Malang,Media Rakyat
Berbagai upaya dijalankan Pemerintah Kabupaten Malang dalam rangka
mempercepat dan mensukseskan program pembangunan di wilayahnya. Salah satunya,
melalui kegiatan Bhakti Sosial Menata Desa (Bina Desa) yang dilakukan Bupati
Malang, H Rendra Kresna di Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare, 17-18
September. Dalam Bina Desa tersebut, Rendra menekankan pentingnya menangkap
aspirasi masyarakat agar program pembangunan Pemkab. Malang khususnya
pembangunan di wilayah Desa Sukowilangun dapat berjalan dengan sukses dan
lancar. Kebetulan, kegiatan tersebut digelar bersamaan dengan kegiatan warga
untuk memperingati datangnya Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-XIX.
‘’Kebetulan saja, Bina Desa kali ini dilaksanakan bersamaan dengan peringatan
Harganas, sehingga untuk memeriahkannya memerlukan lapangan yang cukup besar.
Sebab, panitia mendatangkan keluarga-keluarga binaan PLKB dari desa-desa se
Kalipare, sekitar 12.000 orang berkumpul bersama,” terang Bupati Rendra Kresna.
Sukowilangun sendiri merupakan sebuah desa yang terbagi menjadi empat Dusun
yakni, Kampung Baru, Tawang, Kopral, Sukorejo atau biasa di sebut Rekesan.
Wilayah Sukowilangun sebelah utara berbatasan langsung dengan Bendungan Sutami dari
aliran Sungai Brantas, sehingga masyarakat Sukowilangun sebagian besar adalah
nelayan dengan potensi berbudi daya ikan Keramba. Tak ketinggalan, warga
setempat juga banyak yang menjadi petani.
Rendra mengaku, Sukowilangun merupakan salah satu desa yang masuk dalam
Inpres Desa Tertinggal (IDT). Pihaknya pun mempunyai kebijakan memajukan
daerah, dengan berbasisnya petani dan sedikit diantaranya berbudidaya ikan
Keramba yang perlu disupport demi meningkatkan dan mengembangkan potensi daerah
setempat. Selain itu, desa ini juga penyumbang tenaga kerja wanita (TKW) di
Kabupaten Malang. ‘’Untuk potensi
pertanian, warga Sukowilangun bekerja bersama Perhutani. Sedangkan, untuk
nelayan terutama usaha ikan Keramba, kita maunya juga dibina dengan baik.
Sebab, dari pihak pengelola bendungan Sutami, itu tidak care dengan budidaya
masyarakat, karena dinilai justru menyebabkan pendangkalan bendungan,” terang
Rendra. Seperti kita ketahui, kegiatan Bina Desa kali ini merupakan kali ke 8
setelah sebelumnya telah dilaksanakan di beberapa Kecamatan di wilayah
Kabupaten Malang. Sama dengan bina desa yang lain, dalam kesempatan tersebut
dilakukan pelayanan kepada masyarakat oleh masing-masing SKPD. Seperti halnya
Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang membentuk Pokja bina
Keluarga TKI dan Bina Keluarga TKI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dengan
program Pena Sekolahnya ( pemberian materi kebencanaan gempa dan tanah longsor,
Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi yang memberikan pelayanan mobil
perpustakaan keliling, Kantor Perumahan dengan klinik rumah sehatnya, Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang membuka pendaftaran pencari kerja serta
pelatihan pembuatan tahu magnesium, Badan Lingkungan Hidup yang menjual 10 ton
gula murah (Rp.10.000,00/kg), Dinas Kesehatan yang memberikan pelayanan
pengobatan gratis, posyandu balita dan posyandu lansia, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil yang memberikan pelayyanan akta kelahiran daan KTP gratis,
DPPKA yang memberikan pelayanan pembayaran PBB, Bagian Perekonomian yang
mendistribusikan raskin, pupuk bersubsidi, dan LPG 3kg (HET) tingkat
toko/pengecer dan masyarakat. Serta masih banyak lagi berbagai pelayanan yang
diberikan oleh SKPD yang ada di Pemkab Malang. Selain itu, diberikan pula
berbagai bantuan Bupati malang kepada masyarakat (*data terlampir).Di awal
kegiatan, dilangsungkan pertandingan persahabatan sepak bola antara perangkat
desa se-Kecamatan Kalipare melawan Kepala SKPD yang dimenangkan oleh tim Kepala
SKPD 1 : 2. Kemudian acara dilanjutkan dengan dialog Bupati bersama rakyat
serta hiburan dimalam harinya, dan diditutup dengan kegiatan api unggun oleh
kader KB se-Kabupaten Malang. (mudi/zis).