Laman

Selasa, 24 Maret 2015

Lho, Rendra Kresna Marahi Bawahannya di Pendopo Pemkab Malang



Malang Media Rakyat
Amarah Bupati Malang, Rendra Kresna tidak bisa dibendung, Rabu  Dia memarahi sejumlah kepala Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) yang belum menyerahkan dokumen SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).Orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu marah, lantaran baru 55 persen SKPD yang menyetorkan SAKIP. Sisanya, 45 persen belum melaporkan.Data itu berdasarkan laporan dari tim evaluasi kinerja dari Universitas Brawijaya (UB) Malang.Yang membuat kesal bupati, ada waktu 20 hari untuk menyelesaikan sampai tenggat waktu pada 9 Maret lalu."Ini kan bukan hal baru. Harusnya malah sudah bisa selesai dua hari," jelas Rendra Kresna di Pendopo Agung Kabupaten Malang.Kemudian, SKPD-SKPD yang belum melaporkan dipanggil ke depan. Yang maju adalah pimpinan SKPD.Mereka berbaris menghadap peserta acara Penandatanganan Perjanjian Kinerja dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Pemkab Malang. (zs/in)

Anggota DPRD Kota Malang : Bubarkan Paguyuban Sekolah!



Malang Media Rakyat
Wakil Komisi D DPRD Kota Malang, Ribut Hariyanto, meminta Dinas Pendidikan Kota Malang untuk membubarkan paguyuban sekolah.Menurutnya, keberadaan paguyuban sekolah liar, bukan termasuk komite sekolah.Paguyuban sekolah ini sering melakukan pengutan kepada siswa.( Baca Juga : Pemkot Malang Akan Tambah Anggaran Sekolah Gratis, Anggaran Sekolah Gratis di Kota Malang Masih Kurang Rp 54 Miliar "Biasanya, tiap kelas ada paguyubannya. Paguyuban ini yang sering mencederai sekolah gratis. Kami ingin Dinas Pendidikan membubarkan paguyuban sekolah. Karena paguyuban sekolah itu ilegal," ujar Ribut, Selasa yang lalu.Ribut juga menegaskan, DPRD Kota Malang menolak wacana pembukaan rekening sekolah.Pembukaan rekening sekolah akan menjadi celah oknum-oknum untuk melakukan pungutan liar."Wacana pembukaan rekening sekolah itu sempat muncul dalam draft SK pendidikan gratis. Tapi, kami menolak," kata Ribut.(zis/in)

DPRD Komisi B berserta angota kunjungan di SMK Negeri 1 Singosari Kabupaten Malang Untuk Melihat Persiapan Ujian Online



Malang Mdia Rakyat
DPRD Komisi B berserta angota kunjungan di SMK Negeri 1 Singosari Kabupaten Malang.Di dampingi oleh Kepala Dinas Kepala sekolah dan  Camat Singosari.untuk melihat persiapan Unas Online di sekolah SMK Negeri 1 Singosari Kabupaten Malang.Menurut Budi Iswoyo kepala Dinas pendidikan mengatakan  kalau sudah di gelar uas Online pihak PLN harus menjaga dengan baik jangan sampai ada ganguan atau listriknya padam dan pihak telkom juga harus siap kerja keras untuk menjaga jangan waktu unas ada eror atau ganguan lainya biar uas bisa lancar gak ada ganguan sama sekali.menurut kepala sekolahpangilan akrap pak Sali SMK Negeri 1 singosari Kabupaten Malang sudah siap melaksanakan unas online kami juga mengarap jangan sampai waktu melaksanakan Unas Online anak –anak didik kami ada gendala atau ganguan aliran listrik padam dari pihak PLN .(azis)  

Selasa, 17 Maret 2015

Hebohnya Lomba Baris Berbaris di SMKN 6 Malang



Malang Media Rakyat
Lomba Pasukan Baris Berbaris, Musik, Variasi, dan Kreasi di SMK Negeri 6, Kota Malang berlangsung heboh, Minggu Ada yang sampai mengusung kisah penculikan Shinta oleh Rahwana di dalam barisan. Kisah itu dibawakan oleh 16 siswa-siswi SMK Negeri 10 Kota Malang.Mereka mengenakan pakaian modifikasi adat Bali, dan Topeng Malangan.Mereka mamadukannya dengan warna koreografi baris berbaris. Aksi mereka berakhir dengan penampilan tari kontemporer.Mulanya, para siswa ini menampilkan kebolehan, serta kekompakan mereka dalam baris berbaris. Perintah hadap kanan, maju jalan, dengan kompak mereka lakukan.Di tengah penampilan, iringan musik Bali terdengar, dan memecah konsentrasi mereka. Para siswa pun berhamburan, lalu menuruti irama musik itu yang semakin lama, semakin cepat.Seiring dengan pergantian beat irama musik latar, tiga orang diantara mereka berlari ke belakang barisan, seperti kesurupan, lalu mengambil topeng barong, dan dua topeng malangan yang telah mereka siapkan.Pria dengan topeng barong itu lalu berlari ke kanan kiri, menakut-nakuti setiap orang. Ia juga berlagak hendak menculik seorang wanita, yang memakai Topeng Malangan.Bisa ditebak, perkelahian yang selanjutnya terjadi. Meski begitu, perkelahian ini hanya adegan bohong-bohongan, yang mereka ramu dengan gerak lembut penari."Penampilan ini judulnya kreasi Pramuka dan tarian Bali," ungkap Alamsyah Fitri Bitara, ketua kelompokHumas SMK Negeri 6, Sulaiman Sulang mengatakan ada 21 tim yang turut memeriahkan acara lomba ini. "Mereka berasal dari Pramuka, Paskibra SMP, SMA dan SMK di Kota Malang," ucapnya.(zs/in)