Saat ini musim
kemarau berkepanjangan juga terjadi di Kab malang, tak terkecuali wilayah
malang selatan. Saat kekurangan air seperti saat ini, juga menjadi kendala para
petani di Kecamatan Pagaleran. Akibatnya banyak petani yang mengalami gagal
panen. Hal itu terungkap dari beberapa petani ketika dialog langsung dengan
Bupati Malang, Rendra Kresna, saat peringatan ke-41 Hari Krida Pertanian (HKP)
di Desa Sidorejo, Kecamatan Pagelaran, kemarin. Seperti yang disampaikan
Mulyadi, kelompok tani asal Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran. Dia mengatakan,
kalau sering mengalami gagal panen, ketika musim kemarau lantaran ketersediaan
air yang kurang. Ia berharap ada solusi dan upaya dari Pemerintah Kabupaten
terkait kondisi itu. Menanggapi keluhan dari para petani itu, Rendra mengatakan
bahwa debit air di Kabupaten Malang saat ini memang ada penurunan. Hal itu
dikarenakan hutan yang ada di wilayah Kabupaten Malang sedang bermasalah,
karena banyak hutan yang gundul. Sehingga resapan air di sekitar hutan tidak
berfungsi maksimal. Selain itu, lanjut Bung Rendra, sistem irigasi sebagian
besar juga terjadi kebocoran dan sampai sekarang belum ada pembenahan. Oleh
karena itulah, Rendra mengajak kepada seluruh warga Kabupaten Malang untuk
menghijaukan kembali Kabupaten Malang dengan menjaga hutan. Sekaligus juga
untuk ikut menanam pohon di sekitar.Dijelaskannya, bahwa pohon ini tidak hanya
meresap air, tetapi juga menahan supaya tidak terjadi longsor. Dalam waktu
dekat ini, ia juga akan memetakan daerah mana yang termasuk hutan lindung atau
hutan produksi. Dalam dialog itu, Rendra menyebut bahwa produksi padi pada 2012
lalu di Kabupaten Malang mengalami surplus 65 ribu ton. Surplus itu belum
digabung dengan pertanian pangan yang lain seperti jagung, ubi-ubian,
kacang-kacangan atau yang lain. Jika dikumpulkan dan ditotal, maka ada surplus
sekitar 750 ribu ton. Artinya Kabupaten Malang masih mampu mewujudkan ketahanan
pangan.Oleh karena itu, dengan surplus diketahanan pangan itu, Bupati
menyinggung bahwa orang desa tidak harus mencari pekerjaan di kota. Tetapi bisa
memanfaatkan hasil pertanian yang ada dengan diolah menjadi makanan. Pada
kegiatan itu, Bupati Malang didampingi Kapolres Malang AKBP Adi Deriyan Jayamarta,
bersama-sama menuju ke area persawahan. Di sawah, secara simbolis Bupati dan
Kapolres melakukan penyemprotan hama. Sekaligus membunuh tikus sawah, dengan
mengasapi rumah tikus. Sebelum berdialog
dengan warga, Bupati terlebih dahulu menyerahkan bantuan kepada sebelas
perwakilan kelompok tani. Diantaranya, bantuan berupa 11 unit hand traktor,
lalu penyerahan benih padi hibrida CBN kepada 18 Kecamatan sejumlah 55,77 ton.
Selain itu juga penyerahan bibit jamur serta satu paket sarana pengendali hama.
Kemudian penyerahan hadiah produktifitas padi tertinggi yang diberikan kepada
Kelompok Tani (Poktan) Pangan Makmur, Poktan Mekarsari I, serta petugas pelaksana
SLPTT pada tahun 2012Ada juga penyerahan 100 paket sembako, yang secara
simbolis diserahkan pada ibu Watini, warga Sidorejo. Penyerahan bantuan uang
sebesar Rp 10 juta, kepada Poktan Jaya I, Desa Sekarpuro,Pakis, untuk kegiatan
cadangan pangan pekarangan. Dan penyerahan bantuan pada Kelompok Wanita Tani
Loh Jinawi Kecamatan Turen, senilai Rp 47 juta. Menurut bupati, untuk Hand
Tractor jumlah yang diberikan sebenarnya ada 14. Namun saat ini baru 11 yang
diserahkan. Karena tiga Poktan lainnya masih belum memenuhi persyaratan. Selain penyerahan bantuan, juga ada pasar gula
mula. Dimana jika di luar harga gula per-kilo Rp 12 ribu, namun di sini hanya
dijual Rp 10 ribu. Gula yang disediakan ada 4 kuintal.(azis/hms)