Jakarta Media Rakyat
Reformasi birokrasi akan berhasil bila didukung
oleh seluruh elemen masyarakat, mulai dari birokrat, politisi, perguruan
tinggi, dunia usaha, LSM, pers, dan seluruh masyarakat madani. Posisi jurnalis
baik dalam sosialisasi kebijakan maupun sebagai control sosial, sangat
strategis dan akan sangat menentukan baik buruknya pelaksanaan reformasi
birokrasi di lapangan.Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PANRB) Eko Prasojo mengatakan, pers merupakan keuatan ketiga yang
sangat menentukan. “Reformasi birokrasi sangat membutuhkan dukungan pers,”
ujarnya, Jumat (12/04).Karena itu, Tujuannya, selain untuk mendapatkan masukan
juga untuk membangun pemahaman yang sama mengenai reformasi birokrasi. Hal itu
sangat diperlukan untuk membekali wartawan dalam peliputan mengenai seluruh
aspek birokrasi.Tanpa mengurangi independensi media massa, diharapkan lahr
pembertaan yang proporsional, sehingga terbentuk opini public. Pada glirannya
diharapkan dapat menggalang dukungan masyarakat. “Kekuatan ketiga bisa dibangun
dengan pemberitaan media yang semakin massif, konferensif dan juga pemberitaan
yang tepat ke masyarakat,” Eko menambahkan.Menurut rencana, penyelenggaraan
orientas jurnalis ini akan dibagi ke dalam 3 wilayah yang berbeda, yakn bagian
barat, tengah, dan timur.Menurut Bambang dari Litbang Kompas, gagasan
pelaksanaan training ini sangat menarik apabila tidak mendoktrin para jurnalis.
Selama ini kalangan media lebih banyak memberitakan hasil ketimbang proses,
seperti kasus yang terjadi dalam birokrasi. “Sebenarnya di balik kasus ada
rangkaian proses yang panjang. Kita kurang menangkap subtansinya. Training ini
diharapkan bisa menggambarkan urusan birokrasi dari hulu ke hilir,” ujar Bambang.Wamen
PANRB berharap, ke depan ada media di tanah ar yang focus dan interest untuk
aktivitas pemberitaan akuntabilitas pemerintahan untuk reformasi birokrasi,
seperti yang terjadi di Amerika yaitu Media Federal.(**/LP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar