Malang Media Rakyat
Komisi D DPRD Kota Malang melaksanakan sidak
ke SMP Negeri 25 Malang, pasalnya sekolah yang dikenal SMP Negeri 1 Atap di
Merjosari, Malang tersebut ada ruang kelas roboh pada Kamis malam lalu. Menurut
Ketua Komisi D, Fransiska Rahayu, yang turun langsung ke lapangan mengatakan,
kejadian robohnya sekolah ini adalah peristiwa yang dapat mencoreng wajah Kota
Malang di dunia pendidikan. "Dengan adanya kejadian yang memprihatinkan
ini benar-benar memalukan Kota Malang di dunia pendidikan. Rupanya gedung ini
masih 2 tahun dibangun," tandas wanita itu dengan heran, Jumat Siska juga
menjelaskan, bahwa seluruh bangunan yang ada di SMP Negeri 25 bisa jadi rawan
roboh. "Kalau 2 tahun sudah ambruk berarti kualitas bahan dan spesifikasi
bahannya itu juga tidak bagus. Maka dari itu nanti kita bakal panggil
pemborongnya dan Dinas Pendidikan," tegasnya. Di waktu yang sama, Lokk
Mahfudz, anggota Komisi D DPRD Kota Malang ikut angkat bicara, yang notabene
akan mencermati kejadian robohnya ruang kelas tersebut dan bakal memeriksa
data-data yang ada. "Banyak hal yang terindikasi tidak beres dalam hal
ini, dikarenakan spesifikasi bahan bangunan yang digunakan linier dengan pendanaan
bangunan yang dikeluarkan," paparnya. Sementara itu, Sri Nuryani Kepala
Sekolah SMPN 25 mengatakan, pihaknya tak mengetahui apa yang menyebabkan
robohnya gedung baru yang dibangun oleh Dinas Kota Malang itu. "Untung
saja ketika kejadian roboh itu tidak pas waktu pembelajaran, dan saya pun masih
baru jadi kepala sekolah di sini," jelas Sri, Kepala Sekolah SMPN 25
Malang.sp..(zis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar