Laman

Sabtu, 13 Juli 2013

Kemarau Panjang, Bupati Ajak Petani Jaga Hutan



 Saat ini musim kemarau berkepanjangan juga terjadi di Kab malang, tak terkecuali wilayah malang selatan. Saat kekurangan air seperti saat ini, juga menjadi kendala para petani di Kecamatan Pagaleran. Akibatnya banyak petani yang mengalami gagal panen. Hal itu terungkap dari beberapa petani ketika dialog langsung dengan Bupati Malang, Rendra Kresna, saat peringatan ke-41 Hari Krida Pertanian (HKP) di Desa Sidorejo, Kecamatan Pagelaran, kemarin. Seperti yang disampaikan Mulyadi, kelompok tani asal Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran. Dia mengatakan, kalau sering mengalami gagal panen, ketika musim kemarau lantaran ketersediaan air yang kurang. Ia berharap ada solusi dan upaya dari Pemerintah Kabupaten terkait kondisi itu. Menanggapi keluhan dari para petani itu, Rendra mengatakan bahwa debit air di Kabupaten Malang saat ini memang ada penurunan. Hal itu dikarenakan hutan yang ada di wilayah Kabupaten Malang sedang bermasalah, karena banyak hutan yang gundul. Sehingga resapan air di sekitar hutan tidak berfungsi maksimal. Selain itu, lanjut Bung Rendra, sistem irigasi sebagian besar juga terjadi kebocoran dan sampai sekarang belum ada pembenahan. Oleh karena itulah, Rendra mengajak kepada seluruh warga Kabupaten Malang untuk menghijaukan kembali Kabupaten Malang dengan menjaga hutan. Sekaligus juga untuk ikut menanam pohon di sekitar.Dijelaskannya, bahwa pohon ini tidak hanya meresap air, tetapi juga menahan supaya tidak terjadi longsor. Dalam waktu dekat ini, ia juga akan memetakan daerah mana yang termasuk hutan lindung atau hutan produksi. Dalam dialog itu, Rendra menyebut bahwa produksi padi pada 2012 lalu di Kabupaten Malang mengalami surplus 65 ribu ton. Surplus itu belum digabung dengan pertanian pangan yang lain seperti jagung, ubi-ubian, kacang-kacangan atau yang lain. Jika dikumpulkan dan ditotal, maka ada surplus sekitar 750 ribu ton. Artinya Kabupaten Malang masih mampu mewujudkan ketahanan pangan.Oleh karena itu, dengan surplus diketahanan pangan itu, Bupati menyinggung bahwa orang desa tidak harus mencari pekerjaan di kota. Tetapi bisa memanfaatkan hasil pertanian yang ada dengan diolah menjadi makanan. Pada kegiatan itu, Bupati Malang didampingi Kapolres Malang AKBP Adi Deriyan Jayamarta, bersama-sama menuju ke area persawahan. Di sawah, secara simbolis Bupati dan Kapolres melakukan penyemprotan hama. Sekaligus membunuh tikus sawah, dengan mengasapi rumah tikus.  Sebelum berdialog dengan warga, Bupati terlebih dahulu menyerahkan bantuan kepada sebelas perwakilan kelompok tani. Diantaranya, bantuan berupa 11 unit hand traktor, lalu penyerahan benih padi hibrida CBN kepada 18 Kecamatan sejumlah 55,77 ton. Selain itu juga penyerahan bibit jamur serta satu paket sarana pengendali hama. Kemudian penyerahan hadiah produktifitas padi tertinggi yang diberikan kepada Kelompok Tani (Poktan) Pangan Makmur, Poktan Mekarsari I, serta petugas pelaksana SLPTT pada tahun 2012Ada juga penyerahan 100 paket sembako, yang secara simbolis diserahkan pada ibu Watini, warga Sidorejo. Penyerahan bantuan uang sebesar Rp 10 juta, kepada Poktan Jaya I, Desa Sekarpuro,Pakis, untuk kegiatan cadangan pangan pekarangan. Dan penyerahan bantuan pada Kelompok Wanita Tani Loh Jinawi Kecamatan Turen, senilai Rp 47 juta. Menurut bupati, untuk Hand Tractor jumlah yang diberikan sebenarnya ada 14. Namun saat ini baru 11 yang diserahkan. Karena tiga Poktan lainnya masih belum memenuhi persyaratan.  Selain penyerahan bantuan, juga ada pasar gula mula. Dimana jika di luar harga gula per-kilo Rp 12 ribu, namun di sini hanya dijual Rp 10 ribu. Gula yang disediakan ada 4 kuintal.(azis/hms)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar