MALANG – Media Rakyat
Bantuan pendidikan Rp 80 ribu dari pemkot yang
menggunakan standar pelayanan minimal (SPM) untuk sekolah gratis SD-SMP,
kemungkinan akan naik jumlahnya.Ketua Komisi D Fransiska Rahayu Budiwiarti, mengatakan
bantuan tersebut itu sifatnya hanya sementara. Pada pembahasan APBD Induk 2014
mendatang, anggaran pendidikan untuk meng-cover program pendidikan sekolah
gratis besar kemungkinan akan berubah. "Bisa jadi akan lebih dari yang
sekarang,” kata politikus yang akrab dipanggil Siska, Senin yang lalu.Siska
menjelaskan, angka Rp 80 ribu hanya anggaran sementara dari penambahan anggaran
keuangan (PAK) pendidikan sampai Desember mendatang. "Jadi standar
pelayanan minimal (SPM) Rp 80 ribu itu hanya sampai Desember saja, bukan
seterusnya,” sambungnya.Siska menjelaskan, rapat kordinasi di mana pemkot
meminta masukan para kepala sekolah adalah untuk mencari angka ideal setelah
APBD didok. “Akhir Oktober, pemkot dan dewan sudah mulai bicara APBD induk. Dan
anggaran sekolah gratis ini tentunya ikut pembicaraan itu, termasuk
masukan-masukan para kepala sekolah pada rapat tadi,” urainya.Siska menuturkan
mengapresiasi inisiatif para kepala sekolah yang sudah menghitungkan angka
ideal sekolah-sekolah Malang yang statusnya sudah standar nasional pendidikan
(SNP). "Sekolah-sekolah di Malang Kota memang sudah masuk kategori SNP.
Tentu ada angka ideal pembiayaan sekolah-sekolah berstatus ini. Dan ini yang
akan kami perhatikan nanti," ujarnya.Pakar pendidikan Universitas Negeri
Malang (UM), Prof Dr Dawud, menambahkan langkah pemkot menggratiskan biaya
pendidikan SD-SMP sudah sangat tepat. Mengenai angka ideal bantuan pemkot,
Dawud menyerahkan sepenuhnya pada APBD. Menurut Dawud, penetapan satuan biaya
pendidikan sesuai standar SNP memiliki beberapa komponen yang harus
dipenuhi."Dan setiap komponen ini, berbeda-beda pembiayaannya antara satu
kota dengan kota lainnya. Saya pikir, pihak-pihak terkait memiliki argument
jelas mengenai pembiayaan bantuan pendidikan sekolah gratis ini,” imbuh
Dawud.Meski begitu, Dawud menuturkan transparansi manajemen penyelenggaraan
pendidikan menjadi hal mutlak, termasuk saat memutuskan besaran biaya bantuan
pendidikan itu saat pembahasan APBD nanti. "Selama transparansi manajemen
sekolah gratis ini baik, saya optimis hasilnya akan baik. Saya berharap, pemkot
tidak terjebak pembebanan politis dari program sekolah gratis ini,"
tukasnya.(aziz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar