanyakan kepada pelaku kenapa mobilnya dipukul. Namun korban malah langsung dikeroyok oleh sedikitnya enam orang yang ketika itu sedang berkumpul.Akibat dari peristiwa itu, korban mengalami luka di bagian mata kiri, tangan kanan serta kepala korban setelah dipukul pelaku dengan menggunakan botol minuman. Sementara itu, kaca mobil yang dikendarai korban pun mengalami pecah. Dan saat ini korban masih dalam perawatan di RS Polri Kramatjati. (sam)

SPP Mahal, Mahasiswa UB Malang Nekad Jual Ginjal



Malang Media Rakyat
Mahalnya biaya pendidikan membuat mahasiswa Universitas Brawijaya Malang nekad berniat menjual organ tubuhnya. Sebanyak lima mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) berencana menjual ginjalnya demi membayar biaya kuliah.Bentuk protes atas tingginya biaya pendidikan di UB ini dituangkan mahasiswa dalam aksi demo di depan gedung rektorat, Selasa  "Ginjal dijual untuk bayar kuliah, biaya pendidikan sangat membebani orang tua," kata Galih, salah satu mahasiswa.
Ia mengaku jika pihak kampus sebenarnya telah memberikan saran pada mahasiswa yang tidak mampu membayar biaya kuliah dengan meminjam uang pada bank. Namun sejumlah mahasiswa justru memilih menjual organ tubuhnya."Kalau meminjam uang di bank justru akan memberatkan karena kami harus membayar angsuran tiap bulan. Jadi lebih baik menjual ginjal," tegasnya.Sementara itu, menurut Nano koordinator aksi, aksi nekat mahasiwa itu dilakukan lantaran pihak kampus tidak memberikan toleransi pada mahasiswa yang mengajukan keringanan. "Banyak yang mengadu akan menjual ginjalnya. Mahasiswa terpaksa karena harus melunasi biaya SPP hingga 23 Agustus 2013," tandasnya.Pihaknya mengaku akan memperjuangkan nasib mahasiswa yang tak bisa membayar biaya pendidikan agar mendapatkan keringanan. "Kami akan berjuang agar mahasiswa mendapat keringanan atau penundaan waktu pembayaran," tandasnya. (zis)