Malang-Media Rakyat
Menjaga agar pendidikan di Kota Malang bisa
dinikmati semua kalangan Koalisi Masyarakat Peduli Pendidikan (KMPP) tidak
pernah lelah berjuang. Diantaranya dengan mengusulkan lima masalah pendidikan
yang krusial untuk dimasukkan ke dalam Ranperda tentang pendidikan ke DPRD Kota
Malang, Rabu .Untuk memastikan aspirasinya ditanggapi KMPP Kota Malang
menyerahkan langsung apa yang inginkan ke DPRD Kota Malang. Didampingi beberapa
anggota masyarakat yang mengeluhkan mahalnya biaya sekolah, mereka mendatangi
Gedung Dewan.Koordinator aksi, Didit Sholeh mengungkapkan lima layanan adalah
biaya pendidikan, pelayanan pendidikan, mekanisme komplain, partisipasi
masyarakat, dan masalah pendidikan inklusi. Dimana biaya biaya pendidikan,
seharusnya 20 persen dari anggaran yang ada harus menjadi biaya
langsung. "Pemkot harus memiliki standar jelas terhadap layanan
pendidikan, minimal standart pelayanan mulai siswa masuk sampai dengan lulus
harus jelas," jelas .Didit menambahkan, harus juga diperjelas adalah
masalah mekanisme komplain jika ada pelayanan pendidikan yang mengecewakan.
Selama ini masih banyak .masyarakat yang belum mengetahui dimana dia harus
mengadu masalah pendidikan.
Ia menambahkan, jika mekanisme komplain ini ditetapkan, minimal warga mengetahui dimana dan apa yang harus ia lakukan dengan kebijakan pemerintah. Selama ini posko yang dibuka oleh Dinas Pendidikan dinilai KMPP kurang mendukung dan kurang bersifat proaktif kepada KMPP juga berharap Pemerintah memperhatikan masalah sekolah inklusi. Sebab, ada beberapa sekolah inklusi di Kota Malang ini, tidak maksimal. Terutama dalam pemenuhan sarana dan prasarana. (zis)
Ia menambahkan, jika mekanisme komplain ini ditetapkan, minimal warga mengetahui dimana dan apa yang harus ia lakukan dengan kebijakan pemerintah. Selama ini posko yang dibuka oleh Dinas Pendidikan dinilai KMPP kurang mendukung dan kurang bersifat proaktif kepada KMPP juga berharap Pemerintah memperhatikan masalah sekolah inklusi. Sebab, ada beberapa sekolah inklusi di Kota Malang ini, tidak maksimal. Terutama dalam pemenuhan sarana dan prasarana. (zis)